Siswa dapat belajar menghargai budaya lain dengan tetap menjaga identitas budayanya sendiri. Tanpa pendekatan yang tepat, yakni proses akulturasi, dampak negatif konflik budaya dapat menimbulkan konflik dan perubahan nilai yang tidak diinginkan. Hal ini harus dicegah melalui pendidikan yang tepat.
Menurut buku Akulturasi dan hasil pendidikan karya John.W. Berry membahas tentang hubungan antara proses akulturasi dan prestasi akademik, khususnya di kalangan siswa dari latar budaya yang berbeda.Â
Berry menjelaskan, akulturasi, yaitu proses adaptasi individu atau kelompok terhadap budaya baru, dapat memengaruhi motivasi, perilaku belajar, dan interaksi sosial di lingkungan sekolah. Dalam bukunya, Berry menguraikan berbagai model akulturasi seperti integrasi, asimilasi, segregasi, dan alienasi serta dampaknya terhadap keberhasilan akademik siswa.Â
Laporan ini juga memberikan rekomendasi bagi para pendidik dan pembuat kebijakan tentang bagaimana mendukung siswa dalam proses akulturasi, dengan menyoroti pentingnya  pendekatan yang responsif secara budaya dan lingkungan belajar dan inklusif. Buku ini menunjukan bagaimana konteks sosial dan budaya mempengaruhi hasil belajar siswa dan memberikan wawasan mendalam tentang peran akulturasi dalam pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Â
Gusdwisari, S. (2020). Pendidikan Global dan Identitas Budaya di Era Globalisasi. Jurnal Pendidikan, 12(2), 45-58.
Istiqamah, N., & Delfiyan Widiyanto, R. (2020). Dampak Globalisasi terhadap Identitas Nasional Siswa di Indonesia. Jurnal Ilmu Pendidikan, 15(3), 120-132.
Suryana, Y. (2017). Akulturasi Kebudayaan dalam Buku Teks Pelajaran Sejarah. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 26(1), 103-124.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan  Nasional. (2003). Jakarta: Sekretariat Negara.
Berry, J. W. (2006). Acculturation and educational achievement.Â