Mohon tunggu...
Reynal Prasetya
Reynal Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Broadcaster yang hobi menulis.

Penyuka Psikologi, Sains, Politik dan Filsafat yang tiba - tiba banting stir jadi penulis Fiksi. Cerita-cerita saya bisa dibaca di GoodNovel: Reynal Prasetya. Kwikku: Reynal Prasetya

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menerawang Strategi Shin Tae-yong Menghadang Uzbekistan di Semifinal

29 April 2024   18:19 Diperbarui: 29 April 2024   19:34 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: ANTARA FOTO/ZABUR KARURU via bola.kompas.com

Gelaran Piala Asia U-23 AFC 2024 yang diselenggarakan di Qatar kini sudah memasuki babak semi final. 12 tim sudah tersingkir dan tinggal menyisakan empat tim yang akan berebut tiket untuk bisa lolos ke babak final. Empat tim tersebut diantaranya adalah Jepang, Irak, Indonesia dan Uzbekistan.

Dari keempat tim tersebut hanya Indonesia satu-satunya tim yang berstatus debutan. Sedangkan Jepang, Irak, dan Uzbekistan adalah tim yang sama-sama pernah mencicipi gelar juara masing-masing satu kali di turnamen yang diadakan tiap dua tahun ini.

Meski demikian, Indonesia adalah tim yang cukup di perhitungkan. Kalah 0-2 di pertandingan pertama kontra tuan rumah Qatar tak membuat Garuda muda kehilangan asa. Justru mereka makin mengganas setelah berhasil menekuk Australia, melibas Yordania dan terakhir menghempaskan Korea Selatan secara dramatis di perempat final.

Sehingga tugas selanjutnya bagi timnas Indonesia adalah bertarung melawan Uzbekistan dan harus meraih hasil kemenangan apabila ingin lolos ke babak final sekaligus meraih tempat untuk bisa tampil di Olimpiade Paris 2024.

Keberhasilan timnas Indonesia menumbangkan tim-tim kuat seperti Australia, Yordania dan Korea Selatan membuat banyak pihak optimis timnas bisa terus menciptakan sejarah dan lolos ke babak final. Bahkan tidak berlebihan, saya berpendapat bahwa kans Indonesia untuk menjuarai turnamen ini sangat terbuka lebar.

Bukan hanya sekadar angan-angan atau mimpi di siang bolong. Peluang itu sangat mungkin bisa diwujudkan ketika melihat performa tim di bawah asuhan Shin Tae-yong ini tampil cukup impresif dan mampu bangkit setelah menelan kekalahan atas Qatar di laga fase group.

Meski rata-rata pemain timnas Indonesia yang berlaga di turnamen ini berumur 20 tahun, tapi apabila dilihat dari segi permainan, mereka sudah menunjukkan kematangan dan mental yang kuat. Itulah yang menjadi modal bagi timnas Indonesia untuk dapat meraih hasil maksimal dan membanggakan di turnamen ini.

Namun sepertinya Uzbekistan akan menjadi batu sandungan yang siap menjegal timnas Indonesia untuk bisa lolos ke babak final. Butuh perjuangan yang sangat extra untuk bisa mengalahkan tim yang berjuluk White Wolves tersebut.

Tidak berbeda jauh dengan laga sebelumnya, Garuda muda pasti akan berjuang habis-habisan mengerahkan seluruh kemampuan mereka untuk mengimbangi cepatnya dan kuatnya fisik dari para pemain Uzbekistan. Mereka juga punya berbagai jurus dan variasi serangan, sehingga pertandingan dramatis bisa saja kembali terjadi.

Jangan lupakan juga dengan produktivitas gol mereka hingga bisa melaju ke semi final. Tidak hanya mampu menjadi pemuncak group, Uzbekistan juga merupakan tim yang belum terkalahkan dan belum kebobolan sejauh ini. Inilah yang mesti di waspadai oleh timnas Indonesia.

Adanya pemain-pemain abroad yang berkarir di liga Eropa dan Asia juga harus membuat timnas Indonesia waspada. Mereka pasti akan memberikan perlawanan sengit, kendati Indonesia juga diperkuat oleh pemain-pemain Abroad yang berkarir di luar negeri.

Prediksi saya, Shin Tae-yong akan menginstruksikan para pemainnya untuk bermain lebih reaktif, tidak agresif dan akan meladeni permainan Uzbekistan dengan hati-hati. Karena mereka adalah tim yang selalu mampu memanfaatkan peluang sekecil apapun untuk bisa di konversi menjadi gol.

Laga tersebut akan menjadi sulit karena penyerang andalan timnas yakni Rafael Struick akan absen akibat terkena akumulasi kartu kuning. Sisanya hanya ada Marselino dan Witan yang tentu harus bisa menjadi andalan dan tetap mampu memberikan yang terbaik meski tidak ada Struick di lini depan.

Meski begitu, Shin Tae-yong selalu memiliki cara dan ide yang tak terduga untuk mengatasi masalah tersebut. Kita sudah melihat bagaimana kecerdikan Shin saat memplot Nathan ketika Ivar Jenner terkena kartu merah. Lini tengah tetap stabil dan memberikan gaya permainan baru pada timnas.

Mungkin di pertandingan malam nanti, Shin akan memberikan kejutan kembali. Siapa yang akan mengisi pos kosong yang di tinggalkan Struick? Ada dua nama yang tersedia, Hokky Caraka dan Ramadhan Sananta. Tapi siapa yang lebih cocok untuk bermain sebagai starter dan menjadi pilihan utama?

Tergantung pendekatan taktik yang akan di gunakan Shin Tae-yong. Kedua striker itu mempunyai karakter yang berbeda. Hokky memang tipe striker yang pekerja keras dan punya daya jelajah tinggi. Namun seringkali dari segi decision making, passing, dan finishing masih banyak yang harus ia perbaiki. Itulah sebab mengapa ia seringkali lebih banyak menempati bangku cadangan.

Bagaimana dengan Sananta? Tentu ia punya kemampuan finishing yang bagus, fisik yang ideal sebagai striker, shot power yang keras, serta pandai mencari ruang kosong di area penalti lawan. Namun karakternya yang cenderung sebagai target man, membuat ia seringkali lebih menunggu di depan dan sangat jarang turun untuk menjemput bola. Daya jelajahnya yang minim itulah yang menjadi sebab mengapa Shin sering menjadikannya sebagai cadangan.

Shin lebih suka pemain-pemain pekerja keras dan mau mengejar bola. Karena dalam filosofi sepakbolanya, bertahan bukan hanya tanggung jawab seorang bek saja, tapi juga striker mempunyai tanggung jawab dan mejadi lapis pertama pertahanan. Maka ia harus bersedia mengejar bola, menutup celah, mempressing lawan. Itulah yang seringkali dilakukan Struick sehingga ia selalu menjadi andalan.

Tapi menurut saya, Witan bisa di tempatkan di tengah sebagai false nine. Lalau posisinya di winger kanan bisa digantikan oleh Kelly Sroyer yang juga punya kecepatan dan pekerja keras seperti dirinya. Ini lebih masuk akal dan lebih solid dalam permainan ketimbang mencoba memasang Hokky atau Sananta di posisi Struick. Apalagi ini semi final dan laga yang dihadapi pasti cukup berat, maka Sty harus cermat dalam memilih komposisi pemain.

Sama seperti laga sebelumnya, Shin kemungkinan akan kembali menggunakan formasi 3-4-3 sebagai pakemnya. Namun siapa yang mengisi wing bek kanan juga masih menjadi pertanyaan. Apakah Fajar atau Rio Fahmi yang ia pilih? Karena sisi kanan pertahan timnas Indonesia selalu menjadi sasaran empuk yang kerap di eksploitasi oleh lawan.

Saya lebih setuju apabila Fajar yang mengisi pos tersebut. Dan bek tengah kanan di tempati oleh Ferrari sama halnya ketika sedang menghadapi Yordania di laga terakhir fase group. Terbukti, Yordania yang beberapa kali mencoba mengeksploitasi sisi kanan pertahan timnas berhasil di redam dengan baik dengan adanya dua pemain tersebut.

Apa yang dilakukan Sty dalam meracik strategi untuk timnas Indonesia memang seringkali membuat kita berdecak kagum. Kadang eksperimennya membuahkan hasil yang manis. Tapi seringkali strategi yang ia gunakan juga terlalu berani dan beresiko tinggi, sehingga membuat Indonesia berada di ambang kekalahan.

Lantas, kejutan apalagi yang akan ia pertunjukan? Mampukah Sty menghadang Uzbekistan di semi final? Sehingga berhasil membawa timnas Indonesia tembus ke Olimpiade Paris 2024?

Menarik! kita akan menyaksikannya malam ini Jam 21. 00 wib di Stadion Abdullah bin Khalifa Qatar. Mari kita dukung Garuda muda dan kirimkan doa agar bisa meraih hasil yang menjanjikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun