Mohon tunggu...
Reza Nurhuda Wirabrata
Reza Nurhuda Wirabrata Mohon Tunggu... Guru - Profesional Hipnoterapis

Sebagai Hipnoterapis juga makhluk sosial, saya tidak hanya fokus pada bidang pemberdayaan diri saja, tetapi mencoba aktif secara pribadi untuk mencermati dan memahami dinamika lingkungan sosial yang mempengaruhi kesejahteraan mental seseorang.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Rekaman Mental yang Membentuk Motivasi atau Keterpurukan

30 Agustus 2024   22:58 Diperbarui: 30 Agustus 2024   23:13 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah Anda merasakan semangat yang tiba-tiba bangkit hanya karena mengingat kembali sebuah pengalaman yang menyenangkan? Atau sebaliknya, merasakan keputusasaan yang mendalam karena mengingat kenangan buruk yang terus menghantui? Pengalaman-pengalaman ini merupakan bagian dari rekaman mental yang disimpan dalam pikiran bawah sadar kita. Dalam dunia Neuro Linguistic Programming (NLP), rekaman mental ini dikenal dengan istilah submodalities, yang memiliki peran besar dalam menentukan bagaimana kita merespons peristiwa tertentu.

Submodalities adalah cara pikiran kita merepresentasikan pengalaman dalam bentuk gambaran, suara, dan sensasi fisik. Setiap kenangan yang kita miliki tersimpan dalam pikiran bawah sadar dengan karakteristik khusus, dan karakteristik inilah yang memengaruhi perasaan serta tindakan kita. Dengan memahami bagaimana submodalities bekerja, kita bisa mulai mengendalikan pengaruhnya dan menggunakan rekaman mental ini untuk meningkatkan motivasi, bukan justru membuat kita terpuruk.

Neuro Linguistic Programming adalah sebuah pendekatan yang mempelajari bagaimana bahasa, pikiran, dan perilaku saling memengaruhi satu sama lain. Submodalities, sebagai bagian dari NLP, merujuk pada ciri-ciri spesifik dari representasi mental yang kita simpan di pikiran bawah sadar. Representasi ini bisa berupa visual (gambar), auditif (suara), atau kinestetik (sensasi fisik). Namun, lebih dari sekadar bentuk dasar ini, submodalities juga melibatkan detail-detail seperti kecerahan gambar, volume suara, kejelasan sensasi, dan sebagainya.

Contohnya, ketika kita mengingat suatu peristiwa yang menyenangkan, mungkin kita melihat gambaran yang cerah, dengan warna-warna yang hidup, suara-suara yang jelas, dan perasaan hangat yang menyertai. Sebaliknya, kenangan yang menyakitkan mungkin muncul dalam bentuk gambar yang buram, gelap, dengan suara yang menekan, serta sensasi tidak nyaman. Detail-detail inilah yang menentukan apakah suatu kenangan membuat kita merasa termotivasi atau malah terpuruk.

Masalahnya, banyak dari kita tidak menyadari bagaimana rekaman mental ini memengaruhi kehidupan kita. Kenangan yang disimpan dalam bentuk submodalities negatif dapat terus-menerus menghantui dan menghambat kita untuk maju. Misalnya, seseorang yang pernah mengalami kegagalan besar mungkin menyimpan rekaman mental dari peristiwa tersebut dalam bentuk yang sangat kuat---gambar gelap, suara keras, dan sensasi tekanan di dada. Setiap kali mereka mengingat peristiwa itu, perasaan takut dan tidak percaya diri kembali muncul, membuat mereka enggan mencoba hal-hal baru atau mengambil risiko.

Ini adalah contoh bagaimana submodalities dapat membuat seseorang terpuruk. Namun, yang sering terlupakan adalah bahwa submodalities yang sama juga bisa diubah untuk menghasilkan efek yang sebaliknya---yaitu menjadi sumber motivasi yang kuat.

Kabar baiknya, submodalities tidak bersifat tetap. Dengan teknik NLP, kita dapat mengubah karakteristik dari rekaman mental ini untuk menghasilkan respons emosional yang berbeda. Proses ini melibatkan identifikasi detail-detail submodalities dari sebuah kenangan dan kemudian memodifikasinya untuk menciptakan hasil yang lebih positif.

Sebagai contoh, seseorang yang terpuruk karena kegagalan di masa lalu dapat dilatih untuk mengubah representasi visual dari kenangan tersebut---membuat gambarnya lebih kecil, buram, dan jauh. Suara-suara negatif bisa dikecilkan volumenya atau bahkan diubah menjadi suara yang lucu. Sensasi tekanan bisa diubah menjadi perasaan ringan. Dengan cara ini, kenangan tersebut kehilangan kekuatan negatifnya dan tidak lagi menimbulkan rasa takut atau keputusasaan yang sama.

Sebaliknya, untuk meningkatkan motivasi, kita bisa memperkuat submodalities dari pengalaman positif. Jika Anda memiliki kenangan akan keberhasilan besar, cobalah untuk membuat gambar dari kenangan tersebut lebih cerah, lebih besar, dan lebih dekat. Perkuat suara-suara penyemangat, dan fokus pada sensasi-sensasi positif yang Anda rasakan saat itu. Dengan memperkuat rekaman mental ini, perasaan motivasi akan muncul lebih kuat setiap kali Anda mengingatnya

Submodalities dalam NLP adalah alat yang sangat kuat untuk memahami dan mengendalikan bagaimana kenangan kita memengaruhi perasaan dan tindakan. Dengan belajar mengenali dan memodifikasi submodalities, kita bisa mengubah cara kita merespons kenangan masa lalu---menghilangkan efek negatif yang menghantui dan memperkuat motivasi yang mendorong kita maju. Dalam hidup, kita sering tidak bisa mengubah apa yang terjadi di masa lalu, tetapi kita selalu bisa mengubah cara kita mengingat dan merasakannya. Dengan mengendalikan rekaman mental ini, kita bisa memilih untuk menjadi individu yang lebih kuat, termotivasi, dan siap menghadapi tantangan apapun

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun