Bagi para khalayak umum, Harvey Weinstein ini adalah seorang produser dan pemilik studio ternama dan akan sangat menguntungkan jika kasus ini tidak terungkap kepada publik mengenai kasus pelecehan seksual yang dilakukannya.Â
Dengan didominasi nya laki-laki dalam sebuah industri perfilman sebagai produser, sutradara, atau pemangku jabatan kelas atas lainnya di studio maupun proyek film akan menentukan nasib-nasib para aktor/aktris dan kru lainnya untuk menjamin karya yang mereka lakukan berjalan dengan lancar.
Film She Said ini memang bukan ditujukan untuk memikat pasar publik. Alur cerita dari film She Said ini memang tidak begitu menyerukan seperti film Mr. Jones dan Salvador yang terdapat dramatisasi untuk menarik perhatian publik.Â
She Said ini berjalan dengan fokus dan menghormati para penyintas kasus pelecehan seksual ini, terlebih para penyintas tersebut beberapa diantaranya memiliki peran karakter yang langsung pada film tersebut.Â
Film ini mungkin dapat dikatakan lebih masuk kepada rekonstruksi ulang semata atau dokumenter yang dijadikan sebagai pembelajaran dan penghargaan bagi para penyintas kasus pelecehan seksual tersebut, melainkan dari sebagai film hiburan yang ditujukan untuk menghibur penonton.Â
Apakah hal tersebut menjadikan film tersebut buruk? Dapat dikatakan itu semua tergantung pada pandangan perspektif tiap penonton yang menonton film ini. Bagi para jurnalis atau pun publik yang memiliki ketertarikan pada film ini mungkin akan menjadi sumber pengetahuan yang baik dalam meliput berita kedepannya atau hanya sekedar serapan pengetahuan umum.Â
Sementara bagi masyarakat umum, film ini akan berbanding sebaliknya dengan para penyuka genre dokumenter ini, bagi masyarakat umum mungkin hanya terasa sebagai tontonan biasa dan akan menjadi pilihan ke berapa dibandingkan dengan film lainnya untuk ditonton.Â
(end/end)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H