Mohon tunggu...
Reza Sunggiardi
Reza Sunggiardi Mohon Tunggu... profesional -

Learner & Blogger, juga Pengamat Transportasi Jakarta. For more info, Visit : www.rezasunggiardi.net

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Konflik Internal sebuah SMA (Diinspirasi dari Konflik Palestina)

17 Juli 2014   20:29 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:03 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14055784812054151313

Pada tahun 1980an, terdapat sebuah SMA favorit di Jakarta Barat. Sayangnya sekolah ini sering terlibat tawuran. Dikarenakan sekolah tersebut tidak mau terus dikenal sebagai sekolah yang terus tawuran, si Kepala Sekolah akhirnya mengeluarkan semua anak-anak yang terlibat tawuran. Mereka pun akhirnya bersekolah di tempat-tempat lain yang mau menampungnya, walaupun sekolah favorit itu merupakan sekolah yang terdekat dengan rumah mereka.

Hidup pun terus berjalan. Pada tahun 2000an, anak-anak yang sebelumnya tawuran itu sekarang sudah bekerja di perusahaan-perusahaan ternama. Suatu ketika, mereka saling bertemu. Rupanya rumah mereka masih di sekitar Jakarta Barat. Setelah saling nostalgia dan bertukar cerita, mereka mengetahui bahwa SMA favorit mereka itu sudah dihancurkan, dan akan ada SMA baru yang dibangun disana. Mereka berencana untuk menyekolahkan anak-anak mereka di sana. Kembali lagi, alasan mereka adalah, sekolah itu prospeknya baik dan dekat dengan rumah.

Sekolah itu akhirnya dibuka. Pada penerimaan siswa baru, anak-anak mereka yang sudah saling mengenal sebelumnya, menjadi akrab di sekolah itu dan membentuk geng sendiri. Geng tersebut bernama Geng X

Seorang guru, yang sebelumnya pernah menjadi siswa di tahun 1980an menyadari bahwa geng ini dibentuk oleh anak-anak para siswa yang dulu tawuran dan dikeluarkan dari sekolahnya. Ia pun menjadi antipati dan menyebarkan kekhawatirannya dengan staf pengajar lainnya. Pada akhirnya staf pengajar tersebut juga meluapkan kekhawatirannya ke para siswa yang lain. Sehingga tak lama setelah sekolah itu dibangun, munculah Geng baru yang dinamakan Geng Y. Tawuran internal antara Geng X dan Geng Y terus terjadi.

Kepala sekolah dan yayasan yang tidak memiliki hubungan dengan sekolah favorit yang lama itu mencari tahu sebab tawuran ini terjadi. Mereka menyimpulkan bahwa salah satu staf pengajarnya menyebarkan kekhawatiran yang berakibat adanya kebencian. Setelah dikonfrontasi, staf pengajar tersebut merasa dituduh. Ia merasa bahwa apa yang dia lakukan adalah untuk menyelamatkan sekolah. Ia mencegah sekolah ini menjadi terkenal tawuran seperti sekolahnya dulu. Tidak terima dengan pertanyaan kepala sekolah, ia pun memutuskan mengundurkan diri dari sekolah tersebut.

Walaupun staf pengajar tersebut sudah keluar, tawuran internal tersebut tidak dapat dihentikan. Ternyata Geng Y itu terdiri dari anak-anak yang orang tuanya merupakan siswa dari SMA favorit itu, yang antipati terhadap orang tua dari Geng X.

10 tahun berlalu. Geng X dan Geng Y tetap ada di sekolah tersebut dalam bentuk ekstrakurikuler (ekskul). Geng X menjadi ekskul Pramuka sementara Geng Y menjadi ekskul Paskibra. Selalu ada ketegangan diantara mereka walaupun mereka tidak tahu sejarah pastinya. Sesekali, saling ejek antar ekskul membuat tawuran terjadi. Ketika itu terjadi, kadangkala Pramuka dan Paskibra dari sekolah lain pun ikut-ikutan meramaikan konflik ini.

Baik ekskul Pramuka maupun ekskul Paskibra sama-sama menghendaki ekskul tersebut untuk dibubarkan, dan orang-orangnya dikeluarkan dari sekolah karena permasalahan 30 tahun yang lalu.

Sampai hari ini, tidak ada yang dapat menyelesaikan konflik ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun