Mohon tunggu...
Breaking Reza
Breaking Reza Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis buku antologi Kebun Bunga Itu Telah Kering

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sosok Bipolar Disorder

5 Mei 2021   06:52 Diperbarui: 5 Mei 2021   06:53 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biarkan emosi mereka meluap begitu saja selama ia tidak melampiaskan hal-hal buruk kepada orang lain atau benda-benda di sekitar. Misalnya, menangis, biarkan ia menghabiskan tangisannya itu sampai nanti suasana hati sudah membaik. Atau biarlah dia meluapkan amarahnya dengan meggutarakan unek-uneknya.

Pada fase ini, biarkan mereka meluapkan rasa-rasa tersebut. Lalu, kita sebagai kerabat, cobalah untuk masuk ke dalam perasaannya. Sebab, ketika orang melampiaskan emosinya, terkadang ia butuh ada orang lain yang aware terhadap kondisi batinnya. Dengan demikian, ia tidak merasa kesepian.

  • Jarak dan waktu sendiri

Kita tidak bisa semena-mena mencampuri urusan orang lain apalagi yang berkaitan dengan kondisi batin seseorang. Lihatlah dan pahamilah, jika gerak-geriknya mulai aneh jangan langsung kita menganggap diri kita adalah orang yang mampu menemukan solusi bagi kerabat kita.

Ada baiknya untuk ditanya terlebih dahulu. Barangkali, dia yang tadinya bahagia lalu tiba-tiba sedih, mungkin butuh waktu untuk sendiri. Biarkan ia menemukan solusinya sendiri dulu, itu juga hak dia sebagai pribadi. Sebab, jika kita malah ikut campur, yang ada hanya memperkeruh situasi. Percayakan saja bahwa ia pasti mampu menangani masalahnya itu.

Beraktivitas bersama

Seandainya kita menyadari bahwa kerabat kita ini punya sisi-sisi perbedaan dari diri kita, maka cobalah untuk mendekatinya sambil mengajaknya melakukan aktivitas bersama.

Akan tetapi, sebaiknya jangan mencoba membuka sesuatu yang menjadi privasi miliknya. Biarkan ia yang tadinya bahagia lalu tiba-tiba sedih, ataupun sebaliknya, biarkan perasaan itu menjadi rahasianya apabila memang tidak ada tanda-tanda dari dia untuk mengatakan sesuatu yang mengarah pada kondisi yang sedang dialaminya.

Tujuan kita hanya mengajaknya melakukan aktivitas, bisa dengan berolahraga, ngopi bareng, atau liburan bersama. Secara tidak langsung, kita sudah mencoba mengisi kehidupannya dari kekosongan, dari ketidakjelasan, bahkan dari keanehan dalam diri kerabat kita ini. Sebab, bisa saja dengan melakukan aktivitas bersama, ada hal-hal yang tak sepatutnya menjadi beban pikiran dalam diri teman kita ini terlupakan. Dengan begini, perasaan yang menghantuinya itu dapat sedikit terobati.

  • Penderita bipolar disorder juga bagian dari masyarakat

Dengan sikap penderita bipolar disorder ini, banyak orang yang menganggapnya aneh bahkan memiliki kelainan mental. Kita sebagai orang bijaksana jangan pernah beranggapan demikian. Ketika kita meyakini bahwa setiap orang itu memiliki perberbedaan baik dari fisik maupun dari sisi mental, maka seharusnya kita mampu menerima kerabat kita ataupun orang-orang di sekitar yang mengalami bipolar ini.

Dengan membuatnya merasa diakui kita sudah berperan bijaksana. Dengan menganggapnya salah satu bagian dari teman kita, kita sudah membantunya untuk tetap hidup dalam deritanya itu.

Kita bukanlah orang yang dituntut untuk mengubah pribadi lain, juga bukan sosok yang harus menilai baik buruknya seseorang, bahkan juga tidak berhak sama sekali untuk menganggapnya beda. Dengan dia yang memiliki sikap berlawanan, bukan berarti kita harus menjauhinya. Lebih daripada itu, rangkullah dia, berjalanlah di sisinya, dan berperanlah sebagai teman yang berusaha untuk selalu ada untuknya, sebisa mungkin, tanpa perlu ikut campur seolah-olah kita bisa mengubahnya menjadi sosok normal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun