Tawakal adalah orang yang bersenantiasa bersandar kepada Allah bukan kepada orang lain, Tawakal berarti mewakilkan atau menyerahkan dalam agama Islam.Â
Tawakal berarti berserah diri sepenuhnya kepada Allah dalam menghadapi dan menunggu hasil suatu pekerjaan atau yang kita inginkan dan tawakal itu mempercayakan atau mewakili urusan kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.Â
Tawakal juga berarti menyandarkan diri hati kepada Allah dengan mempercayai sepenuhnya serta kesadaran hati untuk Menjaga Iman kita.
Tawakal ini salah satu bentuk ibadah hati yang paling utama salah satu akhlak keimanan yang paling sempurna, tawakal sebagaimana dikatakan oleh Imam ALI Ghazali satu pokok agama kedudukan bagi orang muslim yakin kepada Allah sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam surah Ali Imron ayat 122
Artinya: "ingatlah ketika dua golongan dari pihak kamu ingin mundur karena takut padahal Allah adalah penolong mereka oleh karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang Mukmin bertawakal"
Hakikat tawakal ini ialah penyerahan penyelesaian dan keberhasilan suatu urusan kepada Allah berarti menyerahkan urusan kita dan mempercayai Allah.Â
Tawakal merupakan percaya total dengan apa yang di tangan manusia, Tawakal adalah menyadarkan diri berikhtiar dan tiada Tuhan selain Allah yang kita percayai. Gimana ttawakal mencakup permohonan total kepada Allah supaya memberi pertolongan dalam melakukan apa yang dia perintahkan juga dalam hal bertawakal ini mendapatkan sesuatu yang tidak mampu didapatkan.
Manfaat tawakal ini ialah dengan mewujudkan iman, ketenangan hati jiwa dan rehat hati, mencukupkan dari Allah segala kebutuhan orang yang bertawakal, mewariskan cinta Allah kepada sang hamba. Tawakal kepada Allah ibarat pohon bagus dan hanya memberikan kebaikan kepada jiwa dan kehidupan.Â
Hambatan-hambatan tawakal ini dengan tidak mengenal Allah yang di mana dimaksud hambatan pertama menuju Tawakal adalah tidak mengetahui kedudukan ketuhanan.
Yang kedua terpedaya oleh dirinya di mana yang dimaksud hambatan berikut adalah terpesonanya seseorang pada diri sendiri, yang ketiga bergantung pada makhluk yang dimaksud hambatan ketiga ini Tawakal adalah Bersandar kepada makhluk dan mengandung kan kebutuhannya kepadanya meminta pertolongan pada mereka selain Allah subhanahu wa ta'ala, yang keempat cinta dunia dan dengannya di mana yang dimaksud ini menjadi penghalang bertawakal kepada Allah yang menghabiskan waktu dan menyia-nyiakan hanya untuk mencintai dunia karena oleh Fatamorgana dan bayang-bayang semua di dalamnya.
Aspek-aspek tawakal yaitu dengan mengenal nama Allah dan sifatnya yang lebih maksud ini merupakan kebijakan derajat pertama yang menjadikan pijakan kaki hamba saat berada di tempat persinggahan tawakal yang kedua menetapkan atau meyakini sebab dan musabab.Â
Yang dimaksud memiliki keyakinan akan lebih keharusan melakukan usaha Berarti tawakalnya ada yang tidak beres, Yang ketiga pasrah hati kepada Allah yang dimana dimaksud pasrah dengan apa yang Allah kasih ke kita, yang ke-4 penyerahan kepada Allah terhadap apa yang Allah takdirkan yang dimaksud Allah tidak akan memberikan cobaan hambanya di luar perbatasan hambanya.
Banyak orang yang salah memahami dan mendapatkan arti tawakal yang sesungguhnya sehingga taat kala kita mengingat mereka tentang pentingnya tawakal yang benar dalam kehidupan manusia tidak jarang ada yang menanggapi dengan ucapan "Iya tapi kan bukan cuma tawakal yang harus diperbaiki usaha yang maksimal juga harus dilakukan".Â
Ucapan ini sepintas tidak salah akan tetapi jika kita amati lebih dalam dengan seksama kita akan dapati bahwa ucapan tersebut ialah menunjukkan kesalahpahaman banyak orang tentang makna dan kedudukan yang sesungguhnya.Â
Tawakal adalah bagian dari usaha bahkan usaha yang paling utama adalah untuk meraih keberhasilan, Â tawakal kepada Allah adalah termasuk sebab yang paling kuat untuk melindungi diri seseorang hamba dari gangguan kezaliman dan permusuhan orang lain yang tidak mampu dihadapinya sendiri.Â
Allah akan memberikan kecukupan kepada orang yang bertawakal kepadanya dengan sungguh-sungguh. Merealisasikan tawakal yang Hakiki sama sekali tidak bertentangan dengan usaha mencari rezeki yang halal bahkan ketidakmampuan melakukan usaha yang halal merupakan pelanggaran terhadap Syariat Allah ta'ala.
Tawakal yang sebenarnya ialah tawakal sikap pasrah, tawakal yang sebenarnya ialah penyandaran hati kepada Allah untuk meraih berbagai kemaslahatan dan menghilangkan bahaya baik dalam urusan dunia maupun akhirat tawakal bukan hanya pasrah yaitu dengan sikap bersandarnya hati kepada Allah semata namun juga disertai dengan melakukan usaha. Tawakal yang termasuk musyrik yaitu dengan hendaknya hamba tidak bergantung kepada Allah tawakal semacam ini bisa termasuk Syirik Akbar atau Syirik dapat mengeluarkan seseorang dari islam apabila ia bertawakal kepada makhluk pada suatu perkara yang tidak mampu untuk melakukannya kecuali Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H