Perisitiwa G30S PKI atau yang lebih kita kenal dengan Gerakan 30 September adalah sebuah insiden pemberontakan yang terjadi pada malam hari di tanggal 30 September hingga berakhir di 1 Oktober 1965 pada pagi harinya.Â
Insiden pemberontakan yang fenomenal kala itu menelan korban jiwa yaitu tujuh perwira tinggi militer Indonesia yang ditumpas habis nyawanya oleh sekomplotan yang bertugas dalam penculikan ketujuh perwira tersebut.Â
Hanya dalam kurun waktu yang sangat singkat, tujuh nyawa perwira tinggi yang tidak berdosa ditumpaskan demi kepentingan politik yang tidak kenal welas asih ini.Â
Selain ketujuh perwira yang tewas, ada juga beberapa orang yang berusaha menyelamatkan diri dan saudaranya akibat usaha kudeta yang dilancarkan saat pemerintahan Presiden Soekarno menjabat.Â
Namun sayangnya, beberapa orang tersebut juga kehilangan nyawanya akibat insiden pemberontakan ini melalui tembakan yang dilancarkan bertubi-tubi dari sudut arah manapun sehingga naas di tempat.Â
Sejatinya dalang dibalik dari peristiwa pertumpahan darah ini adalah Partai Komunis Indonesia yang sudah menjadi bagian dari sejarah perpolitikan Indonesia sejak tahun 1914. tapi apakah memang benar PKI adalah biang keladinya?
Lima Tafsiran Mengenai "Siapa Dibalik Biang Keladi Pertumpahan Darah G30S PKI?"
Fakta sejarah terkait siapa sebenarnya dalang dibalik pertumpahan darah dan penumpasan nyawa tujuh perwira tinggi militer Indonesia ini ternyata justru memunculkan berbagai tafsir.Â
Memang sejarah hanya terjadi dalam kurun satu waktu saja. Tetapi penafsiran dan interpretasi pendalaman sejarah G30S PKI ini bisa jadi berbeda setiap orang.Â
Analis Politik dan Ekonomi, Rustam Ibrahim dalam Suara.com memaparkan setidaknya ada lima interpretasi mengenai siapa dalang dari kejadian pemberontakan G 30 S PKI. Berikut adalah beberapa versinya