Persami tiba
Keesokan harinya persami tiba, seluruh siswa kelas 7 SMP mulai dari 7A-7J berbaris rapi di lapangan upacara sekolah. Acara dipimpin langsung oleh kakak pembina pramuka yang dihadiri kepala sekolah, kakak bantara dan kakak dewan penggalang.Â
Singkat cerita setelah upacara selesai, Nabila mengambil alih untuk para siswa diharapkan tidak meninggalkan tempat upacara. Sembari menunggu, Nabila menyebutkan para siswa yang belum membayar uang persami. Menurut data kurang lebih ada sekitar 7-8 orang siswa yang belum membayar.
Nah, setelah Nabila menyebutkan siswa-siswa yang belum membayar keheranan pun mulai muncul. Ana yang merupakan siswa kelas 7G belum nampak ada tanda-tanda datang ke arah sumber suara.
"Panggilan kepada Ana kelas 7G diharapkan segera ke arah sumber suara"
"Sekali lagi panggilan kepada Ana kelas 7G diharapkan segera menuju ke arah sumber suara!" Teriak si Nabila melalui Microphonenya
Karena si Ana ini tidak muncul juga akhirnya aku inisiatif untuk melakukannya nanti saat games sore saja.
"Eh bil, kayaknya nanti ajalah tar pas games sore siswanya dipanggil lagi"
"Ohiya yaudah deh pan mungkin mereka juga habisini mau ke tenda siap-siap materi"
"iyaiya sipp"
Games Sore
Games sore dilapangan pun telah selesai. Saatanya kakak-kakak dewan penggalang berkumpul dan para siswa juga berkumpul. Nabila pun kembali mengumumkan siswa atas nama Ana yang belum melakukan pembayaran persami.
"Panggilan kepada Ana kelas 7G dimohon harap segera melakukan pembayaran. Sekali lagi diberitahukan panggilan kepada Ana kelas 7G dimohon harap segera melakukan pembayaran" Teriak si Nabila melalui Microphonenya
Terus si Kak Danu, kakak bantara menghampiriku dan bilang kepadaku agar cepat mereka disebutkan aja siapa ketua kelasnya
"Van, kau panggil gih ketua kelas 7G aja biar cepat"
"Ohiya siap kak"
"dek tolong temennya dicari dooonggggg"
Kemudian ku mulai memanggil ketua kelas dari kelasnya Ana yaitu 7G.
"Dek, perhatian tolong mana ketua kelas 7G"
"siap, saya kak!"
"mana si Ana?"
Mendengar pertanyaanku sontak ketua kelas 7G ini kaget dong. Mereka terheran-heran dan menanyakan apakah dikelasnya adakah yang namanya Ana. Walhasil satu kelas kompak menjawab "maaf kaakkk kelas kami tidak ada yang namanya Anaa kaakkkk" teriak dengan kompak
Terus si Rizal menghampiriku untuk menanyakan kepada kelas lainnya karena mungkin salah kelas.
"Van, coba aja panggil kelas 7E. siapa tau ada yang namanya Ana"
"Ok siap zal bentar habisini aku panggilin"
"panggilan kepada Ana kelas 7E"
Karena E dan G itu mirip-mirip jika disebut
Kemudian ketua kelas E langsung menjawab "kak maaf kelas kami juga tidak ada kak yang namanya Ana. Adanya Dea sama Nina dan mereka sudah bayar kok kak"