4. Inklusivitas dan Keberagaman:
  Ki Hadjar Dewantara mengakui keberagaman masyarakat Indonesia dan mempromosikan inklusivitas dalam pendidikan. Upayanya untuk menyederhanakan aksara Jawa menjadi aksara Wulangreh bertujuan untuk mempermudah akses masyarakat terhadap literasi dan pengetahuan. Hal ini mencerminkan kepeduliannya terhadap inklusivitas dan kesetaraan dalam pendidikan.
Keterlibatan dalam Pembentukan Karakter dan Moral
Ki Hadjar Dewantara tidak hanya merumuskan prinsip-prinsip kepemimpinan, tetapi juga aktif terlibat dalam pembentukan karakter dan moral melalui lembaga pendidikan yang dipimpinnya.
1. Implementasi Konsep "Pancasila Pendidikan":
  Konsep "Pancasila Pendidikan" bukan hanya sebatas retorika, tetapi diimplementasikan secara konkret dalam lembaga pendidikan yang didirikannya. Taman Siswa menjadi laboratorium nyata untuk menerapkan nilai-nilai luhur dalam proses pendidikan, menciptakan lingkungan di mana karakter dan moral siswa ditempa.
2. Pentingnya Nilai-nilai Luhur:
  Ki Hadjar Dewantara menyadari bahwa pendidikan seharusnya tidak hanya tentang transfer pengetahuan, tetapi juga tentang penanaman nilai-nilai luhur. Oleh karena itu, program pendidikan yang dibangunnya tidak hanya fokus pada aspek akademis, tetapi juga pada pengembangan kepribadian dan moral siswa.
3. Pendidikan sebagai Pembentukan Karakter Sejati:
  Ki Hadjar Dewantara meyakini bahwa pendidikan seharusnya membentuk karakter sejati siswa. Bukan hanya menghasilkan individu yang cerdas secara intelektual, tetapi juga membentuk individu yang memiliki etika, kejujuran, dan tanggung jawab. Pendidikan di bawah kepemimpinannya menciptakan landasan bagi siswa untuk tumbuh sebagai warga negara yang berbudi luhur.
Melalui prinsip-prinsip dan keterlibatan dalam pembentukan karakter serta moral, Ki Hadjar Dewantara tidak hanya meninggalkan warisan pendidikan yang monumental, tetapi juga membentuk fondasi bagi pengembangan karakter dan moral siswa Indonesia. Pemikirannya terus menjadi sumber inspirasi bagi para pemimpin pendidikan masa kini untuk mencapai perubahan positif dalam masyarakat.
Pandangan Ki Hadjar Dewantara terhadap Korupsi
Ki Hadjar Dewantara, selain sebagai tokoh pendidikan, juga memiliki pandangan tajam terhadap berbagai masalah sosial, termasuk korupsi. Pemikiran dan kutipannya mencerminkan kebijaksanaan dan kebijakan moralnya terhadap korupsi, dan bagaimana pandangannya membentuk tindakan pencegahan korupsi di masyarakat. Mari kita eksplorasi pandangan Ki Hadjar Dewantara terhadap korupsi dengan merinci kutipan dan pemikirannya.
Kutipan dan Pemikiran Ki Hadjar Dewantara Mengenai Korupsi
1. "Korupsi adalah Pembunuhan Berskala Besar":
  Ki Hadjar Dewantara pernah menyatakan bahwa korupsi dapat dianggap sebagai "pembunuhan berskala besar" terhadap kesejahteraan masyarakat. Dalam pandangannya, ketika sumber daya dan dana yang seharusnya diperuntukkan bagi pembangunan dan kesejahteraan rakyat disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, hal ini setara dengan merampas hak hidup jutaan orang.