Sebagai istri dan ibu, saya merasa menjadi bagian dari tim wanita yang hidup dengan hemat. Sebisa mungkin membelanjakan keuangan dari suami dengan sebijaknya.Â
Saking berhati-hatinya, saya lebih memilih membeli keperluan pribadi dan keperluan jajan anak, dengan uang yang saya hasilkan sendiri.
Saya juga sangat penuh pemikiran ketika memutuskan membeli suatu barang, harus memastikan apakah barang tersebut bisa digunakan dan dibutuhkan?.
Namun, sehemat-hematnya saya, ternyata paling gagal berhemat kalau untuk masalah makanan. Apalagi setelah menjadi ibu, di mana ada anak-anak yang memelas minta jajan sedikit saja, langsung luluh.
 Sebenarnya, saya sudah punya cara tersendiri untuk membatasi 'keborosan' saya akan makanan, salah satunya dengan mengurangi keluar rumah, apalagi mampir ke toko atau semacamnya.
Dan di bulan ramadan ini, saya juga bertekad untuk lebih hemat dan tetap sehat, dengan hanya makan apa yang ada di rumah saja.
Namun, ketika di hari ke-4 ramadan, saya terpaksa mengunjungi sebuah bazar ramadan, demi keperluan merekam video tantangan dari Ramadan Bercerita 2024 yang diselenggarakan oleh Kompasiana.
Meski energi sosial saya terasa merosot sampai minus, tapi ternyata saya nagih dong, terutama akan gorengan, hahaha.
Di hari pertama mengunjungi bazar ramadan untuk berburu takjil, saya dan anak-anak memang sempat beli gorengan. Tidak banyak, hanya 5ribuan rupiah.
Tapi ternyata, gorengan yang kami beli secara asal dan sudah dingin itu, terasa enak di lidah.