Mohon tunggu...
Reynal Prasetya
Reynal Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Broadcaster yang hobi menulis.

Penyuka Psikologi, Sains, Politik dan Filsafat yang tiba - tiba banting stir jadi penulis Fiksi. Cerita-cerita saya bisa dibaca di GoodNovel: Reynal Prasetya. Kwikku: Reynal Prasetya

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Saya Belum Sukses, Tapi Saya Tahu Tujuan Saya

23 Desember 2024   21:06 Diperbarui: 23 Desember 2024   21:06 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi sukses (Sumber: pixabay.com)

Warning: Tulisan ini hanya bermaksud untuk menghibur diri sendiri. Bijaklah memilih bacaan. Jangan sia-siakan waktu anda!!

Umur dua puluh tujuh mungkin bagi sebagian manusia lain adalah masa-masa dimana seharusnya sudah menikah, punya keluarga, punya rumah, punya pajero, punya kosan sepuluh pintu, mapan dan punya segalanya. Berbanding terbalik dengan saya yang masih ya, gini-gini aja. Ibarat kata, maju tidak, mundur pun tidak, naik tidak, turun pun tidak, hanya diam di tempat.

Tapi bukan berarti saya tidak melakukan apa-apa di umur yang semakin kolot ini, sementara desakan untuk segera menikah terus berlangsung baik itu datang dari keluarga sendiri, teman atau bahkan handai tolan. Meski begitu saya punya modal keyakinan bahwa saya telah menempuh jalan yang 'benar'.

Itu bisa jadi modal utama, karena tidak sedikit juga sebenarnya di umur segini ada orang yang masih nganggur dan bingung mau ngapain? Malah ada yang baru resign dari kerjaan lamanya karena ngerasa udah gak betah banget, lalu bingung mau ngelamar kerja kemana lagi? Mau merantau ke mana lagi? So, tidak sedikit orang yang masih struggle dengan kehidupannya di usia-usia seperti ini.

Dan itu yang tidak saya lakukan, saya tidak berpikir lagi untuk mencari kerjaan baru, melamar ke perusahaan baru atau merantau ke luar negeri jadi TKI misalnya demi bisa merubah hidup, tapi yang saya lakukan adalah dengan terus menekuni apa yang telah saya 'bangun'.

Sebenarnya ada rasa penyesalan yang cukup dalam, kenapa ya saya tidak menulis dari dulu? Kenapa saya tidak mulai menulis dari SMP misalnya, atau dari SMA lah, seperti kebanyakan penulis lain. Kalau itu terjadi, mungkin sekarang saya sudah punya belasan buku sepertinya. Saya sudah punya banyak karya dan tentu saja bisa mencicipi manisnya hasil dari karya tersebut.

Sayangnya saya justru baru memulai saat saya sudah memasuki umur ke dua puluh tujuh ini. Saya terlambat, dan saya menyesal. Tapi seperti kata pepatah, "Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali."

Seenggaknya di umur-umur segini saya sudah punya 'tujuan' dan apa yang harus terus saya 'lakukan'. Sehingga saya tidak lagi berkipir harus mencari kerja kemana lagi? Harus melamar ke mana lagi? Harus merantau ke mana lagi? Tapi melakukan apa yang memang menjadi potensi saya dengan sabar dan konsisten.

Meski setelah akhirnya saya memutuskan terjun sebagai penulis dan mulai belajar menulis novel, hingga saat ini terus terang saja belum ada satu rupiah pun yang berhasil masuk ke kantong, sedihhh nyooo. Ada yang baca pun udah syukur. Lolos kurasi editor pun udah Alhamdulillah banget, apalagi jika sampai menghasilkan sekian juta, waduh senangnya pasti bukan main.

Jangan tanya juga berapa kali saya ingin berhenti dan berpikir, "Apakah keputusan saya untuk menjadi penulis ini sudah benar?" Sering sekali pertanyaan itu muncul di kepala. Hingga membuat saya sedikit pesimis, mungkin sukses melalui profesi sebagai penulis itu adalah hal yang sulit dan sangat mustahil. Tapi setelah perasaan itu lambat laun surut, saya pun akhirnya melanjutkan kembali dan menguatkan tekad kembali (meski sambil misuh-misuh).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun