Mohon tunggu...
Reza RanidiaRahim
Reza RanidiaRahim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasisiwa Universitas Airlangga

Hallo semua, perkenalkan saya Reza Ranidia Rahim, seorang mahasiswa aktif Universitas Airlangga. Saya memiliki minat dibidang kepenulisan yang tinggi. Saya harap artikel yang saya unggah dapat menambah pengetahuan rekan-rekan. Terimakasih.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Kondisi Lingkungan UTBK Terhadap Proses Pengerjaan dan Hasil Ujian: Opini dan Refleksi

19 Juni 2024   01:03 Diperbarui: 19 Juni 2024   02:41 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Permendikbudristek) Nomor 48 Tahun 2022 dan perubahan terakhir Permendikbudristek Nomor 62 Tahun 2023, ada tiga jalur masuk penerimaan mahasiswa baru 2024 program diploma dan program sarjana pada perguruan tinggi negeri (PTN). Tiga jalur tersebut yaitu jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP); Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT); dan Seleksi Mandiri. 

Menurut laman UNY 2024 tentang seleksi SNBT, Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) 2024 merupakan seleksi masuk perguruan tinggi yang dilakukan berdasarkan hasil Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dan dapat ditambah dengan kriteria lain sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan PTN Akademik, PTN Vokasi, atau Perguruan Tinggi Keagamaan Agama Islam Negeri (PTKIN) yang bersangkutan. 

Dalam tesnya, SNBT akan mengukur potensi kognitif, penalaran matematika, literasi dalam bahasa Indonesia, hingga literasi dalam Bahasa Inggris. SNBT termasuk dalam Seleksi nasional penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) yang dinaungi oleh Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan.

Bagi para calon mahasiswa baru, tes SNBT ini adalah salah satu jalur masuk keperguruan tinggi yang memiliki banyak peminat. UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer) adalah momen krusial dimana siswa-siswi di Indonesia berlomba lomba untuk mendapatkan score yang tinggi sehingga dapat masuk kedalam universitas impian mereka. Persiapan akademis siswa tentunya menjadi faktor utama dalam menentukan hasil UTBK. 

Selain persiapan, akademis, materi, dan juga mental, kondisi lingkungan di tempat ujian juga memegang peran penting dalam proses pengerjaan dan hasil UTBK yang diperoleh. Faktor lingkungan, sering dibicarakan dari tahun- ketahun sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi proses pengerjaan dan hasil ujian. Menurut Diana, peserta UTBK 2023 menjelaskan "Kondisi lingkungan UTBK sangat berpengaruh terhadap proses pengerjaan dan hasil ujian karena saat pengerjaan UTBK membutuhkan tempat yang nyaman, tidak gerah, dan fokus. Bayangkan dengan menghadap laptop atau komputer selama 3 jam dan dengan lingkungan yang tidak konduktif akan membuat siswa frustasi yang akan mempengaruhi hasil ujian." Berabagai faktor lingkungan seperti suhu ruangan, kebisingan, pencahayaan,kualitas udara, dan tata letak ruangan bisa mempengaruhi kinerja siswa. Berikut adalah opini dan refleksi mengenai pengaruh kondisi lingkungan UTBK terhadap proses pengerjaan dan hasil ujian.

Suhu Ruangan
Suhu ruangan memainkan peran penting dalam kenyamanan fisik siswa. Suhu yang terlalu dingin dapat menyebabkan siswa merasa tidak nyaman, menggigil, dan mengalami kaku pada otot yang mengganggu konsentrasi mereka. 

Menurut unggahan akun Base SBMPTNFES diaplikasi X, menyebutkan bahwa, "ruang UTBK terlalu dingin. Aku sempat kedinginan dan bersin-bersin ketika UTBK berlangsung." Hal ini didukung oleh banyak siswa lain dengan pengalaman yang sama. Sebaliknya, suhu yang terlalu panas dapat menyebabkan keringat berlebih, kelelahan, dan kesulitan berkonsentrasi. Menurut penjelasan dari Nur Fajriyani, dkk dalam Jurnal Bio Educatio Volume 5, Nomor 1, April 2020, hlm. 11-15 menunjukkan bahwa "suhu optimal untuk belajar dan bekerja adalah sekitar 22-25 derajat Celsius." 

Menjaga suhu ruangan dalam kisaran ini dapat membantu siswa merasa nyaman dan fokus selama ujian. Penyelenggara ujian harus memastikan bahwa sistem AC diatur dengan baik dan suhu ruangan dijaga agar tidak terlalu ekstrem.

Kebisingan
Lingkungan yang tenang sangat penting untuk konsentrasi penuh selama ujian. Kebisingan dari luar ruangan, seperti suara kendaraan, suara bebenah bangunan, suara teriakan atau aktivitas lain, serta dari dalam ruangan, seperti suara AC atau obrolan, dapat mengganggu fokus siswa dan menyebabkan distraksi. Distraksi adalah metode pengalihan perhatian, dimana seseorang mudah terpikat atau terganggu dengan segala sesuatu baik itu gangguan dari dalam diri sendiri ataupun dari luar yang membuat konsentrasi dan fokus seseorang hilang. 

Isolasi suara yang baik dan pemilihan lokasi ujian yang jauh dari sumber kebisingan adalah langkah-langkah penting untuk mengurangi gangguan. Pengawas ujian juga harus memastikan suasana tetap tenang dan bebas dari gangguan suara yang tidak perlu. Sebagai siswa UTBK sendiri, hendaknya tidak mengeluarkan suara -- suara yang mengganggu siswalainnya dalam proses pengerjaan UTBK seperti menanyakan jawaban, berteriak, usil dengan mendecit-decitkan sepatu dan lainnya. Selain itu, siswa yang berisik akan mendapatkan sanksi dari panitia.

Pencahayaan
Pencahayaan yang memadai sangat penting untuk mencegah kelelahan mata dan memastikan siswa dapat melihat soal ujian dengan jelas. Pencahayaan yang terlalu terang dapat menyebabkan silau dan sakit kepala. Sementara pencahayaan yang terlalu redup dapat membuat sulit membaca soal. 

Menurut salah satu peserta UTBK Tahun 2024, Adiba Lutfilah mengatakan bahwa, "Kondisi lingkungan yang baik seperti kesesuaian cahaya layar laptop dan kesesuaian suhu ruangan ujian, ikut berperan dalam proses pengerjaan UTBK berlangsung". Idealnya, ruangan ujian harus memiliki pencahayaan alami yang cukup, ditambah dengan lampu yang memberikan penerangan merata tanpa bayangan yang mengganggu. Pihak panitia ruangan UTBK hendaknya memeriksa kondisi pencahayaan sebelum ujian dimulai untuk memastikan semuanya optimal.

Kualitas Udara
Kualitas udara di ruang ujian juga berpengaruh besar terhadap kenyamanan dan konsentrasi siswa. Udara yang pengap atau berdebu dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan gangguan pernapasan, yang mengurangi kemampuan siswa untuk fokus. 

Ventilasi yang baik atau penggunaan air purifier dapat membantu menjaga kualitas udara. Sirkulasi udara yang baik memastikan siswa mendapatkan asupan oksigen yang cukup untuk dialirkan ke otak sehingga pengerjaan menjadi tenang, membantu menjaga konsentrasi dan kinerja kognitif siswa.

Tata Letak Ruangan
Tata letak ruangan yang ergonomis dan teratur dapat membantu menciptakan lingkungan yang kondusif untuk ujian. Ruangan yang terlalu sempit dan padat dapat membuat siswa merasa tertekan, khawatir, dan tidak nyaman. Penempatan meja dan kursi yang tepat dengan jarak yang cukup antar siswa dapat membantu menciptakan suasana yang nyaman dan bebas gangguan. Tak hanya itu, pemilihan cat ruangan yang mencolok, gelap, dan bermotif ramai juga dapat mengganggu konsentrasi siswa dalam proses UTBK. 

Siswa cenderung gagal fokus dengan corak ruangan yang memusingkan dan merasa terintimidasi jika cat warna tembok terlalu gelap. Ruang gerak yang cukup antara meja dan kursi penting untuk menghindari gangguan fisik selama ujian. Setiap siswa harus merasa memiliki ruang pribadi yang cukup untuk berkonsentrasi tanpa terganggu oleh gerakan atau aktivitas siswa lain.

Refleksi dan Kesimpulan
Kondisi lingkungan UTBK memiliki pengaruh signifikan terhadap proses pengerjaan dan hasil ujian. Ketidaknyamanan fisik dan distraksi dari lingkungan dapat mengganggu konsentrasi dan performa siswa. Oleh karena itu, penting bagi penyelenggara ujian untuk menciptakan kondisi lingkungan yang optimal. 

Penyelenggara ujian harus mempertimbangkan semua aspek lingkungan, mulai dari suhu ruangan, kebisingan, pencahayaan, kualitas udara, hingga tata letak ruangan. Melibatkan siswa dalam memberikan masukan mengenai kondisi ruang ujian seperti melakukan pemberian G-from pengisian pelayanan juga bisa menjadi langkah proaktif untuk memastikan bahwa lingkungan ujian sesuai dengan kebutuhan mereka.

Dengan perhatian yang tepat terhadap faktor lingkungan ini, setiap siswa diharapkan dapat menunjukkan kemampuan terbaik mereka tanpa terganggu oleh kondisi yang tidak ideal. Hal ini akan membantu memastikan bahwa UTBK sebagai alat seleksi berjalan secara objektif dan adil, memberikan kesempatan yang sama bagi semua peserta ujian untuk meraih hasil yang optimal.

Sumber :
https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2023/12/kemendikbudristek-rilis-pelaksanaan- seleksi-nasional-penerimaan-mahasiswa-baru-2024
https://pmb.uny.ac.id/jalur/SNBT https://www.detik.com/edu/perguruan-tinggi/d-6817912/snbt-adalah-seleksi-nasional- berbasis-tes-simak-tujuan-dan-cara-daftarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun