Cara Teknik Awal Penanaman Hidroponik:
- Potong rockwool dengan curter  menjadi kotak kecil-kecil atau persegi empat.
- Isi air penuh di dalam gelas ukur, lalu rockwool yang sudah terpotong segi empat dicelup dalam gelas ukur bagian bawah hingga lembab.
- Lubangi rockwool pakai tusuk gigi sekitar di area tengah-tengah lalu longgarkan secukupnya untuk bibit tanaman.
- Basahi sedikit tusuk gigi dengan air, untuk mengambil bibit benih sayuran dan masukan bibitnya ke rocwool yang sudah dilubangkan tadi.
- Jika sudah ditanam dalam rockwool siapkan wadahnya, longgarkan antara rockwool satu dengan yang lainnya (kasih space jarak dan jangan terlalu rapat).
- Tutup wadahnya rapat-rapat dan diamkan selama semalam.
- Keesokan harinya, letakkan wadah tersebut dibawah sinar matahari selama 7-10 hari.
- Siram rockwool tersebut dengan air secukupnya pagi dan sore hari.
- Bibit yang di rockwool sudah mulai keluar dedaunan, kemudian siap dipindahkan ke wadah yang ukurannya lebih besar lagi.
Cara Pemindahan Hidroponik Ke Tempat Wadah Yang Lebih Besar:
- Siapkan wadah ukuran besar seperti nampan/bak ice cream, lalu masukan air ke dalamnya sebanyak 3 liter.
- Masukan nutrisi hidroponik Mix A 15 ml kemudian Mix B 15 ml kemudian diaduk hingga tercampur rata.
- Pasangkan sumbu kain flanel ke dalam netpot masing-masing.
- Pindahkan rockwool yang sudah keluar dedaunan, untuk dimasukkan ke netpot dan terkena kain flanelnya masing-masing.
- Letakan netpot masing- masing ke dalam wadah yang sudah diisikan air tadi.
- Pastikan kembali kain flanel tersentuh dengan air yang sudah dicampurkan nutrisi AB tadi di dalam wadah besar.
- Letakkan pada tempat yang terkena sinar matahari penuh untuk hasil yang maksimal.
Beberapa Hal Yang Penting Untuk Diperhatikan Penanaman Sayuran Hidroponik yaitu :
- Gunakan bahan yang tahan panas, tidak diianjurkan menggunakan bahan besi seperti kaleng seng dll biasanya menggunakan bak plastik dan juga bak berbahan stereform.
- Jarak tanam netpot flanel jangan terlalu pendek ke wadah yang berisikan air.
- Jarak pot ke larutan nutrisi usahakan tidak lebih dari 1cm.
- Pilih tanaman yang kebutuhan air masih bisa terpenuhi oleh daya kapilaritas sumbu pada sistem.
- Aduk larutan nutrisi minimal 1 x sehari jika anda tidak menggunakan aerator.
- Jangan lupa di cek larutan nutrisinya 3-5 hari, jika berkurang airnya segera isi lagi air dan nutrisi, jika berbau dan kotor maka harus diganti air dan nutrisinya kembali.
- Gunakan air baku yang tds dibawah 100 (bisa gunakan air tetesan ac, atau air RO atau air apa saja yang ppmnya dibawah 100).
- Jaga suhu larutan nutrisi antara 24-27 celcius.
Selamat mencoba dan semoga bermanfaat..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!