Sekarang kita tahu bahwa hambatan masyarakat Mijen dalam memanfaatkan lahan pekarangan terletak pada waktu. Tapi arahnya lebih kepada kemauan dari masyarakat itu sendiri. Tanaman itu banyak yang meski tidak disirami seharian tidak layu, tergantung bagaimana kita merawatnya. Selama KKN, penulis tidak begitu sering merawat tanaman karena kesibukan, tapi tidak pernah lupa menyiram.Â
Sebelum magrib menyiram dan subur sampai sekarang. Potensi desa di Mijen yakni tanahnya yang subur, maka kalau masyarakat pintar dengan potensi desa sudah pasti kesejahteraan masyarakat didalamnya tidak dapat ditanyakan lagi.Â
Pemanfaatan lahan pekarangan itu simpel, tanam sesuatu yang kita suka, kemudian siram diwaktu kita bisa menyiram tanaman. Dengan begitu lebih banyak manfaat yang datang dalam diri individu. Jadilah masyarakat yang cerdas ditengah perkembangan kota.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H