Mohon tunggu...
Reza Duha Ramadhan
Reza Duha Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Manusia biasa

Saya di sini untuk menghindari teman di Facebook!!!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Analisis Unsur Intrinsik Puisi "Pulang Kampung" Karya Indrani Dewi Anggraini

21 Juli 2021   15:04 Diperbarui: 24 Juli 2021   10:36 939
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Pulang kampung"

Bait 1

  • Jari jemari kanan kiri lincah
  • Menari poco-poco di layar Samsung,
  • Memesan 9 bulan ke depan jatah
  • Tiket Kereta Api pulang kampung.

Bait 2

  • Arisan daging rendang dan gamis baru
  • Menyusul dalam daftar WAG Inang
  • Tak tertinggal pesan kripik paru
  • Dibawa pulang kampung untuk bersama dituang

Bait 3

  • Bagai ditabrak gajah Lampung
  • Di tengah malam gulita,
  • Mendapat berita larangan pulang kampung,
  • Karena mahluk mematikan yang tak kasat mata.

Bait 4

  • Makian, protes, cercaan,
  • Menggaung di kota sampai di desa
  • Pulang kampung menjadi larangan,
  • Menggiring pemudik kekedukaan dan ketepian asa.

Bait

  • Mahluk berukuran nano yang menembus dunia tanpa batas
  • Dalam kediamannya menyampaikan pesan;
  • Pulang kampung yang sejati sudah pantas
  • Disiapkan disetiap hembusan nafas, tanpa perlu kesan.

Bait 6

  • Cukup jari jemari menggenggam butir-butir tasbih,
  • Pesan tiket dengan kitab suci,
  • Bersiap pulang kampung berbaju kafan putih,
  • Berkereta keranda, mudik ke rumah abadi tanpa kunci. 

*Pembahasan*

1. Tema

tema yang diangkat dalam puisi diatas bertemakan sebuah kekecewaan seseorang karena tidak dapat mudik/pulang kampung untuk merayakan hari raya lebaran bersama keluarganya dikampung karena telah terjadinya sebuah wabah virus yang mengharuskan seluruh masyarakat terpaksa tidak dapat berpergian keluar rumah kekecewaan makin menjadi lantaran persiap-persiap untuk pulang kampung sudah disiapkan jauh-jauh hari sebelum keberangkatan. 

2. Rasa dan Nada

Adapun rasa yang terkandung dalam puisi tersebut adalah marah, kecewa, pasrah sebab bisa  tergambarkan dalam teks berikut: 

-Makian, protes, cercaan,

-Menggiring pemudik kekedukaan dan ketepian asa.

3. Pesan atau amanat

Pesan atau amanat yang terkandung dalam puisi tersebut khususnya ditujukan bagi masyarakat yang igin berpergian mudik/pulang kampung pada saat hari raya lebaran karena di khawatir nantinya membahayakan kesehatan pribadi dan keluarga mereka di kampung karena sedang terjadinya wabah virus yang penyebarannya cepat dan mematikan dan juga sebagai upaya memutus rantai penyebaran virus. 

4. Majas

Berikut beberapa Majas yang terkandung dalam puisi diatas antara lain:

a. Majas Hiperbola 

-Jari jemari kanan kiri lincah Menari poco-poco di layar samsung

-Bagai ditabrak gajah Lampung

b. Majas Metonomia majas yang menggunaan nama merek untuk menyebut benda

-Menari poco-poco di layar   Samsung

c. Majas Metafora atau majas perbadingan

-Pesan tiket dengan kitab suci,

-Bersiap pulang kampung   berbaju kafan putih,

-berkereta keranda, mudik ke rumah abadi tanpa kunci. 

5. Diksi

Diksi yang digunakan dalam puisi tersebut terlihat mengunkan makna konotasi dan denotasi. 

6. Rima 

Rima yang diterapkan pada puisi diatas yaitu megunakan rima silang berpola ( a-b-a-b )

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun