"Pulang kampung"
Bait 1
- Jari jemari kanan kiri lincah
- Menari poco-poco di layar Samsung,
- Memesan 9 bulan ke depan jatah
- Tiket Kereta Api pulang kampung.
Bait 2
- Arisan daging rendang dan gamis baru
- Menyusul dalam daftar WAG Inang
- Tak tertinggal pesan kripik paru
- Dibawa pulang kampung untuk bersama dituang
Bait 3
- Bagai ditabrak gajah Lampung
- Di tengah malam gulita,
- Mendapat berita larangan pulang kampung,
- Karena mahluk mematikan yang tak kasat mata.
Bait 4
- Makian, protes, cercaan,
- Menggaung di kota sampai di desa
- Pulang kampung menjadi larangan,
- Menggiring pemudik kekedukaan dan ketepian asa.
Bait
- Mahluk berukuran nano yang menembus dunia tanpa batas
- Dalam kediamannya menyampaikan pesan;
- Pulang kampung yang sejati sudah pantas
- Disiapkan disetiap hembusan nafas, tanpa perlu kesan.
Bait 6
- Cukup jari jemari menggenggam butir-butir tasbih,
- Pesan tiket dengan kitab suci,
- Bersiap pulang kampung berbaju kafan putih,
- Berkereta keranda, mudik ke rumah abadi tanpa kunci.Â
*Pembahasan*
1. Tema
tema yang diangkat dalam puisi diatas bertemakan sebuah kekecewaan seseorang karena tidak dapat mudik/pulang kampung untuk merayakan hari raya lebaran bersama keluarganya dikampung karena telah terjadinya sebuah wabah virus yang mengharuskan seluruh masyarakat terpaksa tidak dapat berpergian keluar rumah kekecewaan makin menjadi lantaran persiap-persiap untuk pulang kampung sudah disiapkan jauh-jauh hari sebelum keberangkatan.Â
2. Rasa dan Nada
Adapun rasa yang terkandung dalam puisi tersebut adalah marah, kecewa, pasrah sebab bisa  tergambarkan dalam teks berikut:Â
-Makian, protes, cercaan,
-Menggiring pemudik kekedukaan dan ketepian asa.
3. Pesan atau amanat
Pesan atau amanat yang terkandung dalam puisi tersebut khususnya ditujukan bagi masyarakat yang igin berpergian mudik/pulang kampung pada saat hari raya lebaran karena di khawatir nantinya membahayakan kesehatan pribadi dan keluarga mereka di kampung karena sedang terjadinya wabah virus yang penyebarannya cepat dan mematikan dan juga sebagai upaya memutus rantai penyebaran virus.Â
4. Majas