Mohon tunggu...
Reza Deniarti
Reza Deniarti Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Mahasiswi yang kurang aktif dalam organisasi kampus, karena di luar kampus saya di sibukkan dengan mengajar sebagai guru agama dan berdagang untuk mencari uang tambahan

Hobi: Menulis Cerpen dan berdagang Kepribadian: Introvert Menyukai humor dan fantasi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Stop Ghibah karena Takut Dosa Jariyah

9 Juni 2023   13:00 Diperbarui: 9 Juni 2023   13:03 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS


Ghibah merupakan akhlak mazmumah (tidak terpuji) dan akan mendapat dosa jariyah (berkelanjutan). Maka sebaiknya kita menyadari bahwa hal tersebut bukanlah perbuatan baik.


Dengan kita menyadari hal tersebut, Allah akan membantu kita untuk lebih mudah menghindarinya. Kita juga harus merasa bahwa setiap perbuatan kita ada yang mengawasi dan di catat oleh Malaikat Roqib (mencatat amal bak), Malaikat Atid (mencatat amal buruk) dan akan di pertanggungjawabkan oleh Allah SWT kelak di akhirat.


4. Introspeksi Diri


Intropeksi diri merupakan salah saru cara untuk mencegah kebiasaan ghibah. Cukup dengan membayangkan posisi kita yang di bicarakan oleh orang lain.


Dengan begitu, sebelum menggunjingkan orang lain lihatlah diri sendiri apakah sudah baik dari pada orang lain. Karena hakikatnya kita pasti memiliki kesalaham atau aib tersendiri. Maka jangan mengumbar aib orang lain jika aib kita tidak ingin di umbar oleh orang lain.


5. Berkumpul dengan orang sholeh


Sebaiknya kita bijak dalam memilih pergaulan untuk terhindar dari hal-hal yang akan membawa kita menuju arah negatif. Pergaulan merupakan sumber ghibah yang paling besar. Oleh karenanya, untuk terhindar dari dosa tersebut, sebaiknya kita bergaul dengan orang sholeh.


6. Tabayyun


Tabayyun merupakan perbuatan kita yang dapat memilah mana yang merupakan berita benar dapat diterima, sedangkan berita palsu harus di tolak dan tidak dapat diterima.
Cara bertabayyun adalah dengan mengembalikan permasalahan kepada Allah, Rosul, dan orang yang pandai. Kemudian dengan bertanya atau berdiskusi dengan orang yang menjadi objek dalam masalah tersebut, jangan langsung menilai oranglain buruk.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun