Mohon tunggu...
Reyno Marchelo
Reyno Marchelo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa aktif ilmu komunikasi

Halo 🙌🏻

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Lemahnya Sistem Keamanan: Kisah Korban Curanmor di Wilayah Indekos

27 November 2024   09:53 Diperbarui: 27 November 2024   10:31 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Curanmor. Sumber: (detik.com)

Bandung (27/11/2024) Kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) terus mencatatkan angka yang mengkhawatirkan. Meningkatnya angka kriminalitas juga menjadi sebab maraknya aksi curanmor di Kota Bandung. Seperti yang terjadi kepada perempuan berinisial MM yang kehilangan kendaraan bermotor di sebuah indekos di Kota Bandung.

Kejadian ini terjadi pada bulan Oktober 2023 yang lalu. Saat itu, korban baru pulang ke tempat kejadian pada malam hari dan langsung memarkirkan kendaraan bermotornya di parkiran idekos tersebut. Posisi tempat parkir yang berada di lantai satu dan kamar korban berada di lantai dua yang menyebabkan korban tidak bisa memantau kondisi motornya.

"Ya, malam itu saya baru pulang kegiatan, agak malam memang sekitar jam 10 malam, saya parkir seperti biasa, dan enggak mikir bakal kenapa-kenapa, saya kunci gerbang terus saya tinggal ke kamar di lantai dua," Ujar Korban (MM) saat diwawancarai. 

Pada saat pagi tiba, korban yang hendak berangkat menuju tempat kerjanya terkejut melihat motor miliknya sudah tidak ada. Korban sempat menanyakan kepada penghuni indekos lainnya, dan menurut penjelasan penghuni lainnya, ia memang mendengar suara-suara saat tengah malam dari tempat terparkirnya motor, namun ia mengira itu memang penguhi indekos lainnya.

Korban pada saat itu langsung menghubungi pemilik indekos dan menanyakan apakah CCTV yang ada berfungsi, untuk mendapatkan bukti bahwa memang terjadi pencurian di indekos itu. Selain itu, korban juga menanyakan ke beberapa warga sekitar untuk mencari bukti dan informasi.

Menurut saksi yang tidak mau disebutkan identitasnya, saksi mata yang sedang membereskan dagangannya dan hendak pulang, melihat segerombolan orang yang sedang menaikan sejumlah kendaraan bermotor kedalam mobil pick up. Namun saksi mata tidak berani menanyakan kepada gerombolan orang tersebut karena gerombolan tersebut dianggap berbahaya.

Setelah diselidiki, rupanya tidak hanya indekos milik korban (MM) yang dijebol oleh para pencuri, melainkan ada empat kendaraan bermotor lain yang dicuri dari beberapa indekos yang berbeda disekitarnya. Dengan ini, korban diketahui mengalami kerugian hingga mencapai puluhan juta rupiah.

"Ternyata yang dibobol enggak hanya disini aja, tapi disebelah juga. Disebelah hilang 2 motor, 1 matic 1 motor manual," Jelas MM

Namun sayangnya, karena CCTV tidak berfungsi sehingga korban tidak memiliki bukti CCTV yang bisa digunakan untuk mengetahui bagaimana pelaku bisa melakukan tindakannya tersebut. Hanya ada bukti bahwa gerbang indekos tersebut telah dijebol dan beberapa kendaraan bermotor hilang. Dengan tidak adanya bukti, ini sangat mempersulit korban untuk memprosesnya ke jalur hukum.

Dari kejadian tersebut, korban berharap agar para pemilik indekos lebih meningkatkan fasilitas keamanan seperti CCTV atau gerbang yang diperkuat keamanannya, agar kejadian seperti ini tidak mudah terulang kembali dan merugikan para penghuni indekos.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun