Ghibah merupakan akhlak mazmumah (tidak terpuji) dan akan mendapat dosa jariyah (berkelanjutan). Maka sebaiknya kita menyadari bahwa hal tersebut bukanlah perbuatan baik.
Dengan kita menyadari hal tersebut, Allah akan membantu kita untuk lebih mudah menghindarinya. Kita juga harus merasa bahwa setiap perbuatan kita ada yang mengawasi dan di catat oleh Malaikat Roqib (mencatat amal bak), Malaikat Atid (mencatat amal buruk) dan akan di pertanggungjawabkan oleh Allah SWT kelak di akhirat.
4. Introspeksi Diri
Intropeksi diri merupakan salah saru cara untuk mencegah kebiasaan ghibah. Cukup dengan membayangkan posisi kita yang di bicarakan oleh orang lain.
Dengan begitu, sebelum menggunjingkan orang lain lihatlah diri sendiri apakah sudah baik dari pada orang lain. Karena hakikatnya kita pasti memiliki kesalaham atau aib tersendiri. Maka jangan mengumbar aib orang lain jika aib kita tidak ingin di umbar oleh orang lain.
5. Berkumpul dengan orang sholeh
Sebaiknya kita bijak dalam memilih pergaulan untuk terhindar dari hal-hal yang akan membawa kita menuju arah negatif. Pergaulan merupakan sumber ghibah yang paling besar. Oleh karenanya, untuk terhindar dari dosa tersebut, sebaiknya kita bergaul dengan orang sholeh.
6. Tabayyun
Tabayyun merupakan perbuatan kita yang dapat memilah mana yang merupakan berita benar dapat diterima, sedangkan berita palsu harus di tolak dan tidak dapat diterima.
Cara bertabayyun adalah dengan mengembalikan permasalahan kepada Allah, Rosul, dan orang yang pandai. Kemudian dengan bertanya atau berdiskusi dengan orang yang menjadi objek dalam masalah tersebut, jangan langsung menilai oranglain buruk.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H