Mohon tunggu...
Reza Bayu Pratama
Reza Bayu Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Berisikan tentang opini-opini dan karangan penulis

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Lahan Pesawahan di Pedesaan Kecamatan Losari Semakin Hari Kian Semakin Sedikit, Para Buruh Tani Kian Terjepit

23 Desember 2023   09:11 Diperbarui: 23 Desember 2023   09:32 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dewasa ini kita telah mengetahui dengan apa itu yang dinamakan sebuah "Desa". Desa yang semua orang ketahui merupakan sebuah daerah pusat kegiatan pertanian. Di daerah pedesaan hingga saat kini fungsinya masih sama yaitu sebagai sektor pusat perkembangan dunia pertanian. Meskipun demikian keadaan pedesaan yang dikenal sebagai pusat kegiatan pertanian kini keadaannya sangat berbanding terbalik dengan apa yang kita telah ketahui tentang apa itu desa. Khususnya pada daerah pedesaan di daerah kecamatan losari kabupaten cirebon, desa-desa disana hingga kini area pertaniannya semakin hari semakin sedikit, lahan yang tadinya luas untuk kegiatan pertanian kini dialih fungsikan menjadi sebuah area pemukiman dan perindustrian. 

Padahal marwah dari sebuah pedesaan adalah sebuah daerah dengan banyaknya lahan untuk pertanian. Namun kini marwah tersebut telah hilang dan kabur bukan lagi seperti sedia kala. Berkurangnya lahan area pertanian menjadikan beberapa para pencari nafkah dibidang tersebut sangat berpengaruh, salah satunya yaitu pekerja buruh tani, mereka yang dulu masih memiliki pekerjaan, kini mereka semua semakin hari semakin terjepit dan terancam tidak bisa bekerja lagi. 

Semakin hari melihat wilayah desa-desa yang ada di kecamatan losari semakin banyak di duduki oleh para kaum korporat dan borjuis untuk semata-mata hanya memperoleh kekayaan keuntungan dari tanah-tanah pertanian yang dijadikan area perindustrian. Disini para kaum pribumi justru malah tak jarang menjadi kaki tangan para kaum korporat dan borjuis tersebut. Lahan pemukiman atau kavling pun hingga kini sedang merajalela, banyak para warga yang memiliki sebidang tanah kini mereka tidak memilih untuk menjadikannya sumber lahan pertanian, padahal lahan tersebut sangat berpotensi untuk menjadi sebuah lahan pertanian terlebih lagi di wilayah pedesaan. 

Melihat suatu realita  yang terdapat di desa-desa kecamatan losari kabupaten cirebon yang seperti itu, dalam jangka panjang akan berbahaya bagi seluruh masyarakat atau warga kecamatan losari. Perindustrian yang merusak lingkungan alam dan pertanian serta tidak memperhatikan AMDAL, Lingkungan pemukiman yang hingga kini merajalela padahal sangat berpotensi untuk menjadi wilayah pertanian, para pencari nafkah yang mencari nafkah bersumber dari lahan pertanian, kini itu semua menjadi ancaman bagi ke stabilan sosial yang ada di daerah pedesaan kecamatan losari kabupaten cirebon. 

Antara industrialisasi dan pertanian harus seimbang, karena jika tidak seimbang akan berdampak pada segala bidang, contohnya di bidang ekonomi, para masyarakat disini hingga kini tidak mau lagi bekerja di pertanian (khususnya pemuda) mereka lebih memilih menjadi tenaga buruh pabrik (dibaca budak korporat) yang ada di wilayahnya sehingga bidang pertanian pun kini menjadi terbengkalai dan tak diperdulikan lagi, kemudian kita semua kekurangan bahan pasokan pangan karena lahan pertanian sudah tidak ada lagi, tenaga kerja untuk bertani berkurang, sehingga akan berdampak pada negara, dan negara justru akan membeli bahan pangan hasil pertanian dari luar negeri. Ini sungguh ironis, bukankah negara kita kaya akan hasil bumi?. 

Dibidang sosial, banyak masyarakat yang kini beralih tak mau menjadi tenaga pekerja buruh tani karena maraknya pabrik-pabrik industri yang berdiri, sehingga hal ini menyebabkan berubahnya pola masyarakat yang pada awalnya masih masyarakat rural kini menjadi beralih ke masyarakat urban. Pada bidang pendidikan, berkurangnya motivasi pendidikan mereka atau demotivasi pendidikan karena mereka akan berfikir setelah lulus sekolah sudah dipastikan akan terjun ke sebuah pabrik industri sekitar dan hanya menjadi seorang karyawan, padahal hal ini mereka semua bisa menjadi siapa pun dan beralih ke jenjang ke pendidikan yang lebih tinggi lagi. 

Masih banyak hal lagi beberapa dampak negatif dari maraknya penyempitan lahan pertanian yang disebabkan oleh banyaknya pabrik-pabrik industri, namun penulis pun juga memiliki keterbatasan dan tidak bisa melanjutkannya, oleh karena itu tulisan ini cukup ditulis sampai sini saja. 

Lahan pertanian dipedesaan harus di jaga dan dipedulikan keadaannya, hal ini sangat diperlukan karena pedesaan pada dasarnya adalah pusat dari segala kegiatan pertanian, jangan sampai lahan pertanian dipedesaan semakin hari semakin menyempit dan sedikit. Kita jangan sampai mudah tergiur iming-iming dari kaum kapitalis yang ingin merusak lahan pertanian kita. Kita harus berani nyatakan tidak. Kita jaga sumber kekayaan alam pertanian kita untuk anak cucu kita nanti dan untuk indonesia yang konon katanya negeri yang kaya akan sumber daya alam. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun