Mohon tunggu...
XXXX
XXXX Mohon Tunggu... Lainnya - SMA

test

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sape: Kembaran Sang Gitar dengan Pesona Tradisional

11 September 2024   17:20 Diperbarui: 11 September 2024   17:25 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source : dayakdaily.com

Karena Content Creator seperti Alif, Semakin banyak  generasi muda dan audiens global yang mungkin sebelumnya tidak familiar dengan alat musik ini menjadi mengenal alat musik Sape. Dengan demikian, Sape mengalami kebangkitan popularitas dan mulai diakui tidak hanya sebagai warisan budaya, tetapi juga sebagai instrumen yang relevan dalam berbagai genre musik modern.

Referensi:

Fakod, Alif. (2020). Can We Kiss Forever? - KINA (Sape Cover). YouTube. https://youtube.com/watch?v=example

Rohidi, Tjetjep Rohendi. (2011). Alat Musik Tradisional Indonesia: Ragam, Fungsi, dan Eksistensi. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Halim, Suwita. (2003). Sape: Gitar Khas Suku Dayak. Balai Pustaka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun