Mohon tunggu...
Reynal Prasetya
Reynal Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Broadcaster yang hobi menulis.

Penyuka Psikologi, Sains, Politik dan Filsafat yang tiba - tiba banting stir jadi penulis Fiksi. Cerita-cerita saya bisa dibaca di GoodNovel: Reynal Prasetya. Kwikku: Reynal Prasetya

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mentalitas dan Kematangan Tim Menjadi Kunci Kemenangan Indonesia Atas Korea di Perempat Final

26 April 2024   20:18 Diperbarui: 26 April 2024   20:22 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: dok PSSI via bola.kompas.com)

Sebaliknya timnas Indonesia mendapatkan kesempatan untuk memenangkan pertandingan ketika Ernando Ari berhasil menepis tendangan penalti yang dilakukan oleh Kang Sang-Yun eksekutor ke enam timnas Korea. Namun euforia itu hanya terjadi sesaat karena Arkhan Fikri sang eksekutor penentu kemenangan timnas justru gagal dalam melakukan tugasnya. Bola yang ditendangnya dengan keras melenceng ke sebelah kanan gawang, maka penalti pun terus berlanjut.

Namun suasana di Abdullah bin Khalifa Stadium kembali bergemuruh ketika untuk yang kedua kalinya Ernando Ari berhasil menepis tendangan penalti yang dilakukan oleh eksekutor ke sepuluh timnas Korea. Lee Kang-Hee gagal melakukan tugasnya.

Pada akhirnya Pratama Arhan yang menjadi eksekutor penentu kemenangan bagi timnas berhasil melakukan tugasnya dengan baik, sekaligus menjadi tanda sejarah baru bagi timnas Indonesia di kancah Piala Asia U-23. Akibat kekalahan itu, harapan timnas Korea untuk lolos ke Olimpiade paris pun pupus dengan seketika.

Statistik Pertandingan

Sekarang mari kita lihat statistik dari kedua tim. Hasilnya di luar dugaan. Pasukan Garuda muda ternyata lebih mendominasi jalannya pertandingan. Hal itu terlihat dari penguasaan bola yang lebih unggul 53%, sementara Korea 47%. Dari total shots yang dilakukan, Indonesia juga masih mendominasi dengan total 21 shots, sementara Korea 8 shots. Dengan 5 on target yang dilakukan Indonesia dan 2 on target yang dilakukan Korea.

Bahkan dari segi akurasi passing pun Indonesia terbilang lebih unggul yakni 81%, sementara Korea 79%. Dengan total 539 passing yang dilakukan Indonesia dan 468 passing yang dilakukan oleh Korea.

Itu membuktikan bahwa sebenarnya Garuda Muda lebih unggul dari segi kualitas permainan dari tim berjuluk Taegeuk Warriors itu. Hal itu bisa dilihat dari dua gol yang tercipta berasal dari skema penyerangan yang terorganisasi, bukan dari skema set piece atau pun karena keberuntungan. Itu murni dari kerja keras dan juga performa tim di lapangan.

Sayang Indonesia seringkali mudah lengah dan kurang waspada dalam setiap mengantisipasi serangan, sehigga gol bunuh diri lagi-lagi terjadi akibat kurangnya fokus dan kurang sigap dalam melakukan intersep di depan kemelut gawang. Itu masih menjadi titik lemah bagi timnas Indonesia yang sewaktu-waktu bisa dimanfaatkan oleh lawan.

Dan Korea melakukannya, sehingga meski pun hanya bermain dengan sepuluh pemain, mereka masih bisa mencetak gol dan menghasilkan peluang. Kelemahan itu yang terus mereka manfaatkan dan eksploitasi selama jalannya pertandingan.

Catatan dan Evaluasi

Mengalahkan tim sekelas Korea memang tidak mudah. Mereka cepat, agresif, serta punya daya juang yang tinggi, sehingga pemilihan komposisi pemain tentu menjadi sangat krusial dalam laga-laga penting seperti itu. Dan seringkali Shin Tae-Yong berani mengambil risiko dengan mengubah komposisi pemain serta pendekatan taktik berbeda dalam setiap pertandingan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun