Mohon tunggu...
Reyvan Aiman Zacky
Reyvan Aiman Zacky Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

halo,saya seorang mahasiswa yang ingin mencoba untuk membuat blog

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fenomena Star Syndrome Pada Pengguna Sosial Media, Kenali Ciri-Ciri, dan Penanganannya

13 Juni 2023   18:55 Diperbarui: 13 Juni 2023   19:05 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Star syndrome merupakan istilah yang cukup awam untuk menggambarkan seseorang yang merasa bahwa dirinya sudah amat sempurna serta lebih baik dari orang lain. Orang-orang yang mengalami hal ini, biasanya sering menganggap dirinya seperti bintang yang mengagumkan serta terkenal. Ketika merasakan hal seperti ini, seseorang yang mengalami syndrome ini dapat menunjukan sikap yang tidak wajar.

Contohnya mereka tidak dapat menerima kritikan, merasa dirinya adalah sosok yang paling hebat, tidak mau kalah dengan orang lain dan hal lainnya. Biasanya seseorang yang mengalami syndrome ini butuh akan perhatian serta rasa kagum dari orang lain yang berlebihan, karena kebutuhan inilah mereka menjadi sulit berempati pada orang-orang sekitarnya.

Terkadang, seseorang yang mengalami star syndrome juga dapat membuat hubungan dengan orang terdekatnya menjadi tidak nyaman dan tidak baik. Orang-orang yang mengalami star syndrome biasanya juga tidak merasa bahagia dan merasa kecewa jika mereka tidak mendapatkan perhatian yang khusus, karena mereka yakin bahwa mereka pantas mendapatkan seluruh perhatian tersebut.
Star syndrome merupakan gangguan kepribadian yang umumnya lebih banyak mempengaruhi para remaja atau seseorang yang baru beranjak dewasa.

Kebanyakan orang yang mengalami star syndrome akan merasa puas dan cukup dengan prestasi yang telah dimiliki atau popularitas yang berhasil digapai. Mereka menjadi terlena, akhirnya lupa diri dan malas untuk meningkatkan dan mempertahankan prestasi. Dapat kita lihat yang baru saja viral seorang tiktokers yang kerap dipanggil "jeje" yang dicap mengalami star syndrome, yang merasa dirinya seseorang yang superstar dan terkenal, tetapi masyarakat tidak begitu menganggap dia seseorang yang begitu terkenal, disaat baru viral itulah jeje merasa dirinya diperhatikan dan dikagumi oleh masyarakat, namun jeje membantah,Menurutnya, kejadian yang dialaminya bukan termasuk star syndrome. "Masalah kayak gitu seharusnya orang sudah bisa mikir, sih.
Kalo kayak gitu bukan star syndrome. Kalo star syndrome tuh kalo ngomong kayak, 'Misi, gue artis, nih', gitu lho. Dia akan merasa dirinya paling terkenal, gitu lho," kata Jeje Slebew di podcast Denny Sumargo, Rabu (28/9/2022).
 
Dulu, star syndrome hanya dialami oleh kalangan selebriti saja, namun seiring dengan berjalannya waktu, pengguna media sosial pun dapat mengalami star syndrome. Terutama bagi pengguna sosial media yang hendak atau telah mencapai sesuatu seperti mendapatkan banyak follower. Ketika hal ini berhasil mereka capai, maka ini bisa memicu gejala awal munculnya star syndrome.

Dapat dikatakan pula, bahwa seseorang yang mengalami gejala awal dari star syndrome akan terus ingin mendapatkan perhatian serta akan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan ketenarannya lagi. Tentu saja, penderita dari syndrome ini dapat mengalami dampak buruk seperti depresi, atau bahkan beberapa mengambil keputusan yang salah untuk mengakhiri hidupnya karena tidak mendapatkan ketenaran yang sebelumnya mereka miliki. Oleh karena itu, star syndrome perlu ditangani dengan baik dan benar.

Karena dampak buruk ini pula, setiap orang perlu mengetahui penyebab dari star syndrome, sehingga dapat melakukan pencegahan.  Para ahli sepakat, bahwa salah satu penyebab star syndrome adalah melalui faktor lingkungan. Contohnya ketika seseorang mendapatkan gaya pengasuhan yang terlalu dimanja oleh orang tua, atau orang tua yang memberikan banyak harapan dan sang anak tidak mampu memenuhi hal tersebut. Penyebab lain adalah opini publik terhadap seseorang, sehingga ia akan takut mengecewakan orang lain serta takut tidak dihargai, ada trauma di masa kecil, orang tua yang terlalu memuji atau memberikan kritik secara berlebihan, pergaulan bebas serta pengaruh budaya.

Ciri - ciri seseorang yang dikatakan star syndrome yaitu memiliki kepercayaan diri yang terlalu tinggi. Memiliki rasa percaya diri memang bagus, namun apabila berlebihan tentu akan berdampak buruk juga. Hal ini karena kepercayaan diri seseorang tidak memiliki suatu dasar yang jelas dan Sangat pemilih ketika berteman seseorang yang mengalami star syndrome pada umumnya akan mulai meninggalkan teman-teman lamanya yang dinilai tidak sekelas lagi dengan dirinya. Sebagai gantinya, mereka akan berusaha mencari serta mendekati orang-orang baru yang mereka rasa memiliki level atau citra yang sama dengan dirinya. Bersikap arogan, karena ingin dihormati Seseorang yang mengalami syndrome ini biasanya akan menuntut orang-orang di sekitarnya untuk menghormati

Ciri - ciri star syndrome selanjutnya yaitu produktivitas yang mulai menurun Biasanya orang yang mengalami syndrome ini cenderung tidak akan bertahan lama di dunia yang mereka geluti. Karena hal ini akan menurunkan produktivitas seseorang dan lebih mementingkan diri sendiri, Hal ini karena seseorang yang mengalami star syndrome cenderung cepat merasa puas atas hasil kerja yang sebenarnya belum seberapa.

Ada beberapa cara mengatasi star syndrome yaitu menyadarkan diri, yaitu meyakini diri bahwa popularitas serta ketenaran bukanlah hal yang kekal. Jangan biarkan perasaan haus akan perhatian berlama-lama menetap, fokuslah pada tujuan utama serta sadarkan diri.. Menetapkan batasan yang jelas tetapkan batasan yang jelas untuk menghindari munculnya perasaan kesal, bangga, kecewa dan marah yang berlebihan dan cara lainnya yaitu menemukan sistem pendukung, seseorang yang mengalami syndrome ini biasanya merasa kecewa serta sedih yang mendalam. Namun perasaan ini mereka hindari dan tidak mereka terima. Apabila perasaan ini muncul, maka cobalah untuk menerimanya dan mencari sistem pendukung, baik itu seseorang atau hal lainnya.

Cara selanjutnya yaitu menerima segala kritikan, Kritik sebenarnya adalah hal yang biasa dan wajar, setiap orang membutuhkan kritik agar dapat bangun dan berkembang. Cobalah untuk berpikir positif terhadap segala kritikan dan berusaha menerimanya dan cara mengatasi star syndrome lainnya yaitu pengelolaan emosi, luangkan waktu sejenak untuk memperhatikan respon emosional dirasakan serta pertimbangkan respon tersebut. Ketika berhasil mengelola emosi, maka gejala syndrome ini akan sedikit lebih tenang, salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengelola emosi adalah dengan menenangkan pikiran dan Konsultasi ke terapis atau dokter tidak kalah penting, jika merasa mulai muncul tanda-tanda depresi atau dampak dari star syndrome, konsultasilah ke terapis atau dokter.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun