Mohon tunggu...
Reza Bayu Pratama
Reza Bayu Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Berisikan tentang opini-opini dan karangan penulis

Selanjutnya

Tutup

Love

Pengkhianatan dalam Percintaan: Bisakah Orang yang Pernah Mengkhianati Pasangan Dapat Menemukan Cinta Kembali?

28 Oktober 2024   10:58 Diperbarui: 28 Oktober 2024   11:14 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

'Khianat, Mengkhianati, pengkhianatan atau berkhianat' merupakan antitesis dari sebuah kata 'setia' atau kesetiaan'. Setiap orang akan menghindari suatu perbuatan yang bernama 'khianat', baik itu dikhianati maupun mengkhianati (pelakunya sendiri), karena sudah barang tentu berkhianat termasuk perbuatan yang tercela dan amat buruk serta sangat merugikan berbagai pihak (baik bagi korban yang merasa dikhianati maupun bagi pelaku yang mengkhianati). Berkhianat artinya tidak berkomitmen pada kesetiaan, oleh karena itu lebih baik kita berpihak  pada kesetiaan daripada kita harus berkhianat. 

Perbuatan mengkhianati atau berkhianat rentan terjadi dalam sebuah hubungan asmara percintaan antar kedua belah insan, bentuk dari sebuah pengkhianatan dalam hubungan percintaan yaitu sebuah 'perselingkuhan'.  Perselingkuhan memang menjadi sebuah hal yang terlarang dan tidak boleh dilakukan dalam menjalani suatu hubungan percintaan, hal ini seperti yang sudah disebutkan tadi yaitu karena selingkuh adalah sebuah bentuk  pengkhianatan terhadap pasangan dan tentu saja hal semacam itu tidak sepatutnya terjadi. 

Pembahasan mengenai pengkhianatan dalam sebuah hubungan percintaan yang disebut dengan 'selingkuh' kemudian menuai pertanyaan yaitu 'mengapa seseorang bisa berselingkuh? 'Apa yang melatar belakangi seseorang dapat berselingkuh dengan pasangannya? 'Bagaimana seseorang bisa berselingkuh padahal sudah mengetahui jika perbuatan tersebut adalah perbuatan buruk dan tercela?'.

Selingkuh memang menjadi sebuah hal yang dapat menjadi suatu godaan pada setiap individu yang sedang memiliki hubungan asmara percintaan, entah itu pihak laki-laki maupun perempuan, semuanya memiliki potensi melakukan perbuatan selingkuh. 

Seseorang dapat melakukan perbuatan selingkuh karena disebabkan oleh sifat yang ada pada dalam diri seseorang tersebut, seperti  kurangnya  sifat kedewasaan sehingga belum cukup mengerti tentang memaknai arti sebuah kesetiaan dalam hubungan percintaan dan masih merasa labil untuk melalui lika-liku jalan hubungan percintaan serta mudah terpengaruh godaan sehingga menggoyahkan apa yang ia janji dan ia pegang pada hubungan percintaannya. Selanjutnya yang melatar belakangi seseorang dapat melakukan perselingkuhan yaitu terletak pada hakikat manusia itu sendiri, disebut-sebut manusia merupakan sebuah makhluk yang  memang tidak ada puas-puasnya.

 Dalam kejadiannya, mereka yang berselingkuh mulanya hanya sekedar memiliki sebuah rasa penasaran terhadap individu lain, dan kemudian lambat laun memutuskan menjadi berani mengambil resiko dengan mengkhianati pasangannya sendiri, meskipun sebenarnya dia sudah mengetahui apa yang akan terjadi kedepan setelah itu. 

Apa yang kemudian setelah itu didapatkan dari sebuah perbuatan selingkuh yang dilakukan oleh individu?
• Dari sisi yang melakukan perbuatan selingkuh:  terdapat dua macam sikap seseorang setelah dia melakukan sebuah pengkhianatan terhadap pasangannya. Sikap pertama, mereka yang tidak memperdulikannya seolah-olah tidak terjadi apa-apa dan baik-baik saja, kemudian sikap kedua, yaitu mereka yang menyesali perbuatannya dan menjadi termenung serta merasa bersalah. 

•Dari sisi yang diselingkuhi: mereka yang diselingkuhi tentu saja merasakan sebuah kekecewaan yang amat mendalam, mengalami sebuah perasaan sedih yang tak kunjung henti karena pasangannya tega melakukan hal seperti itu, kepribadiannya mengalami sebuah perubahan, menjadi trauma dan selalu mengutuk-ngutuk si pelaku perbuatan selingkuh dengan mensemogakan individu tersebut mendapatkan sebuah karma.

Dalam hal ini, pelaku perbuatan selingkuhlah yang mendapatkan dampak atau akibat yang lebih besar dan berefek pada kehidupan seterusnya. Mereka yang pernah melakukan perbuatan selingkuh seringkali mendapatkan karmanya sendiri, acapkali pada akhirnya mereka yang menjalin hubungan dari sebuah perselingkuhan menjadi berujung berakhir kandas ditengah jalan oleh selingkuhannya (tentu saja hal ini sungguh merugi), bukan hanya itu saja, pelabelan-pelabelan negatif pun kerap hadir pada kehidupan sehari-hari si pelaku selingkuh hingga menjadi beberapa lawan jenis pun enggan menjalin hubungan bersama mantan si pelaku selingkuh dengan alasan karena dirinya pernah berselingkuh.

Sikap mereka (individu yang pernah berselingkuh) memang terbagi menjadi dua seperti apa yang sudah disebutkan diatas, yaitu mereka yang merenungi dan merasa bersalah, kemudian mereka yang tidak peduli dan merasa bodo amat terhadap apa yang ia perbuat, mana kemudian yang lebih baik? yang lebih baik sudah barang tentu mereka yang menyesali atas perbuatan mereka yang salah itu. 

Ujung-ujungnya memang penyesalanlah yang menghantui si mantan pelaku selingkuh dapatkan atas perbuatannya, sehingga dalam hal ini menjadikan mereka termenung, menjadikan mereka berinstropeksi diri dan belajar dari kesalahan, seringkali mereka juga meminta maaf kepada pasangan yang pernah ia selingkuhinya. Meskipun demikian tak banyak juga yang memilih bodo amat dan tidak peduli atas perbuatannya. 

Kembali ke judul utama, lalu bisakah orang yang pernah mengkhianati pasangan dapat menemukan cinta kembali? Jawabannya tergantung, meskipun pada akhirnya tentu saja bisa, namun dengan catatan mereka menyesali perbuatannya dan tidak akan pernah mengulangi kesalahannya lagi. Oleh karena itu sebagai seorang individu yang selalu memiliki sebuah hasrat keinginan untuk menjalin hubungan asmara dengan lawan jenis, tak ada salahnya jika kita menanyakan terlebih dahulu kepada seseorang yang ingin menjadikan kita sebuah pasangan dengan pertanyaan 'apakah anda pernah berselingkuh dalam hubungan anda sebelumnya?'. 

Seringkali perbuatan selingkuh memang begitu disepelekan dan menganggap perbuatan tersebut hal yang lumrah dapat terjadi. Mereka yang berselingkuh biasanya akan membela dirinya sendiri dengan sembunyi dibalik sebuah kata yaitu 'Khilaf', meskipun pada dasarnya perbuatan selingkuh dilakukan secara sadar dan seringkali terencanakan. 

Dari perbuatan selingkuh sebenarnya tiap individu (baik yang pelaku maupun korban) dapat mendapatkan sebuah pembelajaran masing-masing untuk kedepan agar lebih baik lagi. Bagi si pelaku, ia dapat belajar mengenai apa itu makna kesetiaan dalam sebuah ikatan cinta, dan dari korban, menjadi selalu berhati-hati terhadap orang baru agar tidak terjadi hal yang sama serta menjadikan ia seorang pribadi yang kuat dan juga menjadi termotivasi dalam menjalani kehidupannya  atas perbuatan selingkuh yang pernah menimpanya.

Sudikah anda menjalani hubungan dari perbuatan kotor tersebut? Jika anda melanjutkan hubungan hasil dari perselingkuhan hal ini seakan anda seperti menari-nari diatas penderitaan orang lain. Renungkanlah, menyesalah, alam semesta akan menghukum orang-orang yang berani melakukan perbuatan selingkuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun