Mohon tunggu...
Reyne Raea
Reyne Raea Mohon Tunggu... Penulis - Blogger Influencer Surabaya

Panggil saya Rey, mom blogger di reyneraea.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memblokir Konten Porno di Ponsel Anak

27 Maret 2018   10:00 Diperbarui: 27 Maret 2018   10:38 1069
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Assalamu'alaikum :)

Sebagai seorang ibu, saya selalu tak  pernah lelah mengingatkan pada sesama ibu, bahwa seorang ibu itu haram hukumnya kalau gaptek, secaraaaa... zaman sekarang  isi internet itu menakutkan banget, benar-benar merusak otak anak.

Mulai  dari game yang terbilang sadis dan bisa dengan bebas di download  anak-anak melalui playstore, video-video porno yang bisa saja nongol di  youtube saat anak menonton film kartun kesukaannya, hingga konten-konten  porno yang bisa saja muncul di mesin pencari Google.

Saya  sendiri, makin deg-degan setelah beberapa hari yang lalu sebuah video  viral lewat di beranda facebook saya, yang mana dalam video tersebut  terlihat seorang anak perempuan berusia 4-5 tahun sedang asyik menonton  video di sebuah gadget.

Sekilas video itu terlihat biasa, sampai  si perekam memfokuskan kameranya di video yang ditonton sang bocah, dan  Astagfirullah.... ternyata si bocah cantik yang seharusnya masih polos  itu sedang asyik menonton sebuah video asusila. *sigh then cry!

Saya  jadi teringat akan anak saya Darrell, rasanya saya belum rela sama  sekali jika anak harus tercemari otaknya dengan hal-hal yang berbau  porno atau tindakan asusila.

Thats way saya selalu wanti-wanti ke  suami agar lebih hati-hati di depan si kakak, baik melakukan kegiatan  dewasa, maupun menjaga gadgetnya bersih dari konten-konten asusila.

Ada beberapa cara yang bisa jadi  membantu para orang tua untuk membentengi mata dan otak  anak-anak kita dari hal-hal yang berbau porno.

Karena sesungguhnya, pronografi itu lebih mematikan ketimbang narkoba.

dokpri
dokpri
Konten porno atau asusila berasal dari aplikasi WhatsApp.

Sering  terjadi, khususnya di gadget para ayah, ada kiriman video atau foto  dewasa yang dishare oleh teman-temannya di grup WhatsApp.

Di  gadget suami juga, saya sering menemukan foto-foto gak sopan ada di  gadgetnya yang ternyata hasil auto download dari grup WhatsApp nya.

Kesal banget rasanya, padahal anak suka banget pinjam gadget suami.

Cara mengantisipasinya :

  1. Sebisa mungkin tidak mengikuti grup-grup WhatsApp yang isinya gak jelas.
  2. Jika grup WhatsApp tersebut penting, namun ada anggota yang suka iseng mengirim konten asusila, segera ditegur secara pribadi.
  3. Jika sungkan untuk menegur, matikan media auto download yang ada di  aplikasi WhatsApp, caranya bisa dengan melalui Setting - Data and  Storage Usage - Media Auto-Download, selengkapnya bisa dilihat di  postingan Menyelami Fitur Tersembunyi Dari Aplikasi WhatsApp.
  4. Periksa semua isi galeri foto maupun video, apakah sudah bebas konten porno atau asusila.
  5. Segera hapus postingan konten porno yang ada di grup WhatsApp.

Konten porno atau asusila berasal Youtube.

Salah satu hal yang  bikin saya mengernyitkan dahi adalah, begitu banyaknya orang tua zaman  sekarang, yang ngakunya gaptek dan gak punya kuota internet (buat bisnis), tapi anaknya bahkan sejak bayi dicekoki oleh video dari  youtube.

Saya sendiri, yang Alhamdulillah gak gaptek-gaptek  banget, tapi jaraaangg banget mengakses youtube, nantilah gadget saya  ganti yang 4G plus pakai paket kuota internet yang bebas youtube, baru  saya bisa akses sedikit-sediki

Untukanak  malah saya gak pernah biasakan lihat youtube, justru dia tau youtube  dari teman-temannya, tau install game dari playstore dari  teman-temannya.

Selama ini dia taunya saya buka facebook buat  kerja , tau instagram hanya buat video boomerang dan sejenisnya.

Untuk game saya sudah installin dulu lalu saya matikan data internetnya.

Dan  untuk youtube? saya lebih memilih meng download videonya lalu di simpan  di library dan bebas di akses kapan saja tanpa data internet.

Jadinya lebih aman.

Nah bagaimana kalau anak sudah terlanjur tau youtube? terlebih jika orang tua tidak bisa mendampingi anak dalam bermain gadget?

Mau  gak mau, harus mengatur settingan youtube agar bebas konten dewasa,  meskipun sebenarnya masih ada celah masuknya konten asusila, tapi  minimal peluangnya lebih kecil jika tidak di setting.

Caranya :

  1. Buka youtube.
  2. Klik titik tiga yang ada di sebelah kanan atas, jika gadget terhubung dengan akun google, klik foto kita di sebelah kanan atas.
  3. Klik Setting, lalu General.
  4. Aktifkan Restricted Mode, maka konten-konten asusila yang berhasil  disaring Google tidak akan pernah bisa tayang dalam youtube tersebut.

Konten porno atau asusila dan game kekerasan yang berasal dari playstore.

Selain  melalui youtube, aplikasi-aplikasi yang ada di playstore juga  menakutkan buat orang tua, ada banyak banget game-game kekerasan yang  bisa sangat merusak otak anak jika sering dimainkan.

Begitu juga dengan aplikasi-aplikasi dewasa yang bisa saja ditemukan oleh anak tanpa sengaja saat mencari game favoritnya.

Cara terbaik adalah dengan memastikan aplikasi tersebut tidak muncul di pencarian sang anak. 

Caranya :

  1. Buka playstore atau google play.
  2. Klik garis tiga di samping kiri atas.
  3. Geser ke bawah hingga menemukan menu Setting.
  4. Pilih Sub menu Parental Control.
  5. Aktifkan sub menu parental control lalu masukan PIN yang terdiri dari 4 angka, agar bisa diubah-ubah sesuai usia.
  6. Atur batas usia anak, misal anak usia 7 tahun maka klik Rated For 7+

Konten porno atau asusila berasal dari Browser.

Selain melalui  Youtube dan Playstore, salah satu celah masuknya konten porno adalah  melalui browser, seperti chrome maupun browser launcer lainnya.

Untuk  hal ini bisa di antisipasi dengan aplikasi yang bisa membantu orang tua  mengontrol anak dalam menggunakan gadget, baik aplikasi berbayar saat  penggunaannya seperti Kakatu, maupun aplikasi free alias gratis seperti Secure Teen Parental Control.

Aplikasi-aplikasi  tersebut sangat membantu orang tua dalam memantau aktivitas anak dalam  menggunakan gadget, bahkan beberapa aplikasi tersedia dengan tips-tips mengatasi anak yang ketahuan dengan sengaja mengakses konten asusila di  gadgetnya.

Yuk  kita bersama melindungi anak-anak kita dari pengaruh buruk konten  porno, sudah nyaris tiap hari ada saja kisah anak-anak yang ketagihan  tindakan asusila karena konten porno.

Bentengi mata dan otak  mereka dari konten-konten porno, sungguh sampai saat ini belum ada mesin  pencuci otak jika anak sudah terpapar konten tersebut.

Jangan sampai kita menyesal setelah sudah terjadi.

Punya kisah mengenai anak yang telah terpapar konten porno atau asusila?

Share di komen yuk!

Semoga bermanfaat.

Sidoarjo - 27 Maret 2018

Love



REYNE RAEA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun