Mohon tunggu...
Renaldhy Sugiarto
Renaldhy Sugiarto Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa IAIN Jember

Bergunalah untuk orang sekitar mu, selalu berusaha pantang menyerah

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Adab Menuntut Ilmu dalam Surat Al Kahfi Ayat 66 Menurut Al Imam Ar Razi

26 Maret 2020   15:39 Diperbarui: 26 Maret 2020   15:42 770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.

Innalhamdalillah nahmaduhu wanasta'inuhu wanastagfiruh Wana'udzubillahi minsyururi anfusina waminsayyiati 'amalina Manyahdihillahu fala mudhillalah Wa mayyudlil fala haadiyalah.

Asyhadualla ilaha illAlloh wahdahu la syarikalah wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhu wa rasuuluh la nabiyya ba'dha.

puja dan puji syukur kita panjat kan atas kehadirot Alloh SWT didalam forum tholabul Ilmi yang mulia ini karena berkat Rahmat, hidayah, karomahNya kita dapat berkumpul di forum ini dengan keadaan sehat wal afiat.
sholawat serta salam tidak lupa kita curah limpahkan kepada junjungan kita Kanjeng Nabi Muhammad shollallohu alaihi wasallam berserta keluarga dan sohabat karena berkat beliau kita dapat merasakan Islam rahmatan Lil alaamin sampai detik ini.

Sobat sobat ku yang di rahmati Alloh

Pada kesempatan kali ini saya akan berbicara tentang adab menuntut ilmu menurut tafsir surah Al Kahfi ayat 66, langsung saja kita simak bunyi ayat nya sebagai berikut :
 
Artinya: Musa berkata kepadanya, "Bolehkah aku mengikutimu agar engkau mengajarkan kepadaku (ilmu yang benar) yang telah diajarkan kepadamu sebagai petunjuk?"

Dalam kesempatan kali ini saya bertabayyun kepada Al-Imam Fakhruddin ar-Razi, dalam kitabnya Tafsir al-Fakhru ar-Razi atau yang lumrah dikenal dengan Mafth al-Ghaib yang menghasilkan 9 adab dalam menuntut ilmu, yaitu :

 1. Mengabdi dan bersikap tawadhu' (rendah hati) terhadap guru.

2. Menyatakan diri sebagai murid yang tak tahu apa-apa.
3. Ketidakbolehan memiliki banyak permintaan kepada guru.

4. Mengakui bahwa semua ilmu datangnya dari Allah.
5. Meminta petunjuk dan bimbingan dari guru.

6. Ketidakbolehan menentang dan membantah apa yang dilakukan guru.

7. Mencari ilmu pengetahuan tanpa perhitungkan status sosial.

8. Mondok untuk mengabdi dan kemudian mengaji.

9. Belajar harus untuk ilmu bukan yang lain.


Nasihat terbaik ar-Razi kepada para penuntut ilmu yang tersirat dalam Mafatih al-Ghaib-nya yaitu agar jangan sampai aktivitas mulianya ternodai dengan niat dan tujuannya sendiri. Menuntut ilmu jangan sekali-kali diniatkan sebagai ladang mencari harta dan tahta di masa mendatang. Wallahu a'lamu bisshowab.

Wallohu muwafiq ilaa aqwamit thoriq

Akhirul kalam 

Wabillahi Taufiq Wal hidayah Wal Inayah Wal karomah 

Summassalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun