Â
Neorealisme, yang juga dikenal sebagai realisme struktural, dibangun di atas dasar-dasar realisme tetapi menekankan peran sistem internasional dalam mempengaruhi perilaku negara. Neorealis berpendapat bahwa sifat anarkis dari sistem internasional mendorong negara-negara untuk mengejar kekuasaan agar dapat berkembang dalam lingkungan yang kompetitif. Dalam teori Neorealisme, setiap negara memandang negara lain sebagai musuh yang potensial dan mengancam keamanan nasionalnya. Ketidakpercayaan dan ketakutan ini menciptakan dilema keamanan dan kondisi ini mempengaruhi kebijakan negara. Realisme dan neorealisme memiliki perbedaan mendasar, tentang: 1) Politik internasional 2) Power 3) Reaksi Negara Dalam Sistem AnarkiÂ
Dalam studi hubungan internasional, liberalisme merupakan pendekatan yang muncul pertama kali untuk menjelaskan perdamaian pasca Perang Dunia I. Liberalisme adalah sebuah paham yang sangat menekankan pentingnya kebebasan dan hak individu. Hal ini tentu bertolak belakang dengan paham dominasi yang melekat erat dalam sistem pemerintahan yang bersifat absolut. Sama halnya dengan realisme klasik, liberalisme termasuk teori-teori tradisional dalam hubungan internasional. Liberalisme menyatakan bahwa kerja sama antar negara dapat dilakukan melalui nilai, norma, dan institusi bersama.Â
Dalam perspektif kaum liberal, kekuasaan suatu negara perlu dibatasi. Ini terkait dengan fakta bahwa negara tidak hanya berfungsi sebagai pelindung hak dan kebebasan individu, tetapi juga, dengan kekuasaannya yang besar, dapat mengancam keduanya. Oleh karena itu, diperlukan pembatasan melalui tata kelola dan hukum dasar tertentu.
Neoliberalisme  merupakan perspektif dalam hubungan internasional yang memandang bahwa negara bukan satu satunya aktor dalam hubungan internasional. Neoliberalisme adalah contoh pertama praktek ekonomi politik yang mengusung bahwa manusia dapat menjadi yang terbaik dengan memberikan kebebasan pada individual entrepreneurial dan keahlian dalam kerangka institusional yang mempunyai karakter private property rights yang kuat, free markets dan free trade (Harvey, 2007). Neoliberalisme menekankan bahwa, peran pemerintah dalam perekonomian harus dikurangi, karena semakin besar campur tangan pemerintah maka pertumbuhan ekonomi akan semakin lambat di negara-negara yang bersangkutan.
Meskipun teori-teori ini memiliki pendekatan yang berbeda, mereka juga memiliki beberapa kesamaan. Sebagai contoh, semua teori ini mengakui pentingnya kekuasaan dalam hubungan internasional, meskipun mereka mungkin berbeda dalam bagaimana mereka memahami dinamika kekuasaan. Selain itu, setiap teori mengakui pentingnya perilaku dan interaksi negara dalam membentuk lanskap global.
Teori-teori realisme, neorealisme, liberalisme, dan neoliberalisme memberikan wawasan yang berharga tentang kompleksitas hubungan internasional. Meskipun mereka mungkin berbeda dalam penekanannya pada kekuasaan, kerja sama, dan institusi, teori-teori tersebut secara kolektif berkontribusi pada pemahaman yang komprehensif tentang dinamika politik global. Dengan mengeksplorasi persamaan dan perbedaan di antara teori-teori ini, para akademisi dapat memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang kekuatan-kekuatan yang membentuk dunia modern.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H