Awal kemunculan virus corona yang melanda di dunia dan di Indonesia pada kuarter pertama yaitu pada 2 Maret 2020. Sampai saat ini yaitu terhitung sejak pengumuman kasus pertama sebanyak 3.908.247 kasus, jumlah yang meninggal sebanyak 121.141 kasus. Sementara untuk kasus positif covid-19 sebanyak 15.768 dan jumlah keseluruhan menjadi 343.203 kasus, kasus kesembuhan dari covid-19 yang bertambah 29.794 kasus dan secara keseluruhan menjadi 3.443.903 kasus. Untuk menekan penyebaran maupun timbulnya varian virus corona yang baru, pemerintah dan dunia kesehatan melakukan vaksinasi.
Dengan data yang sedemikian rupa, tidak hanya pada sektor ekonomi, pendidikan dan lain-lain, tetapi juga berdampak pada tingkat kepercayaan maupun psikis masyarakat sendiri. Seiring bertambah maju dalam dunia digital membuat masyarakat awam lebih banyak termakan berita hoax atau tidak jelas bersumber darimana. Hal tersebut karena ada banyak berita yang terlalu di lebih-lebihkan, baik di dapat dari televisi, media sosial, aplikasi media chat seperti grup whatsapp, maupun bersumber dari lingkungan sekitar. Berita yang sudah dilebihkan tersebut membuat masyarakat menjadi takut untuk melakukan vaksinasi, karena efek yang ditimbulkan juga cukup berat. Namun yang sebenarnya, apabila kita mengikuti prokes yang sudah di anjurkan oleh tenaga kesehatan, resiko dari vaksinasi pun bisa kita tangani.
Selain pentingnya melakukan vaksin, juga penting untuk tetap menjaga imunitas tubuh. Salah satu yang bisa dilakukan yaitu menjaga pola hidup sehat dan berolahraga, namun juga perlu ditambah dari bahan atau tanaman obat yang memiliki banyak manfaat. Beberapa tanaman obat yang bisa digunakan yaitu seperti jahe, serai, daun pandan, dan kayu secang. Tanaman obat ini bisa diolah menjadi minuman hangat untuk membuatnya lebih mudah dikonsumsi.
Untuk membantu pemerintah maupun nakes dalam menangani hal ini, maka diadakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yaitu mahasiswa dapat membantu dari segi ekonomi, pendidikan, dan juga kepercayaan masyarakat yang terdampak covid-19. Dalam hal ini, mahasiswa membantu sebagian masyarakat dengan diberikan sosialisasi mengenai vaksinasi dan manfaat tanaman obat untuk menjaga imunitas tubuh di desa Sukowiryo.
Desa Sukowiryo adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Bondowoso, Kabupaten Bondowoso yang ada di Jawa Timur. Desa Sukowiryo dengan kode pos yaitu 68219 dan memiliki luas yaitu 2,85 km2 (1.10 mi2). Desa Sukowiryo merupakan desa yang berada tidak jauh dari Balai kota/alun-alun Kota Bondowoso yaitu sekitar 11 km. Desa ini terdapat empat dusun antara lain yaitu dusun Wangkal, dusun Sentong, dusun Sentong Krajan, dan dusun Blumban. Ada enam jumlah RW yang ada di desa Sukowiryo yaitu dari RW 1 sampai dengan RW 6.
Di desa Sukowiryo, memiliki mayoritas masyarakat yang ber-profesi sebagai petani padi, namun tidak sedikit juga yang ber-profesi sebagai petani tembakau. Selebihnya, masyarakat di desa Sukowiryo bekerja sebagai peternak, pekerja kantor, dan wirausaha. Jumlah penduduk di desa Sukowiryo saat ini tercatat pada akhir bulan Juli 2021 dengan jumlah laki-laki sebanyak 2198 orang sedangkan jumlah perempuan sebanyak 2042 dan jumlah keseluruhan sebanyak 4240 orang. Masyarakat di sana kebanyakan dari suku madura, dan bahkan kebanyakan dari suku pendatang (luar Bondowoso). Di kehidupan masyarakat desa Sukowiryo mempunyai system kehidupan pada umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan. Keramahan masyarakatnya lah yang memberikan kesan dan gambaran sebagai sebuah desa sesungguhnya. Banyak dari mereka yang senang jika ada pendatang dari luar, mereka akan menyambut dan memberikan salam hangat. Kekompakkan juga terlihat ketika ada kegiatan yang diselenggarakan di desa, seperti setiap tahun untuk memperingati kemeriahan HUT RI, seluruh RT di desa turut antusias mengadakan dan mengikuti perlombaan.
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang penulis lakukan kepada ibu rumah tangga yang merupakan masyarakat di RT 004/RW 01 dan RT 005/RW 01 yang berlokasi di dusun Sentong desa Sukowiryo. Saat ini yaitu di bulan Agustus 2021 tercatat jumlah penduduk yang positif karena covid-19 sebanyak 5 orang, jumlah penduduk yang meninggal karena covid-19 secara keseluruhan sebanyak 10 orang, dan yang berhasil sembuh dari covid-19 sebanyak 79 orang. Tingkat penularan yang cukup tinggi di lingkungan keluarga karena di sebabkan oleh anggota keluarga yang membawa virus covid-19 atau yang terjangkit virus dari luar rumah sehingga sangat berpotensi menularkan virus covid-19 dan juga beresiko bermutasinya virus tersebut. Dari orang yang tertular maupun yang membawa virus juga beresiko menularkan pada masyarakat rentan seperti orang tua, ibu hamil, anak-anak dan yang memiliki penyakit bawaan, hal tersebut yang menyebabkan banyaknya jumlah yang terjangkit virus covid-19 dan menyebabkan banyak yang meninggal. Masyarakat juga banyak yang tidak mau vaksin karena banyak informasi yang tidak jelas sumbernya dan termakan oleh berita hoax yang menyatakan bahwa vaksin sangat berbahaya dan dapat menyebabkan meninggal dunia.
Dengan kegiatan KKN BTV III ini penulis berniat untuk memberikan pembekalan tentang "Penyuluhan Vaksin dan Minuman Sehat Guna Menjaga Imunitas di Tengah Pandemic Covid-19" yang bertujuan untuk memberi informasi tentang vaksin dan tanaman obat atau toga yang bisa dijadikan minuman untuk meningkatkan imunitas. Kegiatan KKN Back To Village III di desa Sukowiryo dilakukan selama 30 hari dan dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 2021 sampai dengan tanggal 9 September 2021. Sasaran dalam kegiatan ini sebanyak lima orang yaitu ibu rumah tangga bernama Ibu Enggar/Susiati, Ibu Eka, Ibu Ulan, Ibu Elis, dan Ibu Wahyani.
Melakukan sosialisasi mengenai penyuluhan vaksin dan sosialisasi mengenai manfaat minuman sehat untuk imun tubuh. Sesuai dengan anjuran Protokol Kesehatan (Prokes) yang sudah ditetapkan yaitu 3 M dengan memakai masker, mencuci tangan dengan sabun/antiseptic serta menjaga jarak dan menghindari kerumunan. Menjelaskan bahwa dengan melakukan vaksin maka resiko jika tertular covid-19 tidak seburuk jika tidak melakukan vaksin. Vaksin dapat memproteksi tubuh dari segala jenis virus covid.
Juga menjelaskan jika ingin tetap menjaga imunitas tubuh yaitu dengan menjaga pola hidup sehat dan dibantu dengan asupan minuman herbal (seperti jahe, serai, daun pandan, dan kayu secang) yang memang memiliki kandung yang bagus untuk meningkatkan imun tubuh. Minuman yang akan di sosialisasikan yaitu wedang jahe merah, bahan yang dibuat seperti:
1. Jahe memiliki manfaat untuk memperkuat sistem imun, menurunkan glukosa darah sampai kolesterol, menangkal inveksi bakteri dan virus, anti penuaan dan kanker, meredakan nyeri haid, mengatasi masalah pencernaan, dan lain-lain.
2. Serai untuk menangkal penyakit, detoksifikasi, insomnia, mencegah naiknya kolesterol, mengobati ISK dan penyakit kulit, dan lain-lain.
3. Daun pandan yang bermanfaat untuk radang sendi, darah tinggi, mengontrol gula darah, mengobati diare, meningkatkan kesehatan mulut, dan lain-lain.
4. Kayu secang yang memiliki manfaat mengatasi peradangan dan nyeri, mencegah kerusakan sel, menghambat pertumbuhan sel kanker, membasmi bakteri, mengatasi jerawat, menurunkan dan mengontrol gula darah, dan lain-lain.
Sosialisasi yang dilaksanakan dapat mengetahui bahwa ibu rumah tangga yang menjadi sasaran kegiatan takut dan ragu untuk melakukan vaksinasi disamping memiliki penyakit bawaan juga tidak mengetahui informasi-informasi mengenai vaksin dari gejala maupun resiko dan aturan yang dianjurkan ketika melakukan vaksin. Juga sasaran kurang informasi tentang manfaat yang ada dalam tanaman obat yang sudah di sosialisasikan, ibu-ibu tersebut juga baru mengetahui adanya tanaman obat yang bernama kayu secang karena termasuk jarang diketahui di daerah tersebut.
Setelah melakukan sosialisasi, menurut ibu Enggar (salah satu ibu rumah tangga yang menjadi sasaran) merasa terbantu dalam segi informasi, menurutnya untuk informasi tentang vaksinasi memang tidak mereka dapatkan lantaran kurangnya sosialisasi. Serta tanggapan mengenai manfaat tanaman obat juga yang awalnya kurang menjadi menjadi faham apa saja manfaat yang didapat.
Dalam menjalankan kegiatan tersebut diharapkan agar program yang telah dilakukan secara berkelanjutan dapat memaksimalkan pencegahan penularan dan meminimalisir segala keburukan jika tertular covid-19.
(Reza Aurel Risky Brilianda/Kelompok 13/Bondowoso/Dpl. Ir. Gatot Subroto,MP.)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H