Mohon tunggu...
Reyvan Zulmi
Reyvan Zulmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya merupakan mahasiswa program studi Ilmu komunikasi dalam konsentrasi jurnalistik, Universitas Nasional

Saya memiliki hobi mendengarkan musik sertai bermain alat musik, saya sangat suka mendengarkan cerita teman teman saya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Truk Ugal-ugalan di Cipondoh, Enam Korban Luka dan Sopir Dikejar Massa

9 November 2024   22:30 Diperbarui: 9 November 2024   22:31 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kecelakaan tragis terjadi di Cipondoh, Tangerang, pada Kamis, 31 Oktober 2024, ketika sebuah truk kontainer menabrak sejumlah kendaraan, menyebabkan enam orang terluka. Peristiwa ini memicu kepanikan di kalangan warga setempat dan menarik perhatian luas di media sosial.

Sopir yang berinisial JFN (24) mengendarai truk wing box melaju dari arah Cikokol menuju Cipondoh. Saat berhenti di lampu merah, truk tersebut menabrak bagian belakang sebuah Suzuki Ertiga yang dikendarai oleh Laurentius. Setelah insiden awal, sopir truk panik dan melarikan diri, menabrak beberapa kendaraan lain termasuk sepeda motor sebelum akhirnya ditangkap oleh warga di Bundaran Tugu Adipura.

Hingga Jumat, 1 November 2024, tercatat enam korban luka dalam insiden ini. Empat pengendara sepeda motor, satu pengemudi mobil, dan satu pejalan kaki menjadi korban dari kecelakaan tersebut. Mereka dirawat di beberapa rumah sakit di Tangerang, termasuk RSUD Kota Tangerang dan RSUD Kabupaten Tangerang. Beruntung, tidak ada laporan korban jiwa.

Sopir truk, JFN, mengalami luka-luka akibat amukan massa setelah kecelakaan. Ia saat ini mendapatkan perawatan medis di RSUD Kabupaten Tangerang. Polisi menyatakan bahwa sopir tersebut bukan pengemudi asli truk dan terindikasi positif narkoba.

Insiden ini juga menyebabkan kerusakan material yang signifikan. Sebanyak 10 mobil dan enam sepeda motor dilaporkan rusak akibat tabrakan tersebut. Polres Metro Tangerang Kota membuka layanan pengaduan bagi masyarakat yang merasa menjadi korban.

Kecelakaan truk ugal-ugalan ini menyoroti pentingnya keselamatan berkendara dan penegakan hukum terhadap pelanggaran lalu lintas. Masyarakat berharap kejadian serupa tidak terulang dan penegakan hukum terhadap pelaku dilakukan secara tegas.

Dengan kejadian ini, tagar #PrayForCipondoh menjadi viral di media sosial sebagai bentuk solidaritas masyarakat terhadap para korban.

Kecelakaan ini bukan hanya sekadar insiden lalu lintas; ia mencerminkan masalah yang lebih besar terkait keselamatan berkendara di Indonesia. Dengan meningkatnya jumlah kendaraan berat seperti truk yang beroperasi di jalan raya, penting untuk mempertanyakan kualitas pelatihan dan kualifikasi para pengemudi. Dalam kasus ini, terungkap bahwa JFN bukanlah sopir asli truk tersebut, melainkan seorang kernet. Hal ini menunjukkan adanya celah dalam sistem perekrutan dan pelatihan sopir yang perlu segera diperbaiki untuk mencegah tragedi serupa.

Lebih jauh lagi, penggunaan narkoba oleh sopir truk juga menjadi sorotan utama. Positifnya JFN terhadap narkoba jenis sabu saat mengemudikan kendaraan berat menunjukkan bahwa ada kebutuhan mendesak untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin bagi pengemudi truk. Kebijakan yang lebih ketat dalam hal pemeriksaan kesehatan dan pelatihan berkendara dapat membantu mengurangi risiko kecelakaan yang disebabkan oleh kelalaian atau pengaruh zat terlarang.

Reaksi masyarakat terhadap insiden ini juga mencerminkan frustrasi umum terhadap keselamatan jalan raya. Amukan massa terhadap sopir menunjukkan bahwa masyarakat merasa tidak ada cukup tindakan tegas dari pihak berwenang untuk menangani pelanggaran lalu lintas yang merugikan mereka. Ini menciptakan rasa ketidakpuasan yang mendalam terhadap penegakan hukum yang dianggap lemah.

Akhirnya, kejadian ini harus menjadi panggilan bagi pemerintah dan pihak terkait untuk memperkuat regulasi lalu lintas serta meningkatkan kesadaran akan keselamatan berkendara di kalangan masyarakat. Hanya dengan pendekatan holistik yang melibatkan edukasi, penegakan hukum yang ketat, dan peningkatan infrastruktur dapat kita berharap untuk melihat penurunan angka kecelakaan lalu lintas di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun