Pembangunan infrastruktur pada suatu daerah adalah hal yang umum terjadi untuk meningkatkan ekonomi, budaya, dan sosial sehingga daerah tersebut tidak  terisolasi dan tidak tertinggal dari daerah lain. Hal ini lah yang sedang dilakukan oleh Pemerintah Sumatera Selatan dengan Pemerintah Bangka Belitung.
Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Bangka Belitung sedang mengerjakan proyek infrastruktur yang dapat menghubungkan antara kedua provinsi tersebut, yaitu pembangunan Jembatan Bahtera Sriwijaya.
Titik lokasi pembangunan Jembatan Bahtera Sriwijaya ini ada pada Desa Tanjung Tapa, kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Provinsi Sumatera Selatan dan pada Desa Sebagin, Kabupaten Bangka Selatan.
Jembatan yang menghubungkan antara kedua provinsi ini akan membentang sepanjang 13.5 kilometer dan diperkirakan proyek infrastruktur tersebut memerlukan anggaran sebesar Rp.15 Triliun yang akan didanai oleh APBN.
Dengan adanya pembangunan jembatan tersebut, diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antara kedua provinsi tersebut, baik dari segi ekonomi, budaya, dan sosial sehingga masyarakat di kedua provinsi tersebut akan lebih sejahterah dan dapat memperluas batasan-batasan yang menjadi faktor penghambat dalam kemajuan pertumbuhan di kedua daerah tersebut. Tetapi, dalam pembangunan jembatan tersebut menimbulkan pro dan kontra diantara masyarakat.
 Masyarakat setuju dengan adanya pembangunan jembatan tersebut, banyak manfaat yang didapatkan. Keuntungan yang didapat antara lain adalah pengiriman barang-barang yang dikirim dari Provinsi Bangka Belitung ke Provinsi Sumatera Selatan ataupun sebaliknya akan lebih mudah dan memakan biaya yang lebih murah dibandingkan menggunakan kapal yang kerap memakan waktu yang lebih mahal dan biaya yang lebih besar. Selain itu, sektor pariwisata yang ada di kedua provinsi akan lebih mudah dijangkau karena adanya jalur darat tersebut sehingga perekonomian di kedua provinsi tersebut meningkat melalui sektor pariwisata tersebut dan budaya-budaya di kedua provinsi tersebut akan lebih dikenal oleh daerah luar dengan adanya akses yang mudah sehingga masyarakat pun tidak harus bersusah payah untuk berkunjung ke kedua daerah tersebut.
Seorang warga Kecamatan Sungailiat, Provinsi Bangka Belitung, Bagas (27) mengatakan bahwa dengan adanya jembatan tersebut, mobilitas antar kota akan lebih cepat dan tidak memerlukan biaya yang besar.
"Saya antusias dengan dibangunnya jemabatan itu, perjalanan antara Bangka dengan Palembang jadi lebih mudah dan tidak perlu mengeluarkan biaya yang banyak", ungkap Bagas.
Disisi lain, sebagian masyarakat khawatir dengan adanya jembatan tersebut akan meningkatkan angka kriminalitas, khususnya di Provinsi Bangka Belitung. Mengutip dari Badan Pusat Statistik, statistik kejahatan yang bersumber dari data administrasi kepolisian menjelaskan bahwa Provinsi Sumatera Selatan termasuk ke dalam 10 besar dengan angka kriminalitas tertinggi pada tahun 2022 (Peringkat 8 tertinggi) dengan terjadinya 11.453 jumlah kejahatan yang terjadi di Provinsi Sumatera Selatan. Berbanding terbalik dengan Provinsi Bangka Belitung yang termasuk ke dalam 10 besar dengan angka kriminalitas terendah pada tahun 2022 (Peringkat 4 terendah) dengan terjadinya 2.072 jumlah kejahatan yang terjadi di Provinsi Bangka Belitung.
Seorang warga Desa Payung, Kabupaten Bangka Selatan, Alex (30) mengatakan bahwa pembangunan jembatan yang memakan dana yang besar tersebut lebih baik digunakan untuk membuka lapangan pekerjaan di dalam daerah dibandingkan dengan membangun penghubung antara kedua provinsi tersebut. Ia juga mengatakan jika jembatan tersebut sudah selesai dibangun, hal tersebut akan menim kekhawatiran masyarakat Bangka Belitung adanya peningkatan angka kriminalitas di daerah Provinsi Bangka Belitung.
"Saya kurang setuju dengan pembangunan jembatan tersebut, akan lebih baik jika dana yang dibuat untuk membangun jembatan itu digunakan untuk membuat perusahaan-perusahaan agar lapangan pekerjaan di daerah Provinsi Bangka Belitung lebih banyak dan luas. Selain itu, saya juga khawatir jika pembangunan jembatan tersebut telah selesai dibangun, angka kriminalitas di Bangka Belitung akan meningkat sehingga menimbulkan keresahan kepada masyarakat disini", ungkap Alex.