Single fighter mom, tidak selalu adalah seorang ibu tunggal yang tidak mempunyai suami. Ada juga yang punya suami, tapi terpaksa berperan sendiri dalam mendidik anak, karena berbagai hal.
Sejatinya hal ini tidak dibenarkan, karena tumbuh kembang anak, terutama anak lelaki sangat bergantung pada ayah juga, bukan ibu semata. Terutama dalam melawan bullying atau perundungan di usia remaja, khususnya di sekolah.
Namun, hidup kadang tidak bisa selalu berjalan sesuai semua teori parenting yang ada. Realitanya, ada beberapa orang tua yang harus lebih berperan sendirian, khususnya dalam mendidik anak.
Dalam hal ini seperti kondisi saya, yang harus berjauhan dengan suami. Komunikasi jadi kurang lancar, sehingga terpaksa semua urusan anak-anak, mau tidak mau harus saya yang mengurusnya.
Termasuk dalam mendidik anak.
Memang, tidak akan sesempurna jika kedua orang tua berperan langsung dalam mendidik anak-anaknya, apalagi dalam kondisi saya yang kedua anak adalah lelaki.
Tapi, semua keterbatasan kondisi yang ada, bukanlah sebuah alasan untuk hanya menunggu dan membiarkan anak-anak tumbuh tanpa didikan, khususnya dalam melawan bullying, yang sekarang makin marak terjadi di mana-mana.
Kekerasan oleh siswa menjadi sebuah hal yang menakutkan buat saya. Bukan hanya takut anak jadi korban bullying di sekolah, tapi juga takut, jika anak jadi pelaku bullying.
Karenanya, hal mendidik anak untuk dapat tumbuh menjadi anak yang bisa menghindari dan melawan bullying itu, penting buat saya. Dan setidaknya, begini cara saya mendidik anak-anak lelaki, yang salah satunya telah duduk di sekolah menengah pertama:
Baca juga :Â Miris, Selalu Ada Anjing Dalam Obrolan Anak Zaman Now