Mohon tunggu...
reyner naraheda
reyner naraheda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di Universitas Kristen Indonesia

Internasional Relation

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Hoaks pada Kesehatan Mental Pembaca

6 Desember 2024   10:20 Diperbarui: 6 Desember 2024   10:38 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era digital yang berkembang pesat saat ini, hoaks atau berita palsu telah menjadi masalah yang semakin sering ditemui. Hoaks merujuk pada informasi yang sengaja dibuat dan disebarluaskan untuk menipu atau mengelabui publik. Hoaks adalah informasi yang tidak benar atau kabar bohong yang sengaja dibuat dan diseberkan untuk menipu masyarakat atau kelompok tertentu, arti keta hoaks menurut KBBI, hoaks diartikan sebagai berita bohong, yang dapat di artikan bahwa hoaks adalah berita yang menyesatkan dan tidak memiliki dasar kebenaran yang jelas. Dengan kemajuan teknologi dan kemudahan akses ke internet serta media sosial, hoaks dapat tersebar luas dalam waktu singkat, mencapai jutaan orang dengan cepat.

Artikel ini akan membahas dampak hoaks terhadap kesehatan mental, seperti peningkatan kecemasan dan gangguan psikologis, serta pentingnya tindakan untuk melawan penyebarannya. Dengan memahami efek negatif hoaks, kita dapat lebih bijak dalam menyaring informasi dan menciptakan lingkungan informasi yang lebih sehat.

Media sosial berkontribusi signifikan dalam penyebaran hoaks di era digital. Kemampuan menyampaikan informasi secara cepat dan luas membuat platform ini menjadi jalur utama berita palsu. Algoritma yang dirancang untuk menyajikan konten menarik sering kali mempercepat penyebaran informasi yang tidak valid, sementara kurangnya kebiasaan memeriksa fakta di kalangan pengguna memperburuk situasi. Hal ini menjadikan media sosial sebagai sarana yang efektif dalam memperluas jangkauan hoaks ke berbagai lapisan masyarakat.

Mengapa Hoaks Mempengaruhi Kesehatan Mental?

Hoaks berdampak pada kesehatan mental dengan memicu emosi seperti ketakutan atau kecemasan. Kurangnya literasi media membuat masyarakat sulit membedakan fakta dan hoaks, sementara pengaruh sosial sering memperkuat kepercayaan terhadap informasi palsu, memperburuk tekanan psikologis.

Hoaks sering kali dibuat dengan tujuan untuk memanipulasi emosi dari para pembaca. Informasi yang salah ini biasanya disajikan dengan cara yang provokatif, yang dapat menimbulkan reaksi emosional yang kuat. Sebagai contoh, berita palsu tentang kesehatan atau bencana yang dapat menyebabkan kecemasan dan ketakutan yang berlebihan. Ketika seseorang terpapar pada informasi yang menakutkan, mereka cenderung merespons dengan perasaan negatif, yang akhirnya dapat memengaruhi kondisi mental dari pembacanya.

Kurangnya pemahaman tentang literasi media di kalangan masyarakat juga mempercepat penyebaran hoaks. Banyak masyarakat yang kesulitan membedakan antara informasi yang benar dan yang palsu, terutama ketika berita tersebut disampaikan dengan cara yang sangat meyakinkan. Ketidakmampuan untuk membaca secara kritis dan menilai sumber informasi membuat masyarakat lebih mudah terpengaruh oleh hoaks, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan mental mereka. Terus-menerus terpapar informasi yang salah bisa menimbulkan kebingungan, yang pada gilirannya meningkatkan kecemasan dan stres.

Lingkungan sosial dan psikologis juga memiliki peran besar dalam memperkuat keyakinan seseorang terhadap hoaks. Seseorang yang berada dalam lingkungan yang mendukung penyebaran informasi palsu akan lebih rentan untuk terpengaruh. Sebagai contoh, jika teman atau keluarga mereka mempercayai dan menyebarkan hoaks, individu tersebut juga bisa merasa tertekan untuk mengikuti pandangan tersebut. Lingkungan sosial yang mendukung penyebaran hoaks ini, dapat memperburuk kepercayaan terhadap hoaks, yang pada akhirnya semakin memperburuk dampaknya terhadap kesehatan mental karena ia cemas akan hoaks tersebut.

Cara Mengatasi Dampak Hoax pada Kesehatan Mental

Mengatasi pengaruh hoaks terhadap kesehatan mental memerlukan upaya yang terencana. Langkah pertama adalah meningkatkan edukasi dan kesadaran publik tentang pentingnya literasi. Dengan memahami cara membedakan informasi yang valid dari hoaks, masyarakat dapat menjadi lebih kritis dalam menyikapi berita yang mereka terima.

Selain itu, strategi untuk menangkal hoaks juga penting diterapkan. Salah satunya adalah memastikan kebenaran informasi sebelum mempercayai atau menyebarkannya. Verifikasi fakta dapat membantu mencegah meluasnya berita palsu dan mengurangi dampak negatifnya. Seperti mengecek dari berbegai macam berita yang terpercaya bukan hanya satu berita saja. Langkah ini juga berkontribusi dalam menciptakan lingkungan informasi yang lebih sehat ketika kita menerima informasi atau berita.

Hoaks dapat memberikan dampak buruk pada kesehatan mental dengan memunculkan emosi seperti ketakutan, kecemasan, dan kebingungan. Informasi yang salah ini sering kali dirancang agar terlihat meyakinkan, membuat banyak orang kesulitan menyaring fakta dari kepalsuan, terutama jika literasi media mereka rendah. Jika terus terpapar, hoaks dapat menambah tekanan psikologis, memicu stres, dan mengganggu keseimbangan mental seseorang.

Hoaks memengaruhi mental dengan memicu kecemasan dan stres. Kurangnya literasi media membuat sulit membedakan fakta dari kebohongan, memperburuk dampaknya. Edukasi dan berpikir kritis penting untuk mengatasi masalah ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun