Mohon tunggu...
Reyne Raea
Reyne Raea Mohon Tunggu... Penulis - Mom Blogger Surabaya

Panggil saya Rey, mom blogger di reyneraea.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Kenali Postpartum Depression pada Diri Seorang Ibu Pasca Melahirkan

13 Maret 2019   08:57 Diperbarui: 15 Maret 2019   12:31 1198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam pengalaman saya, PPD yang saya alami bisa jadi karena :


1. Tipikal kepribadian saya yang selalu mau tampil sempurna bak wonder woman. 

Karena keadaan, saya terpaksa harus tampil seperti wonder woman meski baru saja melahirkan. Pasca 30 jam sesar, saya sudah bangun, mandi sendiri di toilet RS bahkan keramas sendiri tanpa bantuan siapapun, seakan lupa bahwa 30 jam yang lalu, perut saya baru saja dibedah untuk mengeluarkan si bayi. 

Setelah mandi, saya tidak beristrahat, saya harus mengurus bayi seorang diri, belajar menyusui meski sulit, meskipun saat itu saya melahirkan anak kedua, tapi itu adalah pengalaman pertama saya menyusui bayi secara ekslusif, dan ternyata menyusui itu tidak semudah, buka bra lalu nyuruh bayi nyusu sendiri.

Pada 2 hari setelah sesar, saya diperbolehkan pulang dari RS, dan setelah sampai rumah bukannya istrahat, saya malah mencuci semua pakaian bayi, mengurus bayi, memandikannya, menyusuinya sambil jerit-jerit karena masha Allah ternyata sakit banget ketika mengalami nipple lecet.

Tidak ada keluarga yang membantu, hanya suami yang membantu menyediakan makanan sehingga saya tidak perlu masak.

Jangankan memanggil suster untuk membantu memandikan bayi, bahkan pembantu saja gak ada. Sementara, selain bayi, ada anak sulung saya yang harus diperhatikan karena dia masih kelas 2 SD.

Saya merasa tidak perlu memaksakan hal itu, karena saya MERASA MAMPU. Nyatanya? Saya jadi uring-uringan karenanya.

Jadi, untuk para ibu lainnya, sebaiknya kenali kemampuan diri sendiri, tak perlu memaksakan tampil sempurna dan kuat, seorang ibu pasca lahiran terlihat lemah itu wajar. Meski sesar, tapi prosesnya sama saja dengan melahirkan normal, sama-sama seolah mengorbankan nyawa untuk itu.

2. Kelelahan

Menurut saya, faktor lain yang menyumbang saya terkena gejala PPD adalah karena kelelahan yang menjadi efek dari sikap saya yang ingin tampil sempurna layaknya wonder woman.

Bayangkan saja, seorang yang menderita luka kecil saja pasti bakal merasa kesakitan, namun saya yang perutnya dibelah hingga ke bagian dalam rahim, gak usah tanya bagaimana sakitnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun