Mohon tunggu...
Reza Dwi Kurniawan
Reza Dwi Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - MAHASISWA

Pengamat Politik

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Mahasiswa sebagai Pengawal Keadilan: Menolak Kepentingan Terselubung dan Mempertahankan Peran Social Control

13 September 2024   05:26 Diperbarui: 13 September 2024   13:19 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika mahasiswa bergerak berdasarkan hati nurani dan melihat ketidakadilan dengan mata terbuka, mereka akan menjadi kekuatan yang sulit dikalahkan. Perjuangan mereka akan tulus dan murni, sehingga dukungan dari masyarakat akan datang dengan sendirinya. Masyarakat akan melihat mereka sebagai representasi sejati dari aspirasi yang belum terwujud.

Namun, saat mahasiswa terjebak dalam lingkaran kepentingan politik atau ekonomi, masyarakat akan kehilangan kepercayaan kepada mereka. Demonstrasi yang mereka lakukan tidak lagi dianggap sebagai gerakan moral yang memperjuangkan keadilan, melainkan sebagai aksi politik yang mengabdi pada kelompok tertentu. Ketidakpercayaan ini akan merusak hubungan antara mahasiswa dan masyarakat, yang seharusnya saling memperkuat dalam upaya memperbaiki kondisi sosial.

Penting bagi mahasiswa untuk menjaga integritas dalam setiap gerakan yang mereka lakukan. Mereka harus mampu menyaring segala bentuk pengaruh eksternal yang mencoba masuk dan mengganggu perjuangan mereka. Hanya dengan cara inilah mahasiswa dapat mempertahankan peran mereka sebagai _social control_ yang independen.

Selain itu, mahasiswa juga harus memperkuat pemahaman mereka tentang situasi sosial, politik, dan ekonomi yang terjadi di masyarakat. Dengan pemahaman yang mendalam, mahasiswa akan mampu menganalisis permasalahan yang ada dan bergerak dengan strategi yang tepat. Mereka tidak akan mudah dimanipulasi oleh kelompok-kelompok yang memiliki kepentingan terselubung.

Kebebasan berpikir dan bertindak harus menjadi prinsip utama dalam setiap gerakan mahasiswa. Kebebasan ini akan memberi mereka kekuatan untuk berjuang dengan cara yang benar, tanpa ada intervensi dari pihak manapun. Kebebasan ini juga akan membuat mereka lebih peka terhadap ketidakadilan yang terjadi di sekeliling mereka.

Mahasiswa yang berjuang dari hati nurani adalah mereka yang benar-benar peduli terhadap nasib bangsa. Mereka tidak memikirkan keuntungan pribadi atau kelompok, melainkan hanya kebaikan bersama. Mereka berjuang demi masa depan yang lebih baik untuk semua orang, bukan hanya untuk segelintir individu atau kelompok.

Kita harus menghargai dan mendukung mahasiswa yang masih berpegang pada prinsip ini. Mereka adalah harapan kita untuk perubahan sosial yang lebih baik. Namun, kita juga harus kritis terhadap gerakan mahasiswa yang terlihat mulai disusupi oleh kepentingan tertentu. Dengan begitu, kita dapat menjaga agar peran mahasiswa sebagai _social control_ tetap terjaga.

Pada akhirnya, peran mahasiswa sebagai _social control_ harus dikembalikan ke jalur yang benar. Mereka harus menjadi agen perubahan yang murni, tanpa ada campur tangan dari pihak-pihak yang memiliki kepentingan terselubung. Hanya dengan cara inilah mahasiswa dapat menjadi kekuatan yang benar-benar efektif dalam memperjuangkan keadilan dan kebenaran di masyarakat.

Dengan menjaga kemurnian perjuangan mereka, mahasiswa dapat kembali menjadi simbol harapan bagi masyarakat. Mereka akan menjadi suara yang tidak hanya kritis, tetapi juga tulus dalam memperjuangkan hak-hak mereka yang tertindas. Peran mereka sebagai penjaga moralitas sosial akan kembali dihormati dan diperkuat oleh dukungan dari masyarakat luas.

Demonstrasi mahasiswa yang sejati adalah demonstrasi yang didorong oleh rasa keadilan dan kemanusiaan. Jika mahasiswa mampu mempertahankan nilai-nilai ini, mereka akan selalu berada di garis depan dalam perjuangan melawan ketidakadilan. Masyarakat akan selalu melihat mereka sebagai _social control_ yang menjaga keseimbangan sosial dan politik bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun