Mohon tunggu...
Reza Suhendar
Reza Suhendar Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dijegal Black Campaign, Akom Tak Gentar

23 Februari 2016   12:54 Diperbarui: 23 Februari 2016   13:17 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="diambil dari images.detik.com/community/media/visual/2015/05/18/f429f134-8a52-439c-8795-f8d7d0890244_169.jpg?w=780&q=90"][/caption]Kali ini saya akan membahas tentang segala tuduhan politik terhadap diri Ade Komarudin. Kita mengetahui bahwa dia sekarang telah menjadi Ketua DPR. Salah satu jabatan tertinggi di Indonesia. Sekilas, ketika beliau menjadi ketua DPR tidak ada terlalu banyak “badai” menerpa dirinya.

Belakangan ini terlihat berbeda, Ade Komarudin terus menerus diserang dan nampaknya tidak akan berhenti sampai Munas Luar Biasa Golkar terlaksana. Kenapa? Karena Ade Komarudin adalah salah satu calon kuat dan mungkin sulit mengalahkan jika tidak menggunakan cara-cara yang tidak baik.

Salah satunya adalah tentang isu gratifikasi yang diterima Ade Komarudin. Usut punya usut, isu tersebut bermula dari Mahyudin yang menyebutkan adanya caketum yang naik jet pribadi. Hingga selanjutnya, tersebar foto Ade Komarudin menumpangi jet pribadi bersama Titik, Ahmad Noor Supit, Bambang Soesatyo dan lain-lain.

Penggiringan isu negatif ini nampaknya tidak terlalu terdengar hingar bingarnya. Tercatat hanya Lembaga Advokasi Kebijakan Publik (LAKP) yang melaporkannya ke MKD. Tetapi apakah benar Ade Komarudin menerima gratifikasi? Sampai saat ini belum ada pihak yang bisa mengkonfirmasi Ade Komarudin benar menerima gratifikasi atau tidak. Karena bisa saja ini hanya isu yang dihembuskan untuk mengkerdilkan Ade Komarudin

Selanjutnya masalah gratifikasi ini dibesar-besarkan oleh Himpunan Masyarakat Anti Korupsi (HAMAK). Mereka melakukan demo di depan KPK dengan mengatakan Akom menerima gratifikasi berupa jet pribadi dari pengusaha bernama HI. Padahal jelas sekali itu jet pribadi milik Bambang Soesatyo. Fitnah yang dilakukan HAMAK ini sudah sangat jelas ingin mencemarkan nama baik Ade Komarudin. Pertanyaannya siapa yang menggerakkan LAKP dan HAMAK?

Isu negatif selanutnya adalah dari mulut Nurdin Halid. Kita semua tahu siapa Nurdin Halid. Beberapa hari yang lalu, Nurdin Halid menyebutkan bahwa ada permainan uang di Munas Golkar yang akan datang.

Sikap Nurdin Halid yang hanya menghembuskan isu seperti ini adalah sikap yang tidak baik. Ditambah Nurdin Halid tidak memberikan bukti yang valid. Bambang Soesatyo yang menjadi salah satu tim sukses Ade Komarudin pun mengakui bahwa isu tersebut sangat tidak valid. "Kami santai saja. Ini bukan isu barang baru. Persoalannya ada nggak bukti itu?” tegas Bambang Soesatyo.

Dua tuduhan atau isu politik tersebut nampaknya tidak akan berpengaruh terlalu besar bagi Ade Komarudin. Terbukti beliau akan memantapkan langkah pada tanggal 11 Maret nanti untuk maju di bursa calon ketua umum Golkar. Sedangkan lawan-lawan Ade Komarudin? Mereka akan berupaya menjegal Akom dengan berbagai cara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun