Penggunaan multimedia komputer dalam dunia edukasi terus mengalami perubahan dan berkembang sehingga munculnya sebuah perangkat ajar berbasis komputer yang biasa dikenal dnegan CAI (Computer Assisted Instruction) yang memiliki kaitan dengan multimedia Virtual Reality, dimana teknologi Virtual Reality adalah sebuah teknologi yang menghadirkan tampilan visual yang dibuat
sedemikian rupa tampak seperti keadaan di dunia nyata. Secara khusus, realitas virtual tidak, secara apriori, berupaya menciptakan ilusi dunia nyata (meskipun beberapa aplikasi memang berupaya
melakukannya). Virtual Reality biasanya menyajikan pengalaman berupa visual yang akan diperlihatkan pada layar
monitor komputer atau dapat melalui media penampil stereokopik misalnya kacamata Google Cardboard. Kacamata Cardboard sendiri memiliki fungsi yang
dapat menyajikan konsep visualisasi 3D. dimana pemakai akan dibuat seakan-akan sedang menjelajah serta melihat sesuatu lingkungan yang tampak seperti dunia nyata dan dapat berputar 360 derajat.
Virtual Reality adalah sebuah teknologi yang menggunakan komputer atau teknologi elektronik lainnya untuk menhasilkan sebuah output berupa suasana realistis 3 dimensi sehingga pemakai bisa merasakan melalui pendengaran, penglihatan, maupun sentuhan yang nantinya kana membentuk sebuah dunia virtual. Virtual Reality merupakan sebuah teknologi interface antara mesin dengan manusia yang
bisa secara nyata mensimulasikan orang-orang yang seakan-akan berada di lingkungan nyata lengkap dengan pendengaran, penglihatan, gerakan dan aksi lain. Dengan adanya Virtual Reality pemakai tidak hanya dapat melihat lingkungan virtual dengan jelas, tetapi jug amemungkinkan pengguna untuk
mengamati lingkungan virtual dan merasakan seperti berada di tempat tersebut.
Tarutung, 2 Desember 2024 – kami semester 3 prodi Pendidikan Agama Kristen melakukan pembuatan Virtual Reality Sebagai Alat Visualisasi dalam Praktik Perkuliahan Teknologi informasi Semester 3 .
Kegiatan ini dipandu langsung oleh dosen pendamping, Dr. Sandy Ariawan, S.M.G., S.Pd.K., M.A., M.Pd.K., yang turut serta mendampingi mahasiswa dalam setiap prosesnya. Dengan menggunakan virtual Reality dalam praktik pembelajaran Teknologi informasi praktik pembelajaran inovatif berbasis teknologi, kegiatan ini berhasil menarik simpatik mahasiswa dan menjadi langkah baru dalam menyampaikan informasi lewat teknologi menggunakan virtual Reality .
Kinerja media VR yang baik akan mendukung penggunaan media tersebut oleh pengajar.
Penggunaan media VR dalam pembelajaran akan bertambah positif (+) jika nilai guna (kegunaan)
media telah komprehensif, senada dengan hal tersebut untuk dukungan dari instansi (faktor organisasi)
adalah positif, dan karakteristik pengguna dalam hal ini tingkat adobsi teknologi VR, style mengajar
juga positif (mendukung) serta aspek motivasi instrinsik (daya tarik terhadap teknologi VR) ada maka
intensi penggunaan media VR dalam pembelajaran akan bertambah (+) tinggi (Sunarni & Budiarto,
2014).
Mengenai efisiensi pembelajaran, jika dihubungkan dengan nilai biaya pengembangan dan
penggunaannya, hasil penilaian dari responden sebagai berikut: Secara keseluruhan (dalam interval
waktu tertentu) persepsi terhadap efisiensi pembelajaran dengan menggunakan media VR (yang telah
komprehensif), pembelajaran akan lebih baik (efisien) jika diikuti oleh penggunaan yang massive
terhadap media tersebut. Namun jika dilihat secara parsial terhadap persepsi posisi penggunaan
teknologi VR sebagai media dalam pembelajaran ada perbedaan. Untuk dosen denganketersediaan
materi ajar dan media belajar teknologi VR posisinya sebagai media belajar sifatnya menjadi suplemen
sehingga karakteristik penggunaannya perlu tapi tidak penting (essential), sehingga ekspektasi terhadap
nilai guna media VR menjadi rendah karena tujuan kompetensi yang dituju level-nya tinggi
Hal itu disebabkan karena ketersediaan dan kelengkapan fasilitas dalam pengajaran sehingga
belum perlu untuk menggunakan media VR. Namun media VR akan menjadi perlu dan penting
(essential) jika media VR bisa mengintegrasikan fasilitas laboratorium yang ada atau untuk praktikum
dengan menggunakan mesin-mesin yang mahal. Dengan adanya kinerja yang baik dari media akan
memberikan daya tarik tersendiri dalam pengajaran. Dukungan yang positif dari instansi terhadap
materi/bahan ajar akan meminimalkan usaha yang akan dikeluarkan oleh pengajar dalam
pengorganisasian pengajaran. Dari hal-hal positif tersebut efektivitas pengajaran juga akan positif
tercapai. Karena minat dalam teknologi Realitas Virtual telah meningkat, demikian juga jumlah alat
yang tersedia untuk para pengembang dunia virtual.
Virtual Reality (VR) merupakan salah satu teknologi mutakhir yang mulai terjangkau, teknologi
ini memudahkan siswa dalam menerima materi yang diberikan.
Melalui taman sejarah virtual, guru dan siswa tidak diharuskan untuk keluar kelas. Karyawisata bisa
dilakukan di dalam kelas, guru dan siswa tidak perlu pergi ke tempat-tempat bersejarah, guru dan sipat bersejarah, guru dan siswa
tidak perlu menyiapkan waktu khusus di luar jam sekolah serta manajemen guru dan siswa juga tidak terlampau sulit .
Menurut Dr. Sandy Ariawan, penggunaan metaverse sebagai media pembelajaran bukan hanya meningkatkan minat mahasiswa, tetapi juga memberikan pengalaman belajar yang mendalam. “Melalui metaverse, mahasiswa dapat merasakan langsung situasi yang menggambarkan kemajuan teknologi dalam situasi moderen saat ini . Mahasiswa belajar tentang pentingnya virtual Reality sebagai sarana pendukung dalam praktik perkuliahan Teknologi informasi ” ujarnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI