Juli 2021, salah satu perguruan tinggi negeri di Semarang mengadakan Kuliah Kerja Nyata bagi mahasiswa. Di era pademi COVID-19 sistem mahasiswa yakni KKN Mandiri ke 12 dilaksanakan dari rumah. Reza Allifia Annaz salah satu mahasiswa KKN Mandiri dari kelompok 37 melakukan kegiatan berupa pendampingan pada anak untuk mengasah kreativitas melalui menggambar dan mewarnai.Â
Kegiatan ini diharapkan mampu membuat anak-anak berfikir kreatif dan mengasah kemampuan seni di penatnya sekolah online. Dengan cara seperti ini mereka bisa saling bertemu kawan sebaya sekaligus sebagai kegiatan bermain anak.
Sejak Indonesia di hebohkan dengan pademi COVID-19, pemerintah meluncurkan beragam aturan guna memutus rantai penularan. Mulai dari kantor dirumahkan, sekolah di-daring-kan, dan pembatasan masyarakat untuk beraktivitas diluar. Satu setengah tahun, kita lebih banyak hidup serba online.Â
Kendati demikian, hidup seperti ini cenderung membosankan, tidak ada yang bisa kita lihat kecuali layar genggam. Tidak ada yang bisa di ajak bicara kecuali orang sekitar.Â
Bagi orang dewasa masih bisa keluar bertemu kawan sebaya hanya untuk mengobati kerinduan sebentar saja, orang yang bekerja sudah bisa bertemu rekannya, karena peraturan saat ini sedikit dilonggarkan. Tapi belum di dunia pendidikan, sistem masih berbasis online hingga saat ini, Agustus 2021.
Sistem pendidikan saat ini, diribetkan dengan banyaknya tugas dan ketidakefektifan sistem online dibandingkan dengan sistem bertatap muka. Biasanya anak akan senang bertemu kawan sebaya, bermain aneka ragam permainan yang mengundang gelak tawa.Â
Namun apa daya, sekarang semua serba online, kehidupan saat ini memaksa semua orang termasuk anak-anak untuk mandiri. Biasanya anak yang tidak paham akan terlihat langsung oleh guru, dan akan diajarkan lagi sampai murid paham. Sekarang? Via zoom, kamera mati, speaker mati, dan sinyal hilang.Â
Ketika guru bertanya apakah ada yang belum paham, semua diam. Akhirnya guru mengambil kesimpulan bahwa semua murid telah paham. Apa yang dapat sistem online ini andalkan?
Kegiatan ini dimulai dengan memanggil anak-anak disekitar rumah untuk datang ke rumah dengan syarat wajib memakai masker. Sebelum kegiatan dilakukan anak-anak diminta untuk memakai handsinistizer agar terbiasa untuk membersikan tangan sebelum melakukan sesuatu.Â
Asah kreativitas ini dilakukan satu minggu sekali, mulai dari menggambar, mewarnai, dan bermain origami. Tidak jarang mereka bercerita tentang keadaan rumah.
" Kak, kenapa tidak setiap hari mewarnai? Enak kak, bisa kumpul sama temen. " Ega, 11 tahun, salah satu anak yang mengikuti kegiatan ini. Pada minggu ke dua, terbesit untuk melakukan kegiatan KKN berupa bimbingan belajar. Tapi ternyata anak-anak di desa tidak mau dengan alasan pusing. " Kak, main origami aja, pusing kak tadi sekolah online tugasnya banyak. Kesini mau main aja kak. " Tangkas salah satu anak, Vella 11 tahun.