Bagian yang tak kalah menarik adalah pembahasan tentang investasi jangka panjang, khususnya properti, tanah, dan emas. Pemateri membandingkan kelebihan dan kekurangan masing-masing pilihan, dengan penekanan pada emas sebagai investasi yang likuid dan mudah dicairkan. Pemateri bahkan memberikan tips memilih logam mulia yang tepat, menekankan pentingnya memilih emas batangan daripada perhiasan, yang sering kali dikenakan biaya desain saat dijual kembali.
Berbagi Pengalaman, Membangun Kepercayaan
Sesi diskusi interaktif menjadi puncak kegiatan ini, di mana para peserta dengan antusias berbagi pengalaman pribadi dalam mengelola keuangan keluarga. Salah satu cerita yang menarik adalah pengalaman seorang peserta yang mengalami kerugian karena membeli perhiasan sebelum memahami keunggulan logam mulia. Kesaksian ini menjadi pengingat penting bagi peserta lainnya bahwa investasi yang cerdas bisa dimulai dari pemahaman yang benar.
Membangun Literasi Keuangan yang Lebih Kuat
Kegiatan ini bukan sekadar seminar biasa. Dengan arahan dari dosen pendamping yang mengikuti secara online, acara ini menjadi sarana pengembangan literasi keuangan yang berdampak nyata bagi masyarakat. Harapannya, langkah kecil ini bisa menjadi awal bagi masyarakat untuk lebih bijak dalam mengelola keuangan keluarga dengan memanfaatkan investasi syariah. Ini adalah bentuk kontribusi nyata perguruan tinggi dalam menciptakan masyarakat yang lebih cerdas dan siap menghadapi tantangan ekonomi masa depan. Dengan adanya edukasi dan sosialisasi yang tepat, masyarakat akan semakin yakin untuk memulai langkah investasi, baik jangka pendek maupun jangka panjang, sehingga masa depan finansial mereka bisa lebih terjamin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H