Aku tidak betul-betul menyadari bahwa sejak jauh-jauh hari ada makhluk lain yang bersemayam dalam diriku
Sudah lama sekali ia tidur terlelap
Tanpa bising, tanpa suara
Tak pernah menampakan dirinya, ia seolah segan untuk keluar dari sarangnya
Perawakannya besar, mempunyai cakar yang tajam dan taring mengkilap ibarat pedang katana yang siap memotong apapun yang ada dihadapannya
Sorot matanya pun tajam dan suara aumannya menggelegar apabila sedang menunjukan eksistensinya
Ia sudah lama tertidur panjang
Saking lelapnya, ia tidak sadar bahwa beberapa kali ada musuh yang coba-coba mengganggu ketenangannya
Tapi kali ini ia mulai terbangun
Melihat sekeliling dan dunia yang semakin genting
Merasa terusik, merasa terpanggil demi sebuah kehormatan
Sejak saat itu ia mulai mengambil alih kendali atas diri ku
Malah ia mulai menjadi nakhoda pikiran dan hati ku
Aku hanya bisa menikmati dan mengamini kehadirannya
Kalau ia bermaksud baik, akan ku persilahkan ia duduk dan menguasai seluruh dunia ku
Aku tak ingin bertengkar dengannya
Mungkin aku hanya bisa menjinakannya dengan sedikit perasaan cinta dan empati yang tulus untuknya
Meski begitu, dikesempatan lain ia akan tetap berperilaku ganas dan susah diatur
Itu sudah menjadi watak dan jati dirinya.
Sukabumi, 9 Februari 2023
Reynal Prasetya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H