Sekelompok mahasiswa dari Universitas Negeri Malang (UM) berhasil mengembangkan material termoelektrik inovatif yang dapat mengubah panas menjadi energi listrik. Menariknya, material ini dibuat menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat dan lebih ramah lingkungan, sehingga memiliki potensi besar untuk pengembangan energi terbarukan di masa depan.
Material termoelektrik adalah bahan yang mampu mengubah perbedaan suhu menjadi listrik. Proses ini dikenal sebagai efek Seebeck. Biasanya, material termoelektrik terbuat dari bahan yang cukup langka dan mahal, seperti bismut tellurida. Namun, mahasiswa UM berhasil menciptakan alternatif dengan memanfaatkan bahan-bahan yang lebih terjangkau dan mudah ditemukan, seperti unsur logam ringan yang dicampur dengan karbon serta material berbasis oksida.
Menurut tim peneliti mahasiswa UM, material baru ini tidak hanya lebih terjangkau tetapi juga lebih mudah diproduksi. Mereka memanfaatkan metode sederhana yang ramah lingkungan, tanpa menggunakan bahan berbahaya. Dengan demikian, material termoelektrik ini dapat diproduksi dalam skala besar tanpa merusak lingkungan.
Selain itu, keunggulan material termoelektrik ini terletak pada efisiensinya dalam mengubah panas menjadi energi. Dengan kemampuan konversi yang relatif tinggi, material ini dapat digunakan pada berbagai perangkat elektronik hingga sumber daya energi alternatif untuk kawasan terpencil yang sulit dijangkau oleh jaringan listrik.
Tim mahasiswa UM berharap inovasi ini dapat menjadi solusi berkelanjutan bagi masalah krisis energi global. Mereka optimis material termoelektrik sederhana ini akan menarik perhatian industri dan pemerintah untuk pengembangan lebih lanjut, sehingga dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.
Inovasi ini tidak hanya membuktikan bahwa mahasiswa Indonesia mampu bersaing dalam pengembangan teknologi berkelanjutan, tetapi juga memberikan harapan baru bagi masa depan energi hijau yang lebih ramah lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H