Mohon tunggu...
Reyva Herdianti
Reyva Herdianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pendidikan Masyarakat, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia

Tebar Manfaat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Learning Loss di Masa Pandemi Covid-19: Dampak Tidak Menguasai Literasi TIK?

22 Desember 2021   23:02 Diperbarui: 22 Desember 2021   23:12 667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Learning Loss di Masa Pandemi Covid-19: Dampak Tidak Menguasai Literasi TIK?

 

Pandemi Covid-19 di Indonesia

Seperti yang telah kita ketahui, pandemi Covid-19 telah menyerang Indonesia hampir dua tahun lamanya. Seluruh kegiatan manusia dialihkan pada kebiasaan baru, yakni kedalam jaringan atau biasa disebut dengan online, termasuk dengan kegiatan pembelajaran. 

Terhitung sudah selama kurang lebih tiga semester, para siswa melaksanakan pendidikan jarak jauh (PJJ) yang dilakukan via online seperti melalui Zoom Meeting, sistem terpadu masing-masing sekolah, Google Meet, Google Classroom, WhatsApp Group, dan lain sebagainya. 

Namun, tak sedikit pula siswa yang tidak menguasai penggunaan alat penunjang kegiatan online tersebut, atau biasa kita sebut sebagai gaptek alias gagap teknologi. 

Hal ini terjadi karena para siswa tidak terbiasa menggunakan teknologi, yang mana biasanya terjadi pada kalangan menengah ke bawah. Lantas, apakah kebiasaan baru ini dapat memengaruhi Learning Loss?

Apa itu Learning Loss?

Dilansir dari The Glossary of Education Reform, “learning loss refers to any specific or general loss of knowledge and skills or to reversals in academic progress, most commonly due to extended gaps or discontinuities in a student’s education”. 

Artinya, learning loss ini merupakan sebuah istilah untuk mengartikan kondisi di mana seseorang kehilangan pengetahuan dan keterampilan secara khusus atau umum, atau dalam istilah lain adalah mengalami kemunduran dalam hal akademik. Masalah ini sering terjadi karena adanya kesenjangan yang terjadi cukup lama dan berlangsung secara kontinu dalam pendidikan siswa. 

Sebenarnya, istilah learning loss ini sudah dikenal sejak sebelum pandemi berlangsung. Namun, istilah ini kembali muncul dan menjadi sebuah trending topic di dunia pendidikan yang diduga merupakan dampak dari dilaksanakannya pembelajaran jarak jauh.

Penyebab Terjadinya Learning Loss

Terdapat beberapa penyebab dari learning loss ini, yaitu siswa yang sudah lama tidak masuk sekolah, baik itu karena libur semester atau libur kenaikan kelas yang mengharuskan siswa tidak melakukan proses pembelajaran di sekolah lagi. 

Selanjutnya, kompetensi guru yang rendah pun dapat membuat kegiatan pembelajaran tidak berjalan sebagaimana harusnya: efektif dan optimal. Hal tersebut tentu sangat fatal apabila tidak segera diperbaiki karena dapat mengakibatkan kebosanan dan kejenuhan pada siswa sehingga motivasi belajar mereka menurun. 

Metode dalam pengajaran yang tidak tepat dan tidak sesuai dengan kompetensi siswa juga berpengaruh untuk terjadinya learning loss karena siswa akan sulit untuk menerima materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Selain yang sudah disebutkan di atas, jika diperhatikan, kurikulum juga termasuk ke dalam penyebab terjadinya kemunduran hal akademik siswa. 

Para perancang kurikulum sudah pasti menyusun dan merancang kurikulum dengan sangat baik dan berharap atas kemajuan pendidikan di Indonesia. Namun, pada nyatanya, masyarakat menilai kurikulum tersebut terlalu berat dan terlalu banyak mengandung materi yang tidak diperlukan untuk abad 21 ini, kurikulum masih berfokus kepada materi, bukan berfokus pada life skill. 

Terakhir, siswa merasa terbebani dengan banyaknya tugas sekolah yang sulit. Meskipun benar bahwa tugas diperlukan untuk mengukur kompetensi siswa, tetapi jika diberikan terlalu banyak, justru akan membebankan siswa. Hal ini tentu akan berpengaruh pada motivasi belajar, kesehatan fisik, dan juga kesehatan mental.

Literasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

Apakah benar jika kita tidak menguasai literasi TIK di masa pandemi ini, maka akan mengakibatkan learning loss? Sebelumnya, mari pahami terlebih dahulu, apa itu literasi TIK.

Literasi teknologi informasi dan komunikasi atau yang biasa kita sebut dengan singkatannya, yakni literasi TIK, merupakan sebuah kemampuan mengenai penggunaan teknologi digital, jaringan, ataupun alat komunikasi dengan mendefinisikan, mengakses, mengelola, mengintegrasi, mengevaluasi, menciptakan, serta mengomunikasikan informasi secara baik dan benar untuk membangun masyarakat yang berintelektual tinggi. Secara sederhana, literasi TIK ini dapat kita gambarkan sebagai suatu kemampuan mengoperasikan teknologi.

Kaitan Antara Learning Loss dengan Ketidakmampuan Menguasai Literasi TIK

Di masa pandemi seperti saat ini, yang kita andalkan pada setiap kegiatan adalah teknologi. Lalu, bagaimana jika kita asing terhadap hal yang berkaitan dengan teknologi? Tentu saja kita akan semakin tertinggal, termasuk dalam kemajuan pendidikan. 

Terlepas dari pandemi Covid-19, kini Indonesia sudah menginjak pada pendidikan era 5.0 yang mana pendidikan ini merupakan suatu proses pendidikan yang menitikberatkan pada pembangunan manusia yang hidup sebagai makhluk berakal, berpengetahuan, dan beretika dengan ditopang oleh perkembangan teknologi modern masa kini.

Meskipun memang penyebab dari learning loss itu sendiri bukanlah dari ketidakmampuan siswa untuk mengoperasikan teknologi atau kurangnya/ketidakmampuan penguasaan literasi TIK, tetapi jika dianalogikan, penyebab learning loss yang sudah dibahas di atas terjadi pada masa pandemi, dan digabungkan dengan ketidakmampuan siswa menguasai literasi TIK, maka hal tersebut akan sangat amat “berbahaya” bagi dunia pendidikan.

Kesimpulan

Pada kondisi normal sebelumnya, di mana belum terjadi pandemi, ketidakmampuan menguasai literasi teknologi informasi dan komunikasi bukanlah merupakan penyebab utama dari terjadinya learning loss. Tetapi, pada masa pandemi Covid-19, betul adanya jika learning loss dianggap sebagai sebab dari ketidakmampuan siswa menguasai literasi teknologi informasi dan komunikasi.

Setiap kedipan mata, setiap hembusan napas, setiap ayunan tangan, setiap langkah kaki, merupakan pembelajaran tersendiri bagi tiap insan. Di mana pun, kapan pun, dan dengan siapa pun, merupakan pengalaman yang tak terukur nilainya. Hargai setiap momen yang terlintas dalam hidup, kenang dengan senyuman, artikan dengan akal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun