Mohon tunggu...
Reyvan Maulid
Reyvan Maulid Mohon Tunggu... Freelancer - Writing is my passion
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penyuka Seblak dan Baso Aci. Catch me on insta @reyvanmaulid

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sosok Yuan Longping, Bapak Padi Hibrida Dunia yang Menebar Bulir Kebermanfaatan

5 September 2021   06:33 Diperbarui: 22 Mei 2022   12:55 881
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yuan Longping Won Magellan Awards Sumber: Yqqlm

Tapi Yuan tidak terpengaruh. Dia sangat percaya, di negara berkembang, peningkatan output melebihi urgensi untuk rasa yang lebih baik, dan bahwa tugas utamanya adalah meningkatkan cadangan biji-bijian di negara berkembang.

Apalagi, jelasnya, hasil tinggi belum tentu berkualitas rendah. Di masa lalu, ketika orang-orang Cina tidak cukup berpakaian dan makan, mereka memandang output tinggi sebagai satu-satunya tujuan mereka. Jadi mereka menggunakan pupuk dan bahan kimia pertanian tanpa batas. Hal ini tentunya menyebabkan penurunan kualitas. 

Saat ini, China telah menetapkan sembilan indikator untuk mengevaluasi kualitas beras, beberapa di antaranya berkorelasi positif dengan output, sementara yang lain tidak. 

Tahun lalu, Cina menanam lebih dari 3 juta mu padi hibrida, dengan hasil rata-rata 650 kilogram per unit. Output unit tertinggi mencapai 1.139 kilogram. Karena peningkatan kualitas, enam indikator beras telah memenuhi tingkat kelas satu, dan tiga lainnya kelas dua. Beberapa orang, setelah mencoba nasi ini, berkata, "Ini lebih enak daripada nasi dari Thailand." Yuan saat ini sedang mengerjakan spesies yang memenuhi standar kelas dua yang ditetapkan oleh Kementerian Pertanian China

3.Antara Uang dan Ketenaran
Longping High-tech, sebuah perusahaan benih yang menggunakan namanya, memulai bisnisnya Mei lalu di Shenzhen. Sebagai imbalannya, Yuan mendapat 5 persen saham atau 2,5 juta lembar saham senilai 2 juta yuan. Kekayaan Yuan diperkirakan lebih dari 100 juta yuan (US$12 juta), menjadikannya salah satu yang terkaya di China. 

api dia tidak peduli, beliau selalu mengabdikan dirinya pada penelitiannya terkait dengan padi hibrida. Menurutnya, nominal uang itu tidak berarti apa-apa. Yuan sudah merasa cukup dengan apa yang dijalani saat ini dalam hidupnya. Justru dia berpikir kalau Yuan memiliki uang yang banyak malah menjadi beban.

Namun dia mengakui bahwa listing tersebut dapat membantu beras hibrida China di pasar internasional dan dapat membawa lebih banyak dana untuk proyek-proyek masa depan. Dengan sumbangan 2 juta yuan, beliau mendirikan Yayasan Yuan Longping, yang memberikan penghargaan kepada pekerja yang pantas dalam penelitian pertanian. Empat planet kecil dan sebuah perguruan tinggi di Cina dinamai menurut namanya, pertama kalinya nama seorang ilmuwan Cina menjadi aset intelektual. Beliau mengatakan jika sdirinya takut akan ketenaran, karena jika tenar maka kebebasan yang diterima menjadi lebih sedikit bahkan tidak bebas.

4.Target, Pencapaian dan Mimpi-Mimpi Hasil Temuan Yuan Longping

Pada akhir 1960-an, produksi beras hanya lebih dari 300 kilogram per mu (0,06 hektar), tetapi Yuan telah meningkatkannya menjadi lebih dari 500. Tapi Yuan tidak patah arah, beliau justru bekerja keras pada jenis lain dengan butiran beras yang lebih besar, dengan hasil lebih dari 800 kilogram per mu. Proyek eksperimen ini dilakukan dengan dua tahap. 

Yang pertama adalah capaian hasil padinya sebesar 700 kilogram per mu dalam skala besar yang direalisasikan pada tahun 1997. Tahun itu, Yuan melihat 870 kilogram beras per mu tertinggi di ladang percobaannya di Hunan. 

Hasilnya serupa dalam percobaan yang lebih besar yang dilakukan pada tahun 1998. Target kedua adalah mencapai hasil tahunan lebih dari 800 kilogram per mu. Dia telah menetapkan pada tahun 2005 sebagai batas waktu untuk mewujudkan target keduanya ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun