Mohon tunggu...
Reysabel Ruviana
Reysabel Ruviana Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Faster and Better Journalism

20 Februari 2019   20:02 Diperbarui: 22 Februari 2019   10:45 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jurnalisme akan terus berkembang seiring berjalannya waktu. Tentu saja, perkembangan ini akan dibantu oleh perkembangan teknologi.

Sebelum berbicara tentang jurnalisme masa depan secara lebih dalam, ada baiknya bila kita mengenal konsep news diamond. Paul Bradshaw, seorang blogger dan jurnalis online asal Inggris mengemukakan konsep ini. News diamond merupakan sebuah ilustrasi mengenai perubahan jurnalisme pada abad 19 hingga 21. 

Menurut Paul Bradshaw, jurnalisme masa kini menjurus kepada iterative journalism. Iterative journalism adalah aliran jurnalisme yang mengulang dan mengembangkan konten yang berkesinambungan secara terus menerus. Proses praktik jurnalisme ini ditunjukkan dalam konsep news diamond, yaitu sebagai berikut:

  • Alert: notifikasi bagi pembaca. Alert merupakan sarana penarik minat pembaca untuk meng-klik berita terkait.

  • Draft: memungkinkan adanya interaksi antara pembaca dengan sesamanya serta redaksi. Draft juga menghubungkan artikel yang dibaca dengan artikel terkait. Hal ini terkait dengan node journalism. Dalam node journalism, artikel-artikel saling terkait dengan adanya tag dan link.

  • Articles: artikel dalam iterative journalism dapat diakses dengan jangka waktu yang panjang, serta dapat diakses berulang-ulang.

  • Context: pembaca juga harus melakukan tahap verifikasi artikel yang ia baca. Salah satu cara verifikasi berita adalah dengan menggunakan hypertext. Hypertext merupakan salah satu karakteristik jurnalisme online yang dijelaskan dalam artikel ini.

  • Interactivity: pembaca dapat berinteraksi dengan pembaca lainnya serta pihak redaksi media tersebut. Interaksi ini dapat dilakukan melalui kolom komentar yang biasanya terletak di bawah artikel. Hal ini terkait dengan karakteristik jurnalisme online, yaitu interaktivitas yang sudah dijelaskan dalam artikel ini.

  • Customisation: pembaca dapat mengatur berita yang ia inginkan atau butuhkan dengan cara berlangganan kategori berita tertentu.

Proses dalam news diamond di atas dapat dikatakan sebagai kemudahan yang ditawarkan jurnalisme di abad 21. Hal ini diwujudkan atas bantuan Web 3.0. Web 3.0 merupakan suatu konsep website canggih yang memiliki kemampuan yang hampir sama dengan manusia ketika mengakses internet. 

Web 3.0 tidak terlepas dari adanya big data. Big data memuat semua data yang pernah diakses oleh pengguna. Big data memungkinkan Web 3.0 dapat memberikan pengguna suatu informasi yang diinginkan.

Perkembangan teknologi seperti di atas membuat Paul Bradshaw dapat memprediksikan situasi jurnalisme di masa depan. Fenomena seperti Web 3.0 memungkinkan pembaca dapat menerima berita secara realtime. Maksudnya, pembaca dapat mengetahui suatu informasi yang sedang berlangsung karena arus informasi akan lebih cepat (faster). Selain itu, informasi yang disajikan dapat lebih mendalam (deeper). Kemudahan dari Web 3.0 juga membantu kinerja jurnalis. Jurnalis dapat memperoleh narasumber serta informasi dengan mengakses internet yang terjaring.

Journalism in Web 3.0


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun