Mohon tunggu...
Reza Delvia
Reza Delvia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa dari universitas Adzkia dengan prodi pendidikan matematika

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kemampuan Komunikasi Matematis

28 Juli 2023   22:49 Diperbarui: 28 Juli 2023   22:55 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kajian Masalah Pendidikan Matematika tentang
"Kemampuan Komunikasi Matematis "
Muhammad Roid Alfath

 Nurqadra 

Reza Delvia

Prodi Pendidikan Matematika
Universitas Adzkia Padang

Abstrak
Kemampuan matematis merupakan kemampuan individu untuk memahami, menerapkan, dan memecahkan masalah matematika. Kemampuan ini melibatkan pemahaman konsep matematika, penguasaan operasi matematika dasar, serta kemampuan berpikir analitis dan logis. Latar belakang kemampuan matematis dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti pendidikan, latihan dan pengalaman, minat dan motivasi, keterampilan berpikir analitis, serta lingkungan dan dukungan. Kemampuan ini tidak hanya bergantung pada bakat bawaan, tetapi dapat dikembangkan melalui latihan dan pemahaman yang mendalam terhadap konsep-konsep matematika.
Dalam upaya mengembangkan kemampuan matematis, penting untuk mengadopsi pendekatan yang inklusif dan memberikan kesempatan yang setara bagi semua individu. Dengan memberikan akses yang luas ke pendidikan matematika yang berkualitas dan mempromosikan minat serta motivasi yang tinggi, kita dapat memperkuat kemampuan matematis masyarakat secara keseluruhan, menghasilkan individu yang mampu berpikir kritis, berinovasi, dan berkontribusi secara positif dalam dunia yang semakin kompleks ini.
Kata Kunci : Kemampuan Komunikasi Matematis

Abstract
Mathematical ability refers to an individual's capacity to understand, apply, and solve mathematical problems. It involves comprehension of mathematical concepts, mastery of basic mathematical operations, as well as analytical and logical thinking skills. The background of mathematical ability is influenced by factors such as education, training and experience, interest and motivation, analytical thinking skills, as well as the environment and support. This ability is not solely dependent on innate talent but can be developed through practice and a deep understanding of mathematical concepts.

In the effort to develop mathematical ability, it is important to adopt an inclusive approach and provide equal opportunities for all individuals. By providing broad access to quality mathematical education and promoting high interest and motivation, we can strengthen the mathematical abilities of society as a whole, producing individuals capable of critical thinking, innovation, and positive contributions in this increasingly complex world.
Keywords : Mathematical Communication Skills
Pendahuluan
Kemampuan matematis memiliki peran yang sangat signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia akademik, karier profesional, dan pengambilan keputusan sehari-hari. Dalam bidang akademik, kemampuan matematis merupakan landasan penting dalam memahami dan menerapkan berbagai disiplin ilmu, seperti fisika, kimia, ekonomi, dan ilmu komputer. Di tempat kerja, kemampuan matematis yang kuat sering kali menjadi syarat mutlak dalam pekerjaan yang melibatkan analisis data, statistik, keuangan, dan pengembangan teknologi.
Selain itu, kemampuan matematis juga berperan penting dalam pengembangan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah. Kemampuan matematis melibatkan kemampuan untuk menganalisis masalah, mengenali pola, menarik kesimpulan, dan menciptakan strategi pemecahan masalah yang efektif. Hal ini memberikan keuntungan dalam berbagai situasi, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional.
Namun, tidak semua orang merasa nyaman atau percaya diri dalam menghadapi konsep-konsep matematis. Banyak orang mengalami kesulitan dalam memahami matematika, dan hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kecemasan, kurangnya motivasi, atau pendekatan pengajaran yang tidak sesuai. Oleh karena itu, artikel ini juga akan membahas beberapa strategi dan saran untuk meningkatkan kemampuan matematis.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi langkah-langkah praktis yang dapat diambil untuk meningkatkan kemampuan matematis, seperti:

1.Memperkuat dasar-dasar matematika: Memahami dengan baik konsep dasar matematika adalah kunci untuk membangun pemahaman yang lebih mendalam di kemudian hari. Menguasai operasi matematika dasar seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian serta pemahaman tentang bilangan dan pecahan adalah langkah awal yang penting.
2.Praktik secara konsisten: Seperti keterampilan lainnya, kemampuan matematis juga memerlukan latihan yang konsisten. Melakukan latihan-latihan matematika secara teratur akan membantu memperkuat pemahaman dan meningkatkan kecepatan dalam menyelesaikan soal-soal matematika.
3.Mencari bantuan jika diperlukan: Jika Anda mengalami kesulitan dalam memahami konsep-konsep matematika tertentu, jangan ragu untuk mencari bantuan. Anda dapat meminta bantuan dari guru, teman, atau mencari sumber belajar tambahan seperti buku, video tutorial, atau kursus online.
4.Terapkan matematika dalam kehidupan sehari-hari: Salah satu cara terbaik untuk mengasah kemampuan matematis adalah dengan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Coba cari situasi di sekitar Anda di mana matematika dapat diterapkan, seperti menghitung biaya belanja, memperkirakan waktu tempuh perjalanan, atau mengatur anggaran keuangan.
5.Gunakan teknologi: Manfaatkan teknologi seperti aplikasi matematika, perangkat lunak komputer, atau kalkulator untuk membantu memecahkan masalah matematika. Namun, pastikan untuk tetap memahami konsep di balik perhitungan tersebut dan tidak bergantung sepenuhnya pada teknologi.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini dan tetap konsisten dalam belajar, setiap orang dapat meningkatkan kemampuan matematisnya. Matematika adalah keterampilan yang sangat berharga, dan kemampuan matematis yang kuat akan memberikan keuntungan yang besar dalam banyak aspek kehidupan.

Metode
Metode pada artikel ini menggunakan studi pustaka (library research) yaitu metode dengan pengumpulan data dengan cara memahami dan mempelajari teori-teori dari berbagai literatur yang berhubungan dengan penelitian tersebut. Ada Empat tahap studi pustaka dalam penelitian yaitu menyiapkan perlengkapan alat yang diperlukan, menyiapkan bibliografi kerja, mengorganisasikan waktu dan membaca atau mencatat bahan penelitian (Menurut Zed,2004). Pengumpulan data tersebut menggunakan cara mencari sumber dan menkontruksi dari berbagai sumber contohnya seperti buku, jurnal dan risetriset yang sudah pernah dilakukan. Bahan pustaka yang didapat dari berbagai referensi tersebut dianalisis secara kritis dan harus mendalam agar dapat mendukung proposisi dan gagasannya.

Hasil dan Pembahasan
A.Kemampuan komunikasi matematis
Kemampuan komunikasi matematis adalah kemampuan siswa dalam menyampaikan ide matematika baik secara lisan maupun tulisan. Kemampuan komunikasi matematis peserta didik dapat dikembangkan melalui proses pembelajaran di sekolah, salah satunya adalah proses pembelajaran matematika. Hal ini terjadi karena salah satu unsur dari matematika adalah ilmu logika yang mampu mengembangkan kemampuan berpikir siswa. Dengan demikian, matematika memiliki peran penting terhadap perkembangan kemampuan komunikasi matematisnya.
Pengertian kemampuan komunikasi matematis menurut ahli :
a.Menurut Prayitno
Komunikasi matematis adalah suatu cara siswa untuk menyatakan dan menafsirkan gagasan-gagasan matematika secara lisan maupun tertulis, baik dalam bentuk gambar, tabel, diagram, rumus, ataupun demonstrasi.
b.Romberg dan Chair
Menghubungkan benda nyata, gambar, dan diagram ke dalam idea matematika; menjelaskan idea, situasi dan relasi matematik secara lisan atau tulisan dengan benda nyata, gambar, grafik dan aljabar; menyatakan peristiwa sehari hari dalam bahasa atau simbol matematika; mendengarkan, berdiskusi, dan menulis tentang

matematika; membaca dengan pemahaman suatu presentasi matematika tertulis, membuat konjektur, menyusun argumen, merumuskan definisi dan generalisasi; menjelaskan dan membuat pertanyaan tentang matematika yang telah dipelajari.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, maka di dapat disimpulkan bahwa kemapuan komunikasi matematis terdiri atas, komunikasi lisan dan komunikasi tulisan. Komunikasi lisan seperti: diskusi dan menjelaskan. Komunikasi tulisan seperti: mengungkapkan ide matematika melalui gambar/grafik, tabel, persamaan, ataupun dengan bahasa siswa sendiri. Dalam artikel ini, penulis akan mengkaji terkait kemampuan komunikasi tulisan.

NCTM dalam Principles and Standard for School Mathematics, merumuskan standar komunikasi untuk menjamin kegiatan pembelajaran matematika yang mampu mengembangkan kemampuan siswa, yaitu:
a.Menyusun dan memadukan pemikiran matematika melalui komunikasi.
b.Mengkomunikasikan pemikiran matematika secara logis dan sistematis kepada sesama siswa, guru, maupun orang lain.
c.Menganalisis dan mengevaluasi pemikiran dan strategi matematik orang lain.
d.Menggunakan bahasa matematika untuk mengekspresikan ide matematis secara tepat.
Kadir (2008) menjelaskan bahwa untuk mengungkap kemampuan siswa dalam berbagai spek komunikasi, dapat dilakukan dengan melihat kemampuan siswa dalam mendiskusikan masalah dan membuat ekspresi matematika secara tertulis baik gambar, model matematika, maupun simbol atau bahasa sendiri. Lebih lanjut Kadir (2008) mengungkapkan bahwa pengukuran kemampuan komunikasi matematis siswa dilakukan dengan memberikan skor terhadap kemampuan siswa dalam memberikan jawaban soal dengan menggambar (drawing), membuat ekspresi matematik (mathematical expression), dan menuliskan jawaban dengan bahasa sendiri (written texts). Pemberian skor jawaban siswa disusun berdasarkan tiga kemampuan tersebut.

a.Menulis (written text), yaitu menjelaskan ide atau solusi dari suatu permasalahan atau gambar dengan menggunakan bahasa sendiri.
b.Menggambar (drawing), yaitu menjelaskan ide atau solusi dari permasalahan matematika dalam bentuk gambar.
c.Ekspresi matematika (mathematical ekpression), yaitu menyatakan masalah atau peristiwa sehari-hari dalam bahasa model matematika. Hodiyanto (2016)
Untuk meningkatkan kemampuan komunikasi siswa dalam belajar matematika siswa harus didorong untuk menjawab pertanyaan disertai dengan alasan yang relevan, dan mengomentari pernyataan matematika yang diungkapkan siswa, sehingga siswa menjadi memahami konsep-konsep matematika dan argumennya bermakna.
Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematis
Salah satu manfaat utama dari kemampuan komunikasi matematis adalah membantu siswa memperdalam pemahaman mereka terhadap konsep-konsep matematis. Ketika siswa berusaha menjelaskan konsep atau solusi matematika kepada orang lain, mereka harus mempertimbangkan bagaimana merangkai kata-kata dan simbol matematika dengan tepat. Proses ini memaksa mereka untuk mengklarifikasi pemahaman mereka sendiri tentang konsep tersebut. Dalam mengkomunikasikan ide-ide matematis, siswa juga berhadapan dengan pertanyaan dari orang lain yang dapat membantu mengidentifikasi kesalahan atau kekurangan dalam pemikiran mereka, sehingga memungkinkan mereka untuk merevisi dan memperbaiki pemahaman mereka.
Pemikiran Kritis dan Argumentasi Logis
Kemampuan komunikasi matematis melibatkan kemampuan untuk mengajukan argumen yang logis dan mempertahankan pendapat melalui penalaran matematis yang baik. Saat berkomunikasi, siswa harus menggunakan bukti matematis yang relevan, menjelaskan proses berpikir mereka secara terperinci, dan menghubungkan langkah-langkah yang diambil dalam menyelesaikan masalah matematis. Ini mengembangkan pemikiran kritis mereka dengan meminta mereka untuk mempertimbangkan implikasi logis dari argumen dan mengevaluasi keakuratan dan konsistensi solusi mereka. Kemampuan untuk berargumen secara matematis juga melatih siswa dalam mengidentifikasi dan mengatasi kesalahan dalam pemikiran mereka sendiri atau pemikiran orang lain.

Kolaborasi dalam Pemecahan Masalah
Komunikasi matematis juga memainkan peran penting dalam mempromosikan kolaborasi antara siswa dalam pemecahan masalah. Ketika siswa bekerja sama untuk memecahkan masalah matematika, mereka harus berbagi ide, strategi, dan solusi mereka dengan jelas dan efektif. Dalam proses ini, mereka dapat saling menginspirasi dan membangun pengetahuan matematis mereka secara kolektif. Diskusi matematika dan penjelasan konsep antara sesama siswa juga memungkinkan adanya sudut pandang alternatif dan pendekatan yang berbeda, yang dapat memperkaya pemahaman bersama dan menghasilkan solusi yang lebih kompleks.
Selain itu, kemampuan komunikasi matematis juga memfasilitasi pembelajaran kolaboratif di mana siswa dapat bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan masalah yang kompleks. Dalam konteks ini, siswa perlu memahami argumen dan pendekatan matematis dari anggota tim mereka, serta menyampaikan ide-ide mereka dengan jelas kepada orang lain. Melalui kolaborasi ini, siswa dapat memperluas perspektif mereka, membandingkan dan mempertimbangkan berbagai pendekatan, dan menggabungkan pemikiran individu menjadi pemahaman matematis yang lebih lengkap dan mendalam.
Strategi untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis
Untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa, berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan dalam lingkungan pembelajaran:
1.Diskusi Kelas: Mendorong siswa untuk berpartisipasi dalam diskusi kelas di mana mereka dapat berbagi pemikiran, strategi, dan solusi mereka. Guru dapat memberikan pertanyaan terbuka atau masalah menarik yang memicu pemikiran kritis dan membangun argumen matematis.
2.Presentasi: Meminta siswa untuk membuat presentasi matematika tentang topik tertentu atau pemecahan masalah yang mereka temui. Ini melibatkan kemampuan mereka untuk menjelaskan konsep, menggambarkan langkah-langkah penyelesaian, dan memberikan argumentasi logis.
3.Menulis Essai Matematika: Meminta siswa untuk menulis essai tentang topik matematika yang menarik bagi mereka. Ini akan melibatkan penyelidikan, penganalisisan bukti, dan

menghubungkan konsep matematis dengan konteks kehidupan sehari-hari.
4.Proyek Kolaboratif: Mengatur proyek kelompok di mana siswa harus bekerja bersama untuk menyelesaikan masalah matematika yang lebih kompleks. Proyek ini mendorong siswa untuk berkomunikasi secara efektif, berbagi pemahaman, dan menyampaikan argumentasi yang koheren.
5.Menyediakan Umpan Balik: Guru perlu memberikan umpan balik yang konstruktif kepada siswa tentang kejelasan, akurasi, dan kualitas komunikasi matematis mereka. Ini membantu siswa dalam memperbaiki dan meningkatkan keterampilan mereka seiring waktu
Kesimpulan
Kemampuan komunikasi matematis adalah aspek penting dari pendidikan matematika yang efektif. Ini membantu siswa memperdalam pemahaman konsep matematis, mengembangkan pemikiran kritis, dan mendorong kolaborasi dalam pemecahan masalah. Melalui strategi yang tepat dan kesempatan pembelajaran yang relevan, kemampuan komunikasi matematis dapat ditingkatkan secara signifikan. Dengan kemampuan komunikasi matematis yang kuat, siswa akan menjadi pembelajar matematika yang lebih efektif dan siap menghadapi tantangan di dunia nyata yang membutuhkan pemahaman matematis yang mendalam.

Daftar Pustaka

Ariawan, R., & Nufus, H. (2017). Pisahkan kemampuan pemecahan masalah matematis dengan kemampuan komunikasi matematis siswa. Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics) , 1 (2).
Aminah, S., Wijaya, TT, & Yuspriyati, D. (2018). Analisis kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VIII pada materi himpunan. Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika , 2 (1), 15-22.
Fatimah, F. (2012). Kemampuan komunikasi matematis dan pemecahan masalah melalui problem based-learning. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, 16(1), 249-259.
Yanti, A. W., & Novitasari, N. A. (2021). Penggunaan jurnal reflektif pada pembelajaran Matematika untuk melatih kemampuan komunikasi matematis siswa. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 10(2), 321-332.
La'ia, H. T., & Harefa, D. (2021). Hubungan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis dengan Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa. Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal, 7(2), 463-474.
Wijayanto, A. D., Fajriah, S. N., & Anita, I. W. (2018). Analisis kemampuan komunikasi matematis siswa smp pada materi segitiga dan segiempat. Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika, 2(1), 97-104.
Fahradina, N., Ansari, B. I., & Saiman, S. (2014). Peningkatan kemampuan komunikasi matematis dan kemandirian belajar siswa smp dengan menggunakan model investigasi kelompok. Jurnal Didaktik Matematika, 1(2).
Umar, Wahid. "Membangun kemampuan komunikasi matematis dalam pembelajaran matematika." Infinity Journal 1.1 (2012): 1-9
Hodiyanto, Hodiyanto. "Kemampuan komunikasi matematis dalam pembelajaran matematika." AdMathEdu 7.1 (2017): 9-18.
Ariawan, Rezi, and Hayatun Nufus. "Hubungan kemampuan pemecahan masalah matematis dengan kemampuan komunikasi matematis siswa." Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics) 1.2 (2017).
Astuti, Anggraini, and Leonard Leonard. "Peran kemampuan komunikasi matematika terhadap prestasi belajar matematika siswa." Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA 2.2 (2015).
Nofrianto, Adri, Nani Maryuni, and Mira Amelia Amri. "Komunikasi Matematis Siswa." Jurnal Gantang 2.2 (2017): 113-123.
La'ia, Hestu Tansil, and Darmawan Harefa. "Hubungan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis dengan Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa." Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal 7.2 (2021): 463-474.
Siregar, Nur Fauziah. "Komunikasi matematis dalam pembelajaran matematika." Logaritma: Jurnal Ilmu-Ilmu Pendidikan Dan Sains 6.02 (2018): 74-84.
Fatimah, Fatia. "Kemampuan komunikasi matematis dan pemecahan masalah melalui problem based-learning." Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan 16.1 (2012): 249-259.
Qohar, Abd. "Pengembangan instrumen komunikasi matematis untuk siswa SMP." Seminar Nasional Pendidikan Matematika LSM XIX. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. 2011.
Rachmayani, Dewi. "Penerapan Pembelajaran Reciprocal Teaching untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis dan kemandirian belajar matematika siswa." JUDIKA (Jurnal Pendidikan Unsika) 2.1 (2014).
Aminah, Siti, Tommy Tanu Wijaya, and Devi Yuspriyati. "Analisis kemampuan komunikasi matematis siswa kelas viii pada materi himpunan." Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika 2.1 (2018): 15-22.
Hendriana, Heris, and Gida Kadarisma. "Self-efficacy dan kemampuan komunikasi matematis siswa SMP." JNPM (Jurnal Nasional Pendidikan Matematika) 3.1 (2019): 153-164
Rahmawati, Firiana. "Pengaruh pendekatan pendidikan realistik matematika dalam meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa sekolah dasar." Prosiding Semirata 2013 1.1 (2013).
Ahmad, Marzuki, and Dwi Putria Nasution. "Analisis kualitatif kemampuan komunikasi matematis siswa yang diberi pembelajaran matematika realistik." Jurnal Gantang 3.2 (2018): 83-95.
Anderha, Refiesta Ratu, and Sugama Maskar. "Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Pada Pembelajaran Daring Materi Eksponensial." Jurnal Ilmiah Matematika Realistik 1.2 (2020): 1-7.

2/Dokpri
2/Dokpri

3/Dokpri
3/Dokpri

4/Dokpri
4/Dokpri

5/Dokpri
5/Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun