Di sisi lain, fungsi laten adalah fungsi yang tidak langsung terlihat atau tidak direncanakan, namun tetap memberikan dampak yang signifikan. Dalam pendidikan, selain memberikan pengetahuan, fungsi laten yang tersembunyi adalah menciptakan hubungan sosial antarindividu. Melalui pendidikan, individu tidak hanya memperoleh ilmu, tetapi juga berinteraksi dengan teman sebaya, guru, dan berbagai pihak lain, yang akhirnya membentuk jaringan sosial yang lebih luas. Selain itu, pendidikan juga dapat menciptakan stratifikasi sosial dengan membedakan status sosial dan ekonomi antar individu berdasarkan tingkat pendidikan yang mereka capai.
3. Kontribusi Institusi dalam Menciptakan Solidaritas Sosial
Institusi sosial memiliki kontribusi besar dalam menciptakan solidaritas sosial, yaitu rasa kebersamaan dan keterikatan antarindividu dalam masyarakat. Misalnya, keluarga sebagai institusi pertama yang ditemui oleh individu, berfungsi untuk memberikan rasa aman, kasih sayang, dan identitas. Di dalam keluarga, anak-anak diajarkan nilai-nilai dasar yang kemudian menjadi fondasi bagi interaksi mereka di masyarakat. Pendidikan juga berperan dalam menciptakan solidaritas sosial dengan memupuk kesadaran kolektif tentang hak dan kewajiban, serta menciptakan rasa kebersamaan dalam mencapai tujuan bersama. Demikian pula, agama mengajarkan nilai-nilai universal seperti kasih sayang, kejujuran, dan rasa saling menghormati, yang memperkuat ikatan sosial antar individu.
Memahami hubungan antara sosiologi dan institusi dapat memberikan wawasan yang lebih dalam tentang bagaimana masyarakat bekerja dan bagaimana individu berinteraksi dalam struktur sosial. Dengan pengetahuan ini, kita dapat lebih memahami peran setiap institusi dalam membentuk perilaku sosial, seperti bagaimana pendidikan membantu mobilitas sosial dan bagaimana keluarga membentuk dasar nilai-nilai dalam masyarakat. Ini juga dapat membantu kita mengatasi tantangan sosial, seperti ketimpangan dalam akses pendidikan atau ekonomi, serta memberikan dasar bagi kebijakan sosial yang lebih inklusif.
Di masa depan, studi tentang Institusi Sosial akan dihadapkan pada tantangan perubahan yang cepat akibat globalisasi, kemajuan teknologi, dan perubahan nilai-nilai sosial. Sumber daya dan teknologi baru, seperti pembelajaran daring, mempercepat akses informasi namun juga memperburuk kesenjangan digital. Oleh karena itu, peluang untuk mempelajari bagaimana institusi beradaptasi dengan perubahan ini sangat besar. Sosiologi perlu terus mengkaji bagaimana institusi sosial dapat menjaga stabilitas sosial di tengah perubahan yang pesat, serta bagaimana meminimalisir dampak negatif dari perubahan sosial yang terjadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H