Mohon tunggu...
Reza Bayu Pratama
Reza Bayu Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Berisikan tentang opini-opini dan karangan penulis

Selanjutnya

Tutup

Music

Keadaan Grup Band Indonesia Hari Ini: Lokal yang Memaksa Ingin Go Internasional

28 September 2024   10:38 Diperbarui: 28 September 2024   10:40 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Tanpa musik, hidup akan menjadi sebuah kesalahan". Kalimat Kutipan tersebut berasal dari salah seorang tokoh filsuf post-modern yang bernama Friedrich Nietzsche dalam sebuah salah satu karya tulisnya. Pada kutipan tersebut kita bisa melihat bahwa begitu pentingnya sebuah musik didalam kehidupan kita, dan jika apabila kita menjalani sebuah kehidupan tanpa adanya musik mungkin kita akan terasa seperti ada sesuatu yang kurang dan begitu terasa hampa, oleh karena itu musik sangatlah penting untuk kehidupan kita agar menjadi memuaskan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. 

Dunia musik terus menerus mengalami sebuah perkembangan, yang pada awalnya hanya memiliki dua atau lima jenis genre musik saja seperti pop, jazz, rock, blues kini terdapat jenis perkembangan musik lainnya seperti indie rock, pop punk, metal hingga EDM. Eksistensi grup band pun dari dulu hingga sekarang sudah menjadi terasa begitu banyak dan menjamur diberbagai negeri untuk mewarnai keberadaan dunia musik kita. (Sebut saja grup band tertua dan yang paling terkenal dimanca negara yaitu 'The Beatles' hingga yang terkenal pada abad ini yaitu 'Coldplay'). 

Di Indonesia sendiri pada era musik yang sekarang perkembangan permusikan sangat begitu peka dengan dinamika musik yang ada, kita dapat melihat begitu terdapat banyak sekali grup band yang bisa dikatakan umurnya masih baru (seperti baru saja menetas dari sebuah telur) . Grup band tersebut bahkan bisa dibilang masih 'band-band lokalan' yang bahkan keberadaannya masih belum banyak diketahui oleh khalayak ramai. Sebut saja contohnya yaitu grup band 'OKUMMA' dari Purwakarta, 'FOSN' dari Cirebon (grup band ini penulis temui ketika konser DCDC ShootOut Day di Cirebon) dan masih banyak yang lainnya. Grup band tersebut adalah contoh dua grup band yang sedang meniti karir untuk berjalan menuju puncak agar eksistensinya lebih dikenal secara lebih luas lagi. 

"Lalu, memangnya apa yang sedang terjadi dengan keberadaan grup band Indonesia hari ini?".  Tidak terjadi apa-apa, hanya saja memang  di zaman yang serba cepat dan serba modern ini sekali lagi dunia permusikan kita yang sifatnya universal ini memang banyak terlahir grup band baru. Kembali menuai pertanyaan, "memangnya kenapa dengan grup band yang baru tersebut?".  Inilah permasalahannya!  

Grup band di Indonesia yang dapat dikatakan masih baru, mereka seakan-akan seperti terburu-buru ingin dikenal langsung secara 'go internasional', hal ini terbukti, mereka banyak menciptakan sebuah lirik-lirik lagu yang bernuansa bahasa Inggris, mungkin memang tidak ada salahnya dan alasan mereka pun bisa saja tidak seperti itu, akan tetapi mereka harus selalu ingat, mereka (grup band baru) masih meniti karir yang dimana dapat dikatakan seperti sebelumnya 'masih band-band lokalan', Dalam hal ini  tentu saja terlihat seakan terkesan begitu memaksa jika menciptakan sebuah lagu berlirik bahasa asing. 

"Ingin go internasional akan tetapi mereka lupa bahwa mereka saja masih band lokal, lebih baik fokus saja agar dikenal go nasional dulu jika ingin dekat dengan penikmat musik di Indonesia, dengan begitu eksistensi mereka (grup band baru) perlahan akan terangkat ke khalayak ramai dengan sendirinya".

Permasalahan seperti ini sebenarnya sudah sangat sering dibahas oleh para pecinta musik dan penggiat musik di Indonesia, ada yang beranggapan justru dengan dibawakannya lirik-lirik lagu dengan bahasa asing yang dinyanyikan oleh band-band di Indonesia agar dapat membuka pikiran kita serta memberikan kita stimulus untuk tertarik belajar bahasa asing. 

Ada juga anggapan lain yaitu musik-musik berlirik bahasa asing yang dibawakan oleh grup band Indonesia dirasa seakan seperti melunturkan nilai-nilai nasionalisme karena tidak mencintai bahasanya sendiri yaitu bahasa Indonesia. Seharunya grup band Indonesia banyak menciptakan lirik-lirik berbahasa Indonesia dengan tujuan dalam rangka memperkenalkan bahasanya sendiri. 

Terdapat anggapan lain juga seperti alunan musik yang berlirik bahasa asing seperti bahasa Inggris mungkin dirasa masih belum cocok dan belum bisa terdengar melekat ditelinga orang Indonesia (Masalah SDM Indonesia). Mereka yang beranggapan seperti itu rata-rata mereka yang ingin juga memaknai dan memahami apa isi dari lagu tersebut, meskipun demikian ada juga yang tidak memperdulikan liriknya "cukup dengar alunan musiknya saja tidak perlu memahaminya, yang penting enak didengar". 

Yang paling terpenting, sesama pencinta dan penggiat musik kita tidak boleh mengkotak-kotakan selera musik orang lain dan kita juga harus selalu mendukung serta mensupport grup band musik Indonesia (khususnya yang masih baru) agar selalu memberikan karya-karya terbaik mereka hingga menjadi populer sampai ke kancah internasional. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun