Terlihat potensinya amat besar. Karena berkat karakternya sebagai lelaki "Sadboy" atau bisa diartikan sebagai lelaki yang sering menangis, namanya kian melambung. Citra Sadboy itu seakan sudah melekat kuat sehingga dirinya mudah dikenali oleh publik.
Tanpa "Sadboy" Fajar hanyalah Fajar, tak ada bedanya dengan anak remaja pada umumnya. Namun dirinya menjadi spesial tatkala ada "Sadboy" dibelakang namanya. Bahkan ia tak mempermasalahkan julukan Sadboy yang terlanjur melekat pada dirinya itu.
Julukan itu justru menjadi berkah tersendiri bagi Fajar. Hal itu yang membuat dirinya mempunyai ciri khas untuk selalu diingat oleh publik. Karena memang nampak dari pembawaannya baik dari gestur dan raut mukanya, Fajar ini adalah sosok laki-laki emosional yang mudah terenyuh. Amat mudah baginya untuk meneteskan air mata ketika sudah bicara perihal cinta.
Kalau Fajar bisa terus mempertahankan ciri khas dan menjadikan karakter Sadboy yang ditunjang dengan kemampuannya dalam merangkai kata itu menjadi personal branding-nya, niscaya ia pasti akan bertahan lebih lama dan bisa terus eksis sebagai selebriti.
Karena modal viral saja tidak cukup untuk mempertahankan popularitas, lebih dari itu seseorang perlu kreativitas untuk dapat menggaet perhatian publik sehingga ada sesuatu yang baru yang bisa terus dinikmati.
Kuncinya adalah terus belajar dan tidak merasa puas dengan pencapaian. Kelewat bangga juga adalah perasaan yang perlu dihindari oleh mereka yang baru saja naik panggung. Karena roda kehidupan terus berputar, tak selamanya seseorang terus berjaya dan cahaya senantiasa terang. Adakalanya harus sejenak turun kebawah dan cahaya dalam diri pun mulai redup lalu tergantikan oleh bintang baru yang lain.
Disitulah kreativitas dan talenta yang berperan penting agar perhatian publik senantiasa tertuju pada sang bintang. Kalau hanya mengandalkan popularitas hasil keviralan saja, yang sudah-sudah pun buktinya bertumbangan. Bintangnya tak lagi terang dan namanya pun tergusur lalu terkubur tak lagi eksis di publik.
Bonge Citayam salahsatunya. Namanya sempat melambung lewat jalur viral. Dirinya pun diundang kemana-kemana sebagai bintang tamu. Tawaran endors pun bermunculan dan mengantre demi bisa menggunakan jasa popularitasnya, tapi tak berselang lama bintangnya pun mulai redup dan karirnya sebagai sosok influencer pun hanya bertahan seumur jagung.
Untuk saat ini jangankan mendapat tawaran sebagai bintang tamu atau kolaborasi, mendapat tawaran endors saja katanya sudah sulit. Bahkan sejak karirnya meredup, Bonge mengaku mulai dijauhi oleh teman-temannya, kini ia pun hanya menghabiskan waktu dirumah bersama beberapa hewan peliharaannya.
Tak mudah memang untuk terus bertahan dan survive di industri hiburan apabila tak punya banyak ide dak kreativitas dalam berkarya. Karena cara kerjanya tak beda jauh dengan dunia bisnis, semua ada persaingan. Mereka yang mampu berinovasi dan cerdik dalam membuat karyalah yang akan selalu tampil didepan. Lagi-lagi, personal branding yang menentukan.
Penulis: Reynal Prasetya