Mohon tunggu...
HiyHan
HiyHan Mohon Tunggu... Sejarawan - -

Mau lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Suntuk

6 Juli 2024   14:15 Diperbarui: 6 Juli 2024   14:22 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ibarat roda sedang tidak berputar, hanya setengah putaran kemudian balik lagi ke semula.
Suntuk itu menunggu waktu yang tepat hingga persimpangan terakhir.
Ada hal yang mesti dikerjakan namun tidak bisa dikerjakan.
Ada hal yang ditinggalkan karena keadaan yang meninggalkan.
Sengaja dibunuh oleh situasi, sehingga tidak berdaya.
Pikiran antara  imajinasi dan permasalahan mereka bergulat.
Suntuk itu obat penunggu waktu untuk sang penembak.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun