Mohon tunggu...
Reza Allifia Annaz
Reza Allifia Annaz Mohon Tunggu... Seniman - Mahasiswi

Machiato

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Isi Waktu Luang, KKN UIN Walisongo Ajak Anak Desa Jatisari Mijen Membentuk Kreativitas

22 Agustus 2021   11:45 Diperbarui: 22 Agustus 2021   11:44 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Juli 2021, salah satu perguruan tinggi negeri di Semarang mengadakan Kuliah Kerja Nyata bagi mahasiswa. Di era pademi COVID-19 sistem mahasiswa yakni KKN Mandiri ke 12 dilaksanakan dari rumah. Reza Allifia Annaz salah satu mahasiswa KKN Mandiri dari kelompok 37 melakukan kegiatan berupa pendampingan pada anak untuk mengasah kreativitas melalui menggambar dan mewarnai. 

Kegiatan ini diharapkan mampu membuat anak-anak berfikir kreatif dan mengasah kemampuan seni di penatnya sekolah online. Dengan cara seperti ini mereka bisa saling bertemu kawan sebaya sekaligus sebagai kegiatan bermain anak.

Sejak Indonesia di hebohkan dengan pademi COVID-19, pemerintah meluncurkan beragam aturan guna memutus rantai penularan. Mulai dari kantor dirumahkan, sekolah di-daring-kan, dan pembatasan masyarakat untuk beraktivitas diluar. Satu setengah tahun, kita lebih banyak hidup serba online. 

Kendati demikian, hidup seperti ini cenderung membosankan, tidak ada yang bisa kita lihat kecuali layar genggam. Tidak ada yang bisa di ajak bicara kecuali orang sekitar. 

Bagi orang dewasa masih bisa keluar bertemu kawan sebaya hanya untuk mengobati kerinduan sebentar saja, orang yang bekerja sudah bisa bertemu rekannya, karena peraturan saat ini sedikit dilonggarkan. Tapi belum di dunia pendidikan, sistem masih berbasis online hingga saat ini, Agustus 2021.

Sistem pendidikan saat ini, diribetkan dengan banyaknya tugas dan ketidakefektifan sistem online dibandingkan dengan sistem bertatap muka. Biasanya anak akan senang bertemu kawan sebaya, bermain aneka ragam permainan yang mengundang gelak tawa. 

Namun apa daya, sekarang semua serba online, kehidupan saat ini memaksa semua orang termasuk anak-anak untuk mandiri. Biasanya anak yang tidak paham akan terlihat langsung oleh guru, dan akan diajarkan lagi sampai murid paham. Sekarang? Via zoom, kamera mati, speaker mati, dan sinyal hilang. 

Ketika guru bertanya apakah ada yang belum paham, semua diam. Akhirnya guru mengambil kesimpulan bahwa semua murid telah paham. Apa yang dapat sistem online ini andalkan?

Kegiatan ini dimulai dengan memanggil anak-anak disekitar rumah untuk datang ke rumah dengan syarat wajib memakai masker. Sebelum kegiatan dilakukan anak-anak diminta untuk memakai handsinistizer agar terbiasa untuk membersikan tangan sebelum melakukan sesuatu. 

Asah kreativitas ini dilakukan satu minggu sekali, mulai dari menggambar, mewarnai, dan bermain origami. Tidak jarang mereka bercerita tentang keadaan rumah.

" Kak, kenapa tidak setiap hari mewarnai? Enak kak, bisa kumpul sama temen. " Ega, 11 tahun, salah satu anak yang mengikuti kegiatan ini. Pada minggu ke dua, terbesit untuk melakukan kegiatan KKN berupa bimbingan belajar. Tapi ternyata anak-anak di desa tidak mau dengan alasan pusing. " Kak, main origami aja, pusing kak tadi sekolah online tugasnya banyak. Kesini mau main aja kak. " Tangkas salah satu anak, Vella 11 tahun.

Pendampingan kreatifitas setiap hari terasa berat bagi Reza, karena KKN ini sistemnya sendiri. Susah membagi waktu dengan kegiatan lain, jadi hanya bisa dilakukan seminggu sekali. Antusias anak terlihat sekali, saban hari datang dan menanyakan " kapan mewarnai lagi? " Bahkan dari jam yang ditentukan mereka selalu datang lebih awal. 

Kegiatan ini juga membawa mahasiswa ini dikenal oleh anak-anak sekitar, setiap berpapasan selalu memanggil nama dam tersenyum. Sungguh ini kesenangan tersendiri, berawal dari sekerdar menuntaskan program kerja ke silahturahmi yang terjalin. 

Empat kali pertemuan anak-anak Desa Jatisari RT 01 ini menggambar, mewarnai, dan bermain origami. Pada hari terakhir, tepat di hari Kemerdekaan Republik Indonesia, kegiatan ini sebagai Mini Games, bahwa latihan menggambar batik, mewarnai kaligrafi dan kartun di lomnakan sebagai bentuk hasil dari pelatihan selama ini. 

Antusiasme anak dalam mewarnai dan menggambar sampai menyulitkan penilaian, karena hasil gambar sudah lebih bagus ketimbang di awal pertemuan. Setelah kegiatan selesai, anak-anak yang hadir mengucapkan selamat tinggal dan terimakasih. Sampai saat ini, anak-anak masih tidak sungkan bertegur sapa dijalan. Sungguh kegiatan ini selain memberikan ruang bagi anak bermain juga menjadi wadah silahturahmi yang indah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun