Mohon tunggu...
Reza Dwi Kurniawan
Reza Dwi Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - MAHASISWA

Pengamat Politik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menilik Politik: Kesenangan dan Keresahan

10 September 2024   22:59 Diperbarui: 10 September 2024   22:59 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis : Reza Dwi Kurniawan 

Politik sering kali dianggap sebagai dunia yang penuh dengan dinamika dan kompleksitas. Dalam pandangan banyak orang, politik bukan hanya soal perebutan kekuasaan, melainkan juga sarana untuk memperjuangkan kepentingan rakyat. Namun, dalam praktiknya, politik kerap menghadirkan dua sisi yang kontras: kesenangan bagi sebagian orang dan keresahan bagi yang lain. Artikel ini akan membahas lebih jauh mengenai bagaimana politik, dengan segala intriknya, dapat memberikan kebahagiaan sekaligus menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat dan politisi.

Pada satu sisi, politik menjadi sumber kesenangan bagi mereka yang berhasil meraih kekuasaan dan mendapatkan kepercayaan publik. Kekuasaan politik menawarkan akses ke berbagai fasilitas, hak istimewa, serta pengaruh yang besar terhadap kebijakan publik. Para politisi yang berhasil menduduki posisi strategis memiliki kemampuan untuk menentukan arah pembangunan negara, kebijakan ekonomi, dan bahkan hubungan internasional. Bagi mereka yang memiliki ambisi politik, keberhasilan dalam politik dapat memberikan kepuasan pribadi, kebanggaan, dan peningkatan status sosial.

Namun, di balik kesenangan itu, terdapat keresahan yang juga sering kali menyelimuti dunia politik. Keresahan ini bukan hanya dirasakan oleh masyarakat, tetapi juga oleh para politisi itu sendiri. Politik kerap menjadi arena pertarungan yang penuh dengan tekanan, baik dari lawan politik maupun dari masyarakat yang berharap banyak. Tekanan tersebut bisa datang dalam bentuk kritik terhadap kebijakan yang dianggap tidak memuaskan, skandal politik, hingga ancaman kekerasan. Seorang politisi yang berada di puncak kekuasaan harus menghadapi berbagai tantangan ini dengan cermat dan bijaksana.

Masyarakat juga tidak luput dari keresahan akibat dinamika politik. Keresahan ini muncul ketika kebijakan yang diambil oleh pemerintah dirasakan tidak berpihak kepada rakyat kecil. Kebijakan yang tidak adil, korupsi, dan penyalahgunaan kekuasaan sering kali menjadi sumber keresahan publik. Ketika masyarakat merasa bahwa suara mereka tidak didengar atau diabaikan oleh elit politik, maka rasa ketidakpuasan akan semakin menguat. Hal ini bisa berujung pada protes, demonstrasi, bahkan kekacauan sosial.

Selain itu, politik juga memicu keresahan karena sifatnya yang fluktuatif. Pergantian kekuasaan atau perubahan kebijakan yang tiba-tiba sering kali membuat ketidakpastian dalam berbagai aspek kehidupan, terutama ekonomi. Investor dan pelaku bisnis, misalnya, kerap merasa was-was menghadapi perubahan regulasi yang drastis akibat perubahan pemerintahan. Bagi masyarakat biasa, ketidakstabilan politik bisa mempengaruhi kestabilan harga kebutuhan pokok, ketersediaan lapangan kerja, dan kualitas pelayanan publik.

Di sisi lain, politik juga menyuguhkan kesenangan dalam bentuk partisipasi masyarakat. Di negara-negara demokrasi, masyarakat memiliki hak untuk memilih pemimpin mereka. Proses pemilihan umum (pemilu) menjadi momen penting bagi rakyat untuk menentukan arah masa depan negara. Bagi sebagian orang, berpartisipasi dalam politik melalui pemilu atau menjadi bagian dari gerakan sosial adalah sebuah kebanggaan. Mereka merasa bahwa suara mereka penting dan berdampak, meskipun dalam kenyataannya, pengaruh individu mungkin kecil.

Namun, tak bisa dipungkiri, bahkan dalam sistem demokrasi pun, keresahan tetap hadir. Salah satu keresahan yang umum terjadi adalah ketidakpercayaan terhadap sistem pemilu itu sendiri. Ada kalanya masyarakat merasa bahwa proses pemilu tidak berjalan adil atau penuh dengan kecurangan. Kecurangan dalam politik, seperti manipulasi suara atau penggunaan kekuasaan untuk mempengaruhi hasil pemilu, menciptakan rasa frustasi dan skeptisisme di kalangan rakyat. Ketika rasa keadilan hilang, maka politik menjadi sumber keresahan yang mendalam.

Kesenangan politik juga datang dari hubungan internasional dan diplomasi. Bagi negara yang memiliki diplomasi yang kuat, hubungan baik dengan negara lain bisa membawa keuntungan besar. Kerjasama dalam bidang ekonomi, pertahanan, dan teknologi dapat membawa kemajuan bagi suatu negara. Keberhasilan diplomasi, seperti dalam hal perjanjian perdagangan atau bantuan internasional, memberikan citra positif bagi pemimpin politik yang berkuasa. Politisi yang mampu menjaga hubungan internasional yang baik sering kali mendapatkan pengakuan dan dukungan dari rakyat.

Namun, hubungan internasional juga dapat menimbulkan keresahan. Ketegangan antara negara-negara, baik dalam bentuk konflik militer, perang dagang, atau persaingan geopolitik, dapat memicu kekhawatiran global. Contohnya, krisis ekonomi yang terjadi di satu negara dapat menyebar ke negara lain melalui mekanisme pasar global. Selain itu, ketegangan politik internasional, seperti perang atau ancaman nuklir, menciptakan rasa takut di kalangan masyarakat internasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun